33. SEBUAH RENCANA

13K 231 1
                                    

Agatha berdiri memandang gemerlap lampu yang menerangi ibu kota. Pandangan nya menatap lurus ke depan. Pikirannya sedang beradu tentang sebuah masalah.

Sebuah tangan kekar memeluknya. Aldo memeluk agatha dengan sangat erat. Di letakanya kepalanya itu di bahu agatha. Pipinya pula menyatu dengan pipi agatha.

"yang" bisik Aldo tepat di telinga
Agatha.

"hemmm" sahut agatha

"kenapa di luar? Masuk yuk kedalem biar nggak sakit!"Ucap Aldo sambil menggesek gesek kan pipinya di pipi agatha

" gapapa, yuk kedalem!"Agatha segera melepas pelukan Aldo di pinggang ramping nya.

Agatha dan Aldo pun meninggalkan balkon yang terasa dingin.

Agatha menyadarkan tubuhnya di kepala ranjang. Sama seperti agatha, Aldo juga melakukan hal yang sama.

Selimut menutupi tubuh Agatha dan Aldo dari ujung kaki sampai lutut saja. Tangan mereka pula saling menggenggam tangan satu sama lainnya. Aldo menjatuhkan kepalanya di paha agatha sebagai bantal. Tangan kanan Aldo sibuk memainkan cincin pernikahan mereka yang berada di jari manis agatha. Sementara itu agatha melihat Aldo sambil tersenyum.

Ia sangat beruntung memiliki seorang suami seperti Aldo. Dulu sebelum takdir mempertemukan mereka kembali agatha sempat membayangkan kehidupan rumah tangga nya kelak bersama seseorang. Hidup nya selalu menderita, setiap hari ia selalu di siksa oleh suaminya itu.

Agatha mengelengkan kepalanya.
Ia harus bersyukur karena tuhan memberikan nya seorang laki-laki yang amat menyayangi dan mencintai nya.

"yang!" Ucap Aldo

"apa kak?" tanya agatha.

"kamu nggak pengen sesuatu gitu?" tanya Aldo

"sesuatu apa? Emang aku lagi hamil pengen sesuatu?"

"bukan gitu,maksud kakak kamu mau nggak kakak ajak liburan!"ujar aldo

"Kemana?"tanya agatha

"Kemana aja deh,asalkan sama kamu!"

Agatha memejamkan mata nya sejenak"nggak ah!"

Aldo bangun dari tidurnya."please,kakak bakal memenuhi permintaan kamu asalkan kamu mau ikut sama kakak!"ucap Aldo sambil memohon mohon.

Agatha menimbang nimbang penawaran dari Aldo tersebut.
"Bener nih kakak bakal ngabulin permintaannya gatha?"Aldo menggangguk antusias.

"Ok, aku mau ikut sama kakak asalkan perjanjian kerja ku itu di batalkan!"ucap agatha dengan senyum merekah.

"Nggak!"jawab Aldo enteng

Agatha mendesah atas jawaban Aldo.sudah ia duga Aldo pasti akan menolaknya."loh kok gitu sih,tadi kakak kan udah janji!"protes agatha.

"Tidak, untuk permintaan kamu yang ini kakak nggak bisa penuhi!!"

"Ta--pi"

"Nggak ada tapi tapian!"potong Aldo cepat.

"Yaudah kalau gitu gatha juga nggak akan maksa kok!kakak pergi aja sama yang lain jangan sama gatha!!"agatha langsung membalikkan badannya dan tidur membelakangi Aldo.

Aldo menghela nafasnya.Agatha memang keras kepala, kalau ia sudah bilang A ya A nggak akan pernah berubah.

"Yang?"Aldo mengguncang pelan tubuh agatha.

Hening.

Agatha tak membalas perkataan Aldo.

"Yang?"panggil Aldo untuk yang kedua kalinya.agatha diam , bukan berarti ia sudah tidur atau apalah itu , hanya saja ia akan menjalankan misi pura-pura ngambek.

"Yaudah,kakak bakal batalin perjanjian kita!"dengan semangat 45 agatha langsung berdiri dari tidurnya.karena terlalu senang ia sampai mencium pipi Aldo berkali kali

"Makasih!"ucap agatha.

"Eitss,tapi kamu jangan seneng dulu! peraturan itu berlaku sampai kamu hamil!"agatha yang awalnya senang bukan main berubah menjadi cemberut.

"Itu mah sama aja kali!"sindir agatha.

"Yaudah kalau nggak mau,kakak bisa kok batalin perjanjian nya!"agatha menggelengkan kepalanya tidak setuju.

"Deal?"

"Deal!"balas agatha.

"Yaudah kalau gitu ,kamu mau kemana?"tanya Aldo.

Agatha tampak diam lalu berfikir sejenak.

*****

To be continue

Bantuin dong pilihin tempat yang mau mereka kunjungi

CEO TAMPAN ITU SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang