Prolog

2.9K 67 3
                                    

Hai Readers..

Welcome to my write.

Happy Reading...

🌼🌼🌼

Arzi POVs

Aku mengerjap-ngerjapkan mataku berusaha membuka mata untuk bangun dari tidurku dan mematikan alarm dari HP ku yg sudah membangunkanku. Seperti biasa, aku bangun tepat pukul 04.30 WIB bersamaan dengan terdengarnya suara adzan subuh berkumandang. Setelah berhasil membuka mataku dan berhasil keluar dari rayuan syetan untuk tetap tidur,aku menyibak selimut yang menutupi tubuhku dan menyalakan lampu kamarku. Aku terbiasa tidur tanpa cahaya lampu, jadi aku selalu mematikannya saat akan tidur.

Setelah itu aku berjalan menuju tempat handukku bertengger yaitu di sebelah pojok kiri tempat tidurku dan kemudian ku lanjutkan berjalan menuju kamar mandi yang berada diluar kamarku.

Setelah mandi dan melaksanakan shalat subuh, aku mulai mengenakan seragam putih abu-abuku yang telah berada di ranjang tidurku yang cukup untuk tidur dua orang dan tak lupa jilbabku yang selalu menutup auratku. Setelah selesai mengenakannya aku berjalan keluar kamar untuk membantu ibuku merapikan rumah sebelum aku sarapan dan kemudian berangkat sekolah.

Sekarang aku tinggal bersama ibuku, kak Nesya, dan adik-adikku di rumah kakek dan nenekku ini. Disebuah perumahan sederhana yang di dalamnya terdapat tetangga-tetangga yang ramah dan aku suka tinggal disini. Dulu sebelum ayahku meninggal, aku tinggal di rumah milik keluarga kecilku, tapi sekarang rumah itu ditempati oleh kak Mina dan Kak Ika beserta suami dan anak-anak mereka.

Aku adalah anak pertama dari pernikahan ibu dan ayahku-kata ibuku. Tapi Aku punya 4 kakak tiri dan semua kakakku itu telah menikah tapi aku juga tak tahu pastinya punya saudara tiri berapa. Kak Mina dan Kak Ika adalah putri dari ayahku dan istri sebelumnya yang kini telah meninggal, Kak Abdul dan Kak Nesya adalah anak dari ibuku dan suami sebelumnya. Aku mempunyai dua adik. Pertama perempuan bernama Nisa Zakira Putri yang umurnya beda 2 tahun denganku. Saat ini usiaku baru menginjak 16 tahun. Dan yang terakhir si bungsu Muhammad Faisal Rajendra yang umurnya berbeda 6 tahun denganku--ribet juga ya keluargaku tapi aku sayang mereka semua.

Ayahku sudah meninggal pada saat aku masih duduk dibangku kelas 5 SD. Jika mengingat hal itu, aku merasa sedih karena aku tidak bisa lagi merasakan kasih sayang seorang ayah dalam hidupku.

Tapi aku juga tidak menyalahkan takdirku ini. Aku percaya setiap kejadian yang terjadi dalam hidupku pasti ada hikmahnya dan aku menerima semua yang ku alami ini dengan lapang dada. Karena aku yakin masih ada manusia yang mempunyai takdir lebih menyedihkan dari diriku.

🌼🌼🌼

Albie POVs

Kriiiiiiiiiinggg..

Tuk!

Ah sudah pukul 05.00 WIB, waktunya Aku bangun dari tidurku dan menjalankan aktivitas keseharianku. Kebiasaanku setelah bangun tidur adalah menjalankan kewajibanku sebagai seorang muslim yaitu shalat. Kemudian mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah. Aku hidup dalam keluarga yang harmonis.

Ah aku belum memperkenalkan namaku. Karena pepatah mengatakan tak kenal maka sayang kan. Namaku Muhammad Albie Ibrahim. Orang-orang sering memanggilku Albie atau Bie. Aku mempunyai orang tua yang masih lengkap. Ayahku bekerja sebagai seorang dokter umum di sebuah rumah sakit negri. beliau adalah teladanku dalam menjadi pria yang sesungguhnya. Di umurnya kini yang 45 tahun, beliau masih terlihat sangat fresh karena pekerjaan yang sangat melelahkan itu. Dan karena pekerjaannya sebagai dokter ini, keluargaku selalu berpindah tempat tinggal karena pemindahan tempat dinasnya.

Dan Ibuku yang selalu setia mendampingi ayahku hanya menjadi ibu rumah tangga yang baik. Yang selalu merawatku dan adikku dengan sangat baik hingga kini aku yang sudah menginjak bangku SMA.

Dan terakhir aku memiliki seorang adik laki-laki bernama Muhammad Ziki ibrahim. Dia adik yang paling aku sayangi dan manja sebagai seorang laki-laki. Umurnya baru menginjak 8 tahun dan dia masih duduk dikelas 2 Sekolah Dasar.

Aku bahagia dan bersyukur dilahirkan dalam keluarga ini. Mempunyai orang tua yang selalu perhatian padaku. Didikan mereka cukup keras memang saat aku masih kecil. Tapi aku merasakan semua hasilnya sekarang ini.

Bersambung..

Cinta Pertamaku dan Takdir✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang