Aku menelan ludahku sendiri, seketika rasa gugup menyerangku. Rasanya lututku lemas seketika, namun aku mengingatkan pada diriku sendiri bahwa pingsan di tempat ini akan membuatku semakin merasakan neraka lebih awal dibanding pingsan saat di panggung nanti.
Kutundukkan kepalaku, berusaha menolerir pandangan bingung dari mereka semua. Tanpa kusadari aku telah menggigit bagian bawah bibirku kuat-kuat tanpa benar-benar merasakan sakitnya.
Sentuhan ditangan kiriku membuatku mendongak. Mataku bertemu pandang dengan sepasang mata anak laki-laki itu. Dia tersenyum. Pandangannya menyiratkan pesan yang sama seperti saat dia mencoba menyakinkanku untuk mempercayainya. Ketika telapak tangannya menggenggam tanganku, rasanya bebanku berpindah entah kemana.
Alvin menelengkan kepalanya, seolah bertanya. Aku menatapnya lurus-lurus sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan. Alvin berjalan, dengan tangan masih menggenggam tanganku. Pandanganku tertuju pada sepasang kakiku. Tak berani melihat ke sekeliling.
Hingga kami menaiki tangga kecil disisi panggung. Alvin meelaspkan genggaman tangannya dan kemudian mengambil gitarnya yang sempat ia taruh di bawah. Ia duduk di kursi dengan gitar dipangkuannya, dihadapannya terdapat stand mic. Dia menoleh kebelakang, kepadaku, sebentar, dia tersenyum sekilas sebelum akhirnya dia menghadapkan diri kepada para penonton.
Kutelan ludahku. Aku seperti hanya sebuah patung. Hanya diam dibelakangnya. Memang di samping Alvin, terdapat sebuah piano yang mirip seperti yang ada di rumah, tapi bagaimana aku bisa tahu lagu apa yang dinyanyikan Alvin sedangkan sampai detik ini juga dia belum memberitahuku.
Kemudian, kudengar suara petikan gitar yang memainkan intro sebuah lagu.
I need you boo
I gotta see you boo
And the heart's all over the world tonight,
Said the heart's all over the world tonight
Seketika aku tersadar lagu apa yang sedang dimainkan oleh Alvin. Aku menoleh kearahnya, yang ternyata Alvin juga tengah menoleh kearahku. Ia tersenyum, aku mengerti. Kulangkahkan kakiku menuju piano hitam itu, aku duduk diatas kursi yang ada dan mulai menekan tuts piano yang bejejer dihadapanku mengikuti lagu. Terdengar suara nyanyian Alvin, dan kudengar suaraku ikut bernyanyi.
I need you boo
I gotta see you boo
And the heart's all over the world tonight,
Said the heart's all over the world tonight
Hey! Little mama,
Ooh, you're a stunner
Hot little figure,
Yes, you're a winner
And I'm so glad to be yours,
You're a class all your own
And
Oh, little cutie
When you talk to me
I swear the whole world stops
You're my sweetheart
And I'm so glad that you're mine
You are one of a kind and...
You mean to meWhat I mean to you and
Together baby,
KAMU SEDANG MEMBACA
Evelin
Teen FictionIni tentang hidupku. Tentang hidupku yang berubah sejak aku menjajaki masa sma. Beban menjadi saudara kembar dari cowok populer di sana yang dirahasiakan. Memiliki sahabat baru yang tak pernah kubayangkan dan sahabatnya yang juga te rnyata sahabat E...