Lanjutan

3.2K 194 8
                                    

Tuhan pasti punya rencana sendiri mempertemukan aku sama kamu lagi disini,mungkin.

Author

Audy dan Vero datang ke parkiran sudah di suguhi pemandangan yang indah.

"Bang,cowo nya pada ganteng gila aduh" kata Audy melihat sekelilingnya.

"Gantengan juga gua. Tapi cewe cewenya bikin gua kesengsem" Vero melongo,

"Tapi tetep cantikan gua kan bang? Iya kan? Bang?" tanya Audy yang dihiraukan oleh kakak nya itu.

Tanpa mereka sadar banyak yang menatap mereka berdua dengan ocehan yang baik. Karena wajah mereka yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Audy turun dari motor dan merapihkan baju juga rambutnya yang ia biarkan terurai hingga pundak.
Untung gue kemarin keramas.

Vero menarik tangan Audy "Dek!"
Audy menoleh.

"Kita jalan pelan-pelan aja seakan-akan lagi ada di video klip pake kipas angin gede sampe rambut kita kibar-kibar" bisik Vero

Audy mengelus kepala Vero "Haduh,kakak ku yang ganteng ini. Bego banget"

"Lo jalan lewat sana. Gua lewat sini. Kalo kita berduaan nanti dikira pacaran nah kita gabakal dapet jodoh disini. Kali ini ngertiin gue. Kita tebar-tebar pesona" tanpa peduli Audy menjawab Vero sudah jalan terlebih dahulu.

"Tumben lo bang,bego nya nambah" gumam Audy sambil menepak jidat nya.

Vero berjalan melewati koridor utama sedangkan Audy melewati gerbang siswa.
Sungguh,tak dusta. Cowo disekolah ini tipe tipe Audy semua.
Mereka semua melihat Audy. Seakan-akan "itu siapa? Gua baru liat"
Audy tetap terdiam melihat semua tatapan mereka yang manis itu. Sesekali mereka tersenyum kepada gadis bertubuh tinggi dan langsing dengan rambut yang terurai.
"XII IPA 1 XII IPA 1 XII IPA 1" gumam nya sambil mencari-cari kelas.
Saat itu ada Vero didepannya,dan ya. Ini XII IPA 1 yang Audy cari.

"Lo lama amat" sinis Vero sambil melihat kiri kanan

"Kan gue suruh lo,tebar pesona" cengir Audy.
Saat itu Vero menyuruh adik nya memasuki kelas baru nya untuk duluan. 'Ladies first'
Kata Vero. Alah bang,bilang aja lo gugup bang wkwkwk.
Hendak memasuki kelas. Audy bertubrukan dengan murid laki laki yang ia belum sempat lihat. Audy meringis kesakitan karena kepala nya bertubrukan dengan dada murid itu. Audy menunduk ,lalu melihat ke atas karena murid itu lumayan tinggi.
"Lo gapapa?"

Audy tercenggang,sangat tercenggang sampai mulut nya berbentuk menjadi huruf o. Sampai akhirnya suara murid itu terdengar tertawa renyah.

"Gue tau gue ganteng tapi tolong sadar muka lo bikin gua gemes"
Audy langsung mengedip kan mata nya beberapa kali,

"Lo Raja?"

Murid itu membentukkan matanya menjadi huruf o juga.
"Ardaraja?"

Sontak murid itu mendekati muka Audy dan membuat Audy terpaksa memalingkan mukanya,
"Lo siapa? Tau nama gue? Stalker?" Sambil tertawa renyah

"RAJA! LO KOK MAKIN KAYA TAI" teriak Audy sambil membuat seorang Vero masuk ke kelas

"Apa dy? Raja? RAJA? ASTAGA NAK LO UDAH GEDE!" Sambil memeluk imut Raja
Raja menyipitkan mata ke arah mereka berdua. Audy bertatapan dengan Vero sambil menanyakan dalam telepati 'tu anak Ardaraja bingsul bukan sih?'
Tibatiba murid itu membuka mulut nya sehingga mata nya menjadi terbuka.

"ASTAGA ANAK KEMBAR BOBROK!!," ucap Raja memeluk Audy dan Vero
Vero mendorong pelukkan Raja. "Gue gua kembar bingsul! Dia satu tahun lebih muda" sambil menunjuk Audy

"Yeh! Tapi tinggi nya hampir gua balap beg--"
Seorang guru memasuki kelas, Raja langsung duduk di tempatnya sedangkan Audy dan Vero hanya terdiam harus melakukan apa.

"Kalian anak baru itu?" Tanya guru itu dengan muka ganas nya
Audy dan Vero mengangguk. Guru itu tersenyum "Masuk"
Mereka memasuki kelas sambil melihat semua murid berbisik riang.
Guru itu menyuruh memperkenalkan diri Audy dan Vero. Saat itu Vero mendorong Audy dan berbisik "Ladies first". Audy hanya memutar kedua bola matanya,lagi.

"Halo,semua. Nama gua A-Audy Alviero. Gua da--" ucapannya terpotong seketika kar na Vero sepertinya mengode bahwa dia ingin memperkenalkan diri

"Halo! Nama gue Vero Alviero!" Seketika cewek menjerit histeris "gue sama dia adik kakak,tapi bukan berarti kembar. Jadi dia satu tahun lebih muda daripada kita semua karena SD nya masuk kecepetan,terus---"

"Ekkhm!" guru itu memberi isyarat

"E-eh. Gue harap kalian bisa temenan sama gua dan dia" ucap Audy sambil menutup perkenalannya.
Sisa bangku hanya di barisan ke dua dari ke dua dan dua bangku. Audy duduk bersama Vero "sudah gue duga"

Pelajaran pertama berakhir. Semua murid menghela nafas karena pelajaran fisika sudah selesai. Tapi,fisika memang ahli nya Audy. Meski lebih muda,ia lebih dewasa. Mengerti keadaan dan kepintarannya memang tidak jauh dari kakak nya. Meski kakak cukup pintar,cuma agak miring aja.
Saat itu semua langsung pergi mengambil kaos olahraga karena pelajaran kedua adalah olaharaga. Vero pergi untuk ganti baju meninggalkan Audy karena tidak mungkin mereka ganti baju bersamaan?
Audy menghela nafasnya. Melirik kanan kiri. Lalu ada seorang perempuan yang mendekat dengannya.

"Hai. Nama gue Dara! Mau bareng?" tanyanya sambil tersenyum ramah
Audy mengangguk tersenyum. Lalu ada seorang lagi,bertubuh sedikit lebih pendek dari nya yang terisak isak lelah karena habis lari dari bangku belakang.

"Ra! Lo malah ninggalin! Gue kan lagi parno abis nonton horor horor." Melihat seorang disamping Dara "Ih Audy! Gue Zahra hehe. Gue udah follow ig lo tapi belum lo follback" sambil menciutkan bibirnya

"Oh ya? Nanti gue cek deh pas udah pelajaran ini ya" Audy tersenyum ramah
Saat itu Audy berkenalan dengan teman yang lain karena mereka memang seperti sudah gampang akrab. Tidak sulit untuk berteman dengan anak sekolah ini.
"Priiiiiiittt!!," peluit pertama berbunyi,murid IPA 1 bergegas menuju lapangan. Seketika itu saat pak guru olahraga mau menjelaskan materi,dua orang murid berdiri dibelakangnya.

"Maaf pak" Vero dan Raja menunduk

"Maaf? Push up!"

"Ini pak,a-anu. Nih sebelah saya ada gembel. Ih maksudnya anak baru! Tadi d-di panggil wali kelas. Saya ketua murid nya" sambil gugup Raja bicara membuat seluruh murid 'cengo'

Tapi jelas para kaum hawa berjerit kecil karena sahabat Audy ini mempunyai wajah tampan saat gugup,juga berkeringat.
"Ya udah,gabung"

Vero dan Raja menghembuskan nafas dan mengusap dada. Vero melirik ke arah Audy yang sedang melotot lalu memalingkan wajahnya.

"MATERI HARI INI BASKET YA! UNTUK LAKI-LAKI MINIMAL SHOOT 13 KALI SEDANGKAN PEREMPUAN 8 KALI" kata pak guru itu sambil memegang buku absen

Para kaum adam menghela nafas. "Coba gue cewek"

Muka Zahra pucat padam. "Zahra lo kenapa?"

"Gua gabisa basket dy" jawab Zahra menunduk

Audy menepak dahi nya "Jangan bikin badan lo drop. Kalo lo bisa shoot 5kali aja lo gue teraktir sebagai temen baru"

Lalu muka Zahra kembali menjadi seorang remaja riang. "OKE!"

Saat itu giliran Audy karena dia mempunyai nomor absen 4.

Audy men dribble bola dengan penuh semangat. Lalu dia shoot dengan mantap berkat ajaran abang nya. Sampai pak guru itu berdiri mengatakan "NICE SHOOT AUDY! Laki-laki kalah sama dia" sinis pak guru kepada kaum adam

Tiba-tiba Vero berdiri dan teriak "Itu adek gue woi! Jangan lupa kakak nya yang pasti ngajarin!" dengan muka polos nan tampan nya membuat semua kaum hawa histeris karena ketampanan Vero.

Love & LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang