BAB 12

463 19 0
                                    

Ada luka yang tidak bisa di ceritakan ke siapa-siapa tapi terasa sakit bila di tahan sendiri ingin menceritakan tetapi takut salah dan memilih diam dengan rasa sakit akan semakin salah.

-----------------------------------------------------------------
"Amanda kamu mau jadi istri saya?"entah sudah berapa kali Nichol mengucapkan kata itu pada hari ini. Nichol menatap Amanda dengan lembut, semua orang yang ada di restoran tersebut berteriak mau, mau, mau, mau Amanda mendekat ke Nichol dan langsung memeluk Nichol dengan erat sangat erat 'kamu adalah anugerah terindah buat aku'bisik Amanda tepat di telinga Nichol. Semua orang berteluk tangan karena kagum dengan kedua pasangan tersebut, ada yang iri dan ada yang baper.

Jam 2 lewat 30 menit, Nichol mengantar Amanda ke rumah sakit dan dia pergi bertemu dengan kedua orang tuanya di sebuah cafe dekat rumah sakit.

"Kamu hati2, jangan ngebut2 bawa mobilnya"kata Amanda sebelum turun dari mobil

"Dikabulkan"kata Nichol sambil mengacak lembut rambu Amanda dan mencium pucuk kepala Amanda

"Aku deluan ya, kabarin kalau udah sampai, salam sama calon mama ipar dan papa ipar"kata Amanda sambil turun dan berlari menuju pintu rumah sakit.

Nichol yang melihat itu hanya tersenyum dan melajukan mobilnya dengan santai menuju cafe yang orang tuanya atur. Saat di Cafe Nichol masuk dengan raut wajah yang sangat senang dan hati yang berbunga2, Nichol mencari di mana keberadaan orang tuanya dan seseorang paruh baya mengangkat tanggannya ke arahnya. Nichol langsung menuju meja tersebut sambil membawa jas putihnya.

"Siang pa, ma"sapa Nichol sopan. Walau Nichol sangat nakal dia sangat hormat kepada orang tuanya dan sangat sayang kepada orang tuanya

"Duduk nak, ada yang mama sama papa ingin sampaikan" kata Amel, ibu Nichol

"Ada apa? Jam 4 nanti Nichol ada oprasi ma, pa, bisa katakan sekarang?"kata Nichol sambil duduk di samping ayahnya

"Papa akan jodohin kamu dengan anak sahabat bisnis papa dan kamu tidak boleh menolak, ini demi bisnis papa dan mama. Ini perintah tidak ada bantahan"Kata Rian dengan nada tegas

"Apaan si pa?! Nichol udah besar! Nichol berhak nentuin siapa yang akan jadi istri Nichol! Nichol juga sudah punya tunangan dan Nichol sangat sayang dan cinta sama dia! Dia satu2nya bahagia Nichol dan dia satu2nya orang yang bisa ngubah Nichol jadi lebih baik"jawab Nichol tidak kalah tegasnya.

"Nak, kamu harus ngerti! Ini juga demi kebaikan kamu"Amel angkat bicara

"Mama salah! Ini bukan demi kebaikan Nichol ini demi kebaikan perusahaan papa dan mama! Kalian egois! Kalian engga pernah mentingin kebahagian Nichol! Kalian selalu mentingin kerja dan uang!"jawan Nichol lagi dengan suara yang lebih tinggi

"Jaga ucapan mu! Kemana rasa hormat mu kepada orang tua mu?! Apa ini yang kamu bilang ngerubah kamu jadi lebih baik?!apa ini?!" Kata Rian dengan nada yang sudah mulai emosi

"Intinya aku menolak acara perjodohan ini! Aku udah punya tunangan! Kalian egois kalian selalu mentingin diri kalian dan perusahaan kalian sendiri!"kata Nichol dengan menatap mata Rian dengan emosi

"Tidak ada penolakan Nichol! Ini sudah jadi keputusan papa dan mama! 1 minggu lagi kita akan bertemu dengan keluarga mereka"kata Rian dengan nada tegas dan menatap Nichol dengan emosi

Penantian BerhargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang