2.Idola Baru

890 36 1
                                    

Ketika kita harus menjalani hari dengan sesuatu yang kita tidak suka.

Apakah kita akan lari dari kenyataan atau menghadapi kenyataan itu.

Jalanilah dengan ikhlas,karena semua yang tidak biasa akan terbiasa jika kita menjalaninya.

Begitu pula dengan hal yang kita tidak suka akan beralih menjadi yang kita suka karena kita menjalaninya dengan ikhlas.

❤❤❤

Arzi POVs

Hari ini hari senin, aku sedang sarapan bersama keluargaku di meja makan sebelum berangkat sekolah. Hari ini semua orang rumah berkumpul untuk sarapan bersama. Ini hal langka dalam keluargaku karena biasanya kami sarapan masing-masing.

"Arzi, ibu bangga sama kamu nak kamu bisa jadi juara," ucap ibu memulai pembicaraan dengan tangannya memegang sesendok nasi goreng.

"Terima kasih bu karena semua ini juga berkat do'a ibu." Aku tersenyum kepada ibuku yang sedang duduk dihadapanku ini sambil memasukkan sesendok nasi goreng buatan ibuku ini.

"Iya kak, Isal juga bahagia punya kakak kaya kak Arzi, Isal juga mau banggain ibu sama kaya kak Arzi," celoteh adik bungsuku dengan wajah polosnya.

"Iya atuh kamu juga harus bisa banggain ibu," ucapku padanya sambil mencubit pipinya.

"Ahh kakak gak seru sakit tau kak pipi aku kalau kakak suka cubit terus nanti pipiku jadi tembem," kesalnya yang sontak membuat keluargaku tertawa ringan melihat tingkah adik bungsuku ini.

"Ya Kakek juga bangga banget punya cucu yang berprestasi kaya kamu karena baru kamu yang berprestasi dikeluarga ini jadi pertahankan ya," ucap kakekku yang berada dikursi samping depanku.

"Ahh iya kek baik Arzi akan berusaha." Aku tersenyum pada semuanya.

"Ah Nisa juga pengen banggain ibu dan semuanya tapi Nisa gak bisa menjadi anak yg berprestasi." Nisa mulai membuka suaranya dengan ekspresi cemberutnya.

"Walaupun kamu gak bisa berprestasi sperti kakak dan adikmu tapi kamu bisa banggain semua orang dgn caramu sendiri Nisa," hiburku padanya. Dia kembali tersenyum, begitupun dengan yang lainnya.

Hah jika melihat semua keluarga bahagia seperti ini, rasanya masih selalu ada yang kurang. Ayah lihatlah Arzi bisa berprestasi dan Ayah banggakan sama Arzi semoga Ayah selalu bahagia dialam sana aamiin batinku.

"Ya udah Arzi berangkat ya takut kesiangan. Kan hari ini ada upacara bendera. Assalamualaikum," lanjutku sambil berdiri dari kursiku dan menghampiri ibu, kakek, dan nenek untuk bersalaman.

"Wa'alaikumussalam,"jawab mereka serentak. "Hati hati dijalan," sambung ibuku. "Iya bu daa," seru diriku sambil melambaikan tangan kearah mereka. Dan aku pun berangkat sekolah dengan wajah yang ceria ya walaupun sedikit sedih bila mengingat tentang Ayah yang kini telah tiada didunia ini.

❤❤❤

"Bapak mau mengumumkan bahwa siswi dari sekolah kita memenangkan juara 1 olimpiade matematika tingkat kabupaten yang selama bertahun-tahun kita tidak mendapatkannya," seru pak Endang dari arah depan bendera karena kini aku dan siswa yang lain sedang berupacara kenaikan bendera. Para siswa terlihat senang dengan ucapan pak Endang dan mereka juga sedang menunggu lanjutan kata-kata pak Endang.

"Kalian ingin tahu siapa siswi yang membanggakan kita semua itu?" lanjut pak endang dan para siswa penuh antusias ingin mengetahuinya. "Iya pak," jawab mereka serentak.

Cinta Pertamaku dan Takdir✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang