10.Siapanya Kamu? (b)

319 17 0
                                    

Mulai memendam perasaan terhadap seseorang itu sangat menyakitkan.
Kalian tau? Kita tak bisa melarang orang yang kita suka tuk dekat dengan siapapun.
Dan melihat orang yang kita suka lebih akrab dengan orang lain itu sangat menyakitkan.
Apalagi dengan lawan jenisnya.
Rasanya...

Sakit.

Sesak.

🌼🌼🌼

"Albie!!"

Teriakan suara lembut dengan nada kaget dan tak menyangka mengambil alih semua perhatian mereka berdelapan  yang sedang bercanda tawa dan juga hampir seluruh penjuru kantin yang luasnya dapat menampung hampir 500 siswa di SMA Husna Harapan ini.

Semua murid dibuat kaget dengan teriakan suara lembut tersebut tak terkecuali yang dipanggil tersebut. Albie bahkan langsung menoleh kesebelah samping tempat duduknya dan terkesiap, tercengang, tak menduga dan sekaligus tak percaya dengan apa yang dilihatnya--Ah lebih tepatnya siapa yang dilihatnya. Dia menduga-duga dalam benaknya. Apakah ini dia? Kenapa dia berubah sangat drastis?

Para muridpun tak kalah terkejut dengan sang primadona pendatang baru yang mengenal Albie? Atau dikenalkan oleh teman-teman yng berada dibelakangnya? Ya gadis itu tak berdiri sendiri. Melainkan bersama 5 teman kubu hitam kelas XI IPA2--Zakira,Ayle,April,Erli,Fifi. Banyak pertanyaan menghampiri benak para murid yang berada di kantin.

Albie menatap sang gadis yang tadi memanggilnya dan sekarang berada di hadapannya. Dia masih dalam keterkejutannya sampai gadis tersebut memeluknya dengan erat.

"Abie, aku kangen sama kamu," ucap pelan gadis itu dalam pelukan--Ah lebih tepatnya hanya dia yang memeluk, yang dipeluk hanya bergeming, diam mematung tak membalas pelukan tersebut--yang masih dapat didengar oleh Albie. Gadis yang memeluknya ini tingginya hanya sampai dagunya saja.

Tercengang. Itu yang kembali dirasakan oleh semua penghuni kantin. Banyak bisikan-bisikan tak suka dari para murid--lebih banyaknya dari para siswi yang menjadi pengagum Albie.

Yang dipeluk mulai mengerjap-ngerjapkan matanya kembali ke alam sadarnya. Dia sadar kini dia dan gadis yang memeluknya menjadi pusat perhatian kantin.

Astagfirullah. Albie beristigfar dan mulai mendorong lembut bahu gadis yang memeluknya. Ah apa dugaannya benar? Apakah dia? Ah Albie sudah tak ingin menduga-duga lagi. Dia harus menanyakan langsung kepada sang tersangka.

"Kamu Nessa?" Albie bertanya dengan ragu. Pasalnya yang memanggil namanya dengan sebutan 'Abie' hanya seorang gadis dekil yang telah menjadi sahabatnya sejak kecil. Berbeda jauh dengan gadis yang sekarang berada dihadapannya.

Gadis yang berada dihadapannya sekarang bak seorang model cantik yang sangat berbeda jauh dengan sahabat masa kecilnya yang dekil. Sahabat kecilnya tidak suka berdandan dan memiliki sifat tomboy, sedangkan gadis yang berada dihadapannya sangat cantik dan bisa dilihat dari penampilannya feminim dan bisa berdandan.

"Iya aku Nessa. Masa kamu lupa sih sama sahabat kecil kamu ini." Gadis yang bernama Nessa itu kesal mendengar keraguan Albie dan kalau sudah kesal dia akan bibir bawahnya kesebelah kiri dan bibir atau kesebelah kanan--itu sudah kebiasaannya dari dulu jika sedang kesal. Tapi melihat dari banyaknya perubahan yang terjadi dalam dirinya dia sadar, dia telah banyak berubah dari dulu saat masih bersahabat dengan Albie sampai dia pindah dari sukabumi menuju ibukota jakarta.

Albie mengenali kebiasaan kesal seperti itu. Dia ingat kembali dengan sahabat kecilnya. Memang masih dia kenali dari mata coklat yang selalu menatapnya dulu.

Cinta Pertamaku dan Takdir✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang