Aku merebahkan diri diatas kasur. Memandang langit-kangit kamarku yang ditempeli dengan stiker glow in the dark yang kubeli bersama Kak Evan tahun lalu. Aku mencoba menutup mataku pelan, merasakan kegelapan yang merasuki diriku. Kelamaan, aku mulai merasakan kantuk. Aku mencoba membuka mataku, melawan rasa kantuk yang mulai menjalar.
Aku bangkit berdiri, mendekati cermin yang terletak di samping meja belajar dan melihat penampilanku. Uh, aku lupa kalau aku masih memakai seragam. Aku berjalan menuju lemari pakaianku dan memilih baju untuk kupakai. Aku putuskan untuk mengenakan sebuah kaos polos dan sebuah celana pendek. Tidak ada acara hari ini, seperti biasa.
Hari ini cuaca lumayan panas. Aku menggerakkan tangan kananku keatas-kebawah sebagai kipas tapi tetap saja tidak terasa. Aku mendekati jendela kamarku, membuka jendela itu dan melihat pemandangan dari atas sini. Dari sini, cahaya matahari siang yang menyilaukan mata mengangguku. Aku cepat-cepat menutup jendela lagi sebelum terjadi hal yang buruk terjadi pada mataku sekalipun aku memakai kacamata.
Terlintas sebuah ide dikepalaku. Aku bergegas keluar dari kamarku, turun kebawah lalu menuju dapur. Di dapur, aku berjalan mendekati lemari pendingin yang terletak di samping tempat pencuci piring. Aku membuka lemari pendingin itu dan menemukan segelas jus orange disana. Kuambil minuman itu lalu aku berjalan menuju kolam renang. Kalian tahu apa ideku tadi? Ya, berenang. Hmm, tidak juga sih, aku hanya ingin bermain air. Dan kurasa itu berbeda dengan berenang.
Sampai di tepian kolam renang yang terletak di tengah-tengah halaman belakang, aku menaruh minuman itu diatas meja kayu yang terletak disamping kursi santai yang biasanya ada di kolam renang umum. Setelah itu, aku duduk di pinggiran kolam renang. Kumasukan kakiku kedalam air, perasaan dingin menyelimuti indra perasaku. Aku pun mulai menggoyang-goyangkan kakiku ringan hingga tercipta cipratan-cipratan kecil air yang mengenai bajuku. Disini tidak terlalu panas, mengingat terdapat lebih dari satu pohon yang cukup rindang tumbuh disini.
Aku mencoba menutup mataku pelan lalu menghirup udara perlahan, merasakan udara yang berada di sekitarku lalu membuangnya perlahan melalui mulut sambil membuka mata. Kusadari kerongkonganku kering, jadi aku bangkit dari posisi dudukku, lalu mengambil minuman yang kuambil dari lemari pendingin di dapur dan mulai meminumnya, rasanya yang manis dipadukan dengan rasa asam khas jeruk membuat kerongkonganku lega. Sesaat aku memandang sekeliling, susana cukup tenang disini, saat mataku melihat sebuah ruangan yang terletak diujung rumah, ruangan itu bersebelahan dengan ruang Bi Surti yang terdapat di samping dapur. Aku tahu siapa yang ada di dalam ruangan itu.
Mama.
Ya, Mamaku sudah tidak tidur bersama Papaku lagi. Karena takut terjadi hal yang buruk terjadi pada Mama seperti waktu itu.
Singkatnya, satu tahun setelah kecelakaan, Papa yang baru pulang dari kantornya tiba-tiba berjalan menuju kolam renang yang dimana disana tengah ada Mama yang sedang melamun. Papa tahu kalau Mama sering disana, sebelum kecelakan itu terjadi, Mama sering berada disana sambil membaca majalah ataupun menikmati pemandangan. Saat itu Papa sedang mabuk, jadi dengan senangnya dia mendorong Mama hingga jatuh kedalam kolam renang bersama dengan kursi rodanya. Setelah melakukan itu, Papa malah tertawa seperti orang sehabis melakukan suatu hal yang mengembirakan baginya.
Aku yang saat itu sedang menonton televisi bersama Kak Evan di ruang keluarga yang berada tidak jauh dari kolam renang segera menghampiri mereka berdua, lalu aku memanggil Bi Surti untuk membantuku menaikkan Mama ke atas, sedangkan Kak Evan membawa Papa ke kamarnya. Sejak kejadian itu, Mama tinggal di kamar tamu disamping kamar Bi Surti.
Kembali ke masa sekarang, aku berpikir untuk masuk kedalam kamar tamu. Sudah dua hari aku tidak kesana. Aku menimbang-nimbang lalu melirik jam dinding. Jam dua siang. Kurasa Mama akan makan siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evelin
Teen FictionIni tentang hidupku. Tentang hidupku yang berubah sejak aku menjajaki masa sma. Beban menjadi saudara kembar dari cowok populer di sana yang dirahasiakan. Memiliki sahabat baru yang tak pernah kubayangkan dan sahabatnya yang juga te rnyata sahabat E...