BAB 5

546 28 0
                                    

Aku hanya menikmati rasa yang hadir, tapi tidak berharap banyak, aku hanya bisa menunggu dan menanti apa yang telah direncanakanNya

-----------------------------------------------------------------
Setelah bertemu dengan Rayn dan Chicco di sekolah Amanda langsung pulang dan menyiapkan apa yang harus dia bawa ke singapura begitu juga dengan Caitlin. Keesokan harinya Amanda dan Caitlin pamitan kepada kedua orang tuanya dan langsung berangkat mengunakan taxi menuju bandara karena di sana sudah ada Rayn dan Chicco yang menunggu.

Tidak butuh waktu lama agar mereka sampai di bandara karena hari ini tidak macet. Amanda dan Caitli langsung berjalan memasuki bandara dengan santai. Saat jam 8 pesawat mereka berengkat.

Setibahnya di singapura Amanda dan Caitlin berpisah dengan Rayn dan Chicco karena arah rumah Jefri dengan apartemen Amanda berbeda arah. Keesokannya Amanda mengantar Caitlin untuk mencari SMA yang menurut mereka bagus dan baik untuk Caitlin setelah menemukan SMA untuk Caitlin, Amanda dan Caitlin bergegas untuk pulang ke apartemennya dan membereskan barang2 mereka.

"Kak Manda, ada kak Rayn"teriak Caitlin dari ruang tamu
"Kak Raynnya suruh masuk, kak Manda lagi mandi"teriak Amanda dari dalam kamar mandi
"Kakak dengar kan? Emang gitu kalau kak Manda udah teriak kedengaran satu komplek"kata Caitlin dan Rayn yang mendengar ocehennya itu hanya ketawa dan geleng2 kepala "ohh iya kak, kakak datang bareng kak Chicco? Terus kak Chicconya mana?"lanjut Caitlin
"Sok tau! Gue datangnya bareng Iqbal adik Jefri mana mau Chicco nemanin gue dia kan lagi nemanin Afiya jalan"jawab Rayn
"Iqbal?"kata Caitlin pelan namun dapat di dengar Rayn "iya Iqbal, itu dia"kata Rayn sambil menunjuk Iqbal yang keluar dari lift "lama lo bocah! Parkir mobil aja lama"kata Rayn saat Iqbal sudah berada di sampingnya "yaelah bang, gue markirnya hati2 kali bang, entar kalau mobil lo lecet gue juga yang kena"jawab Iqbal " lupa gue, gara2 lo ni"lanjuf Rayn "gue aja terus bang, gue ma di mata lo salah mulu"kata Iqbal dengan suara yang di buat2 menjadi suara cewek "kak masuk dulu kak"kata Caitlin dan langsung berjalan ke arah dapur tapi Rayn menahan tangannya "tunggu bentar, Caitlin kenalin ini Iqbal yang waktu itu kenalan sama lo di kantin sempat lo lupa dengan dia makanya gue kenalin dia kan engga pantas di ingat"kata Rayn sambil memutar badan Caitlin yang membelakanginya "Iq.... Caitlin?"kata Iqbal terpotong saat memperhatikan wajah Caitlin "lo kenal? Kok kenalnya sekarang? Dulu kan udah kenalan di kantin"kata Rayn yang menatap aneh keduanya.

Saat itu Iqbal tidak memperhatikan Caitlin bukan karena dia sombong tapi dia berpikir nama Caitlin sangat mirip dengan Caitlin yang ada di masa lalunya itu.

"Iqbal? Gue kagen sama lo"kata Caitlin dengan suara sangat pelan namun siapapun yang ada di situ tau apa yang di katakan Caitlin "okeoke, gue masuk dulu, kalian selesaikan masalah kalian dulu"kata Rayn sambil berjalan masuk kedalam apartemen Amanda dan Caitlin

"Caitlin, lo kemana aja? Gue kagen sama lo?"Kata Iqbal sambil menarik Caitlin ke dalam pelukannya "gue kangen Bal, gue kagen sama lo, lo tega ninggalin gue, gue sayang sama lo Bal, perasaan itu masih sama"Jawab Caitlin sambil memeluk Iqbal dengan erat seakan saat Caitlin melepaskan pelukannya Iqbal akan menghilang dari hadapannya.

"Lo yang ninggalin gue, lo yang hancurin semuanya, secara engga langsung lo bunuh gue Ket, lo buat gue nyaman dengan sikap lo setalah gue nyaman dan cinta sama lo, lo malah ninggalin gue."Jelas Iqbal sambil melepaskan pelukannya dan menatap Caitlin "itu semua gue lakuin karena gue engga mau lo kecawa sama gue, cukup gue yang kecewa dan sakit Bal dan lo engga boleh ngerasaain rasa sakit itu"kata Caitlin sambil menagis bukan membuat Iqbal tenang malah membuat Iqbal bingung dengan ucapan Caitlin "sumpah Ket, gue engga ngerti apa yang lo maksud. Jelasin ke gue apa yang sebenarnya terjadi"jawab Iqbal sambil mengahpus air mata Caitlin "jangan nagis Ket, gue sakit lihat lo nagis. Cewek itu kuatdratnya tinggi jangan biarin lo terlihat lemah di depan cowok!, karena ketika lo nagis lo akan kelihatan lemah di mata mereka. Jangan pernah nagis lagi"lanjut Iqbal

"Caitlin kak Raynnya mana?"Teriak Amanda saat keluar dari kamarnya "diam! Biarin mereka berdua selesaikan masalah mereka. Mereka sudah cukup dewasa menyelesaikan masalah mereka"Jawab Rayn sambil menutup mulut Amanda dan Amanda langsung melepas tangan Rayn dari mulutnya dan berjalan ke dapur meninggalkan Rayn di ruang tamu sendirian.

"Gue salah Ket, gue engga pengen dengar penjelasan lo dulu. Jujur dulu gue kecewa sama lo yang mutusin hubungan sepihak dengan gue dan gue engga tau harus ngapain"Iqbal diam sebentar dan menarik nafas panjang "dan sekarang gue mau lo jelasin semuanya ke gue karena gue berasa kaya orang gila, kehilangan arah saat lo pergi ninggalin gue"lanjut Iqbal
"Gue engga mau buat lo sakit Bal, gue engga mau buat lo terbebani dengan datangnya gue ke kehidupan lo Bal" kata Caitlin "siapa bilang dengan datangnya lo ke kehidupan gue buat gue terbebani? Buat gue sakit? Justru dengan perginya lo dari kehidupan gue yang buat gue terbebani buat gue sakit dan buat gue kehilangan arah. Lo perlahan2 buat gue mati Ket, buat gue gila. Gila karena lo ninggalin gue"potong Iqbal sambil menatap mata Caitlin, Caitlin berharap ada kebohongan di sorot mata Iqbal namun tidak ada semuanya tulus dari dalam hatinya "karena itu gue salah Bal, gue terlalu sayang sama lo. Gue berpikir gue hanya bebanin lo. Gue salah Bal, udah dengarin mereka dulu. Gue minta maaf Bal"lanjut Caitlin sambil tertunduk dan menagis. "Gue udah bilang engga usah nagis. Gue butuhnya penjelasan bukan air mata lo! Karena air mata lo buat gue tambah sakit"kata Iqbal sambil mengangkat wajah Caitlin dan mengahapus air matanya. "Gue sayang sama lo Bal, bahkan sampai saat ini dan gue nyesal udah dengarin kata2 Cassie dulu. Gue salah yang percaya dia ketimbang lo. Gue salah Bal"kata Caitlin sambil menatap mata Iqbal. "Dulu Cassie bilang, gue hanya buat lo repot, nyusahin, ngebebanin lo, buat lo kehilangan arah dengan tingkah gue yang engga dewasa! Dia bilang gue engga pantas buat lo dan itu semua lo yang bilang ke dia dan saat itu gue benar2 frustasi engga tau harus ngapain gue bingung dan akhirnya gue milih putus dari lo tanpa dengar alasa kenapa lo ngomong gitu ke Cassie"lanjut Caitlin. "Lo percaya omongan dia? Lo percaya sama dia? Walau di dunia ini lo percaya sama semua apapun jangan pernah percaya sama dia! Dan gue kecawa dengar penjelasan lo!"jawab Iqbal "jujur Bal, gue nyesal. Gue minta maaf dan sekarang gue ke sini pindah sekolah karena gue ngejar lo, gue ingin jelasin semuanya ke lo karena gue sayang, cinta sama lo"kata Caitlin lagi "tau dari mana gue pindah ke sini?"tanya Iqbal datar "tau dari Aldi dan Kiki mereka juga yang ngejelasin semua ke gue kalau ternyata Iqbal masa lalu gue sama dengan Iqbla yang sekarang dan ternyata mereka betul dan gue beruntung masih bisa ketemu sama lo lagi"jawab Caitlin dan berusaha tersenyum "gue engga bisa jau dari lo Ket. Selama lo ninggalin gue, gue hancur Ket. Gue jadi bajingan. Gue nyakitin hati cewek2 itu semua gue lakuin karena gue marah gue kecewa sama lo yang ninggalin gue. Jangan tinggalin gue lagi Ket, gue engga bisa kehilangan lo, gue engga bisa jau2 dari lo. Gue hanya ingin lo ada di samping gue jadi penyemangat gue dan jadi orang yang sayang dan cinta sama gue begitu juga dengan gue"kata Iqbal sambil memeluk erat Caitlin seakan Caitlin akan hilang detik itu juga. "Gue janji Bal. Gue engga akan ngulang kesalahan gue yang dulu yang buat gue kehilangan lo. Gue janji Bal"jawab Caitlin sambil membalas pelukan Iqbal

"Masih pengen diri di depan pintu? Yakin engga mau masuk?"teriak Rayn yang melihat Iqbal dan Caitlin yang sudah baikan dan sudah dari tadik di depan pintu. "Dasar jomblo, emang gitu kalau jomblo iri aja"jawab Iqbal sambil senyum2. "Emang kamu engga jomblo?"tanya Caitlin sambil senyum2 menggoda. "Yaudah, berhubung status kita belum jelas saya mau bilang kamu mau jadi pacar saya?"tanya Iqbal dengan memegang tangan Caitlin "engga"jawab Caitlin datar "kenapa? Katanya tadik sayang katanya cinta tapi di tembak malah nolak"jawan Iqbal dengan wajah yang lemas "kasihan di tolak jomblo teriak jomblo" sindir Rayn "maksudnya engga mau nolak"jawab Caitlin sambil memeluk Iqbal erat. Iqbal yang kaget dengan Caitlin yang memeluknya tiba2 langsung tersenyum dan membalas pelukan Caitlin.

Ket, gue sayang dan cinta sama lo. Sampai kapan pun gue engga akan ngelepasin lo lagi. Gue akan jaga lo sampai akhir hayat gue dan buat lo bahagia engga akan ada lagi tangis kecuali tangis bahagia. Batin Iqbal

-----------------------------------------------------------------
SORRY BANYAK TYPO😀
KOMEN DAN VOTENYA YA👇✌

Penantian BerhargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang