DRRTT
Kulirik ponselku yang tergeletak diatas tempat tidur. Kukerutkan kening, siapa yang siang-siang begini mengirim pesan padaku? Teman saja tidak punya, jadi siapa? Atau Kak Evan? Ya, Kak Evan memang sering mengirim pesan tidak jelas padaku, efek kebosanan melanda sepertinya. Padahal minggu-minggu ini sedang diadakan ulangan tengah semester.
Dengan malas, aku berjalan kearah tempat tidurku lalu mengambil benda tersebut. Membuka layarnya, dan membaca pesan yang masuk.
From : unknown number
Test
Unknown number?
Dengan cepat, aku menuliskan balasan pada "seseorang" yang mengirimkan pesan tidak jelas padaku begini.
To : unknown number
Ini siapa?
Baru saja aku ingin melempar ponselku keatas kasur, benda tersebut bergetar ditanganku. Tanda pesan masuk.
From : unknown number
Alvin. Evan nggak ngasih tau?
Hah?
Sejak kapan Alvin tahu nomor ponselku?
Yang jawabnnya langsung mengarah pada Kak Evan. Hanya dia yang bisa memberikan nomor ponselku pada orang lain. Tidak mungkin, kan, kalau Alvin bertanya pada saudara-saudaraku yang lain? Kenal saja tidak. Lagipula, Alvin memangnya siapa sih? Teman saja bukan, teman sebangku memang iya. Kenapa Kak Evan mau-maunya memberikan nomor ponselku padanya?
Dengan malas, kubalas pesannya. Sekaligus menyimpan nomornya. Mencegah hal-hal buruk terjadi.
To : Alvin
Nggak.
Setelah terkirim, aku menaruhnya ke atas meja belajarku, lalu kembali duduk di kursi di depan meja belajar. Melanjutkan belajar fisika yang sempat terjeda karena sms tidak diundang tadi.
DRRTT
Argh! Ngapain sms lagi, sih?
Dengan kesal, aku meraih benda kecil tersebut, dan segera membuka sms yang masuk.
From : Adrian Ganteng
Hai!
Mata terbelalak. Kaget.
Sejak kapan Adrian tahu nomor ponselku? Dan sejak kapan pula aku menyimpan nomor Adrian? Apalagi dengan nama yang aneh begini....
Aku menimbang-nimbang untuk membalasnya. Kuputar-putar benda kecil ini diatas meja beberapa saat, kemudian membalas pesannya. Sebelum itu, aku mengganti namanya menjadi "Adrian".
To : Adrian
Tau darimana nomor gue?
Baru saja aku kembali membaca buku fisika di hadapanku, benda itu bergetar.
From : Adrian
Evan.
Seharusnya aku sudah menduga itu. Hanya untuk memastikan saja, sih.
Seketika, sebuah kejadian beberapa hari lalu mengingatkanku kalau saat itu Kak Evan tengah meminjam ponselku yang entah untuk apa. Mungkin dia yang menyimpan nomor Adrian dan menamainya dengan nama aneh seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evelin
Teen FictionIni tentang hidupku. Tentang hidupku yang berubah sejak aku menjajaki masa sma. Beban menjadi saudara kembar dari cowok populer di sana yang dirahasiakan. Memiliki sahabat baru yang tak pernah kubayangkan dan sahabatnya yang juga te rnyata sahabat E...