Cinta?
Semu?!
Apakah definisi cinta yang semu?
Apakah harus setiap dalam cinta selalu ada bahagia dan juga sedihnya..
Apakah semua cinta semu itu sama?
Apakah cinta harus selalu menyakitkan dan membahagiakan disaat bersamaan?
Aku butuh jawaban..
Aku terjebak dalam belenggu cinta semu ini..🌼🌼🌼
Author POVs
"Arzi! Kamu kemana aja. Aku nyariin tau gak," seru Anna yang melihat Arzi yang baru saja memasuki kelas. Arzi hanya tersenyum tipis menanggapinya berjalan menuju tepat duduknya.
"Aku tadi ke toilet. Kebelet," bohong Arzi kepada semua sahabatnya yang meminta jawaban darinya. Semoga tak ada yang menyadari matanya yang masih sedikit sembab--karena menangis tadi batinnya berbicara.
"Oh kirain aku, kamu kemana. Eh saking paniknya kita sampe lupa cek semua toilet ya. Semua orang nyariin kamu," ujar Dinda yang duduk tepat didepan Arzi.
Arzi menatap bingung. "Semua?"
"Iya kita semua. Si Zidan juga sampe malu-maluin tau gak!" jelas Anna. "Emang gimana malu-maluinnya?" tanya Arzi penasaran dengan apa yang terjadi setelah dia melarikan diri dari kantin.
Anna mulai menceritakan kembali kejadian sepeninggal Arzi dari kantin.
Flashback On.
Setelah kepergian Arzi yang tak di sadari oleh para sahabatnya. Keadaan kantin masih dalam keterkejutan. Yang menjadi pusat perhatian mulai sadar dengan tingkahnya, mulai melepaskan pelukannya.
Albie jadi malu dan salah tingkah karena diperhatikan hampir oleh seluruh penghuni kantin.
"Abie kita kangen-kangenannya jangan disini ya?! Nggak enak." Gadis yang dipanggil Nessa oleh Albie itu mulai bersuara.
"Ya udah dikelas aku aja ya? Tapi aku mau ngenalin kamu dulu ke teman-teman baruku disini." Albie mulai kembali berhadapan dengan ketujuh teman yang tadi duduk bersamanya. Ah lebih tepat sekarang hanya enam orang--yang satu telah meninggalkan kantin.
"Teman-teman, perkenalkan ini Nessa sahabatku dari kecil." seru Albie kepada keenam temannya. Dia belum menyadari kehilangan satu teman barunya.
"Kok Nessa? Bukannya Vanny ya namanya." Anna yang terkenal tak pernah canggung dengan siapapun menyanggah ucapan Albie.
Albie menggaruk-garuk tengkuknya yang tak gatal. "Eh iya, aku lupa. Emang orang lain biasa manggil dia Vanny. Tapi aku yang selalu manggil dia Nessa," jelas Albie. Semuanya--Zidan,Anna,Rifa,Dinda,Nadin,dan nadia--hanya ber-oh-ria dengan penuturan Albie.
Albie menunjuk tempat duduk disampingnya dengan pandangan masih kearah Vanny. "Yang duduk di samping aku namanya Arzi, Sa."
Vanny a.k.a Nessa bingung dengan perkataan dan kemana arah tujuan Albie. "Maksud kamu dia?" Vanny menunjuk Anna yang duduk di sebelah bangku kosong yang tunjuk Albie.
Anna sadar dia kehilangan sahabat yang duduk disampingnya. Semuapun ikut sadar dengan menghilangnya Arzi.
"Loh Si Arzi kemana? Tadi dia ada disini!" Zidan panik dan mulai mencari Arzi seperti mencari seekor tikus (Ya Allah kasian banget Arzi di kira tikus sama Zidan). Dia memeriksa ke bawah meja bahkan hampir mengangkat meja tersebut. Tapi tak jadi karena ditahan oleh semua temannya.
"Eh Zidan emang dikira ini meja kosong. Kalau semua makanan kami tumpah dan mangkuknya pada pecah gimana?!" Dinda mendengus kesal dengan tingkah Zidan.
"Emang kamu nyari apa sih Zidan sampe ke bawah meja segala? Nyari tikus?" tanya Nadin dengan wajah polosnya.
"Ya aku nyari Arzi. Kan Arzi hilang bagai ditelan bumi," sahut Zidan dan dirinya telah berdiri dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertamaku dan Takdir✔
Novela JuvenilCinta yang datang untuk pertama kalinya. Melesat masuk ke dalam hati Menancap, mengukir dan terpatri di dalam hati. 💞 Cinta pertamaku dan takdir. Perjalanan cinta sepasang remaja SMA yang sama-sama merasakan cinta untuk pertama kalinya. Di ikuti de...