Enam

1.4K 97 11
                                    

The more I love you.
The more I will get hurt.

Puk!

Tangan lembut Raja kembali menjulur di puncak kepala Audy. Audy yang masih dengan perasaan mendebar itu langsung memberikan air mineral kepada Raja,
"Latihan yang bener,lu mau lomba" sambil menyodorkan air mineral

Raja tersenyum lalu meminum air yang di berikan Audy itu.
15menit berlalu,team cheers dipanggil oleh Daniel.

"Mau apa? Gue ketua tim basket ini. Kenapa jadi lo yang mimpin rapat?" Tanya Raja kepada Daniel.

"Gue itu disuruh sama Pak Bagus" jawab Daniel sambil memutar matanya
"Dan gue ga bakal ganggu cewe lo"

Audy terkejut mendengar perkataan Daniel. Perasaan ini masih sama ketika Audy bertemu dengan Daniel. Apa lagi,senyuman Daniel tidak bisa dilupakan meskipun..

"Ja,gue sebentar doang kok"
Raja mengangguk dan mengerti Audy, rasa khawatir Raja memuncak tetapi ia memegang ucapan Daniel.

1jam berlalu Audy dan 2 temannya tidak kunjung keluar dari ruangan olahraga.
Hingga terdengar suara banyak orang terdengar,

"Iya jadi pokonya harus kaya gitu"
"Engga engga, Audy tinggi lah"

Suara keributan team cheers dengan Audy ditengah nya membuat perasaan Raja tenang karena Audy sudah kembali dari rapat itu. Raja berlatih basket dan sesekali ia melihat Audy yang sedang tersenyum.

Audy mengganti bajunya dan menunggu Raja yang asyik bermain basket dengan teman temannya itu. Saat Audy hendak mengeluarkan ponselnya,sebuah tangan menjulur memberikan pulpy orange.

Daniel dengan senyum nya menyodorkan minuman itu dan memberikan nya kepada Audy. Audy menerima dengan lembut dan tersenyum sambil mengucapkan terimakasih.

Daniel duduk disebelah Audy,memperhatikan Audy dengan jelas hingga Audy tersipu malu.

Cup

Wajah Audy memerah padam saat Daniel berhasil mencium kening Audy. Daniel tersenyum ketika melihat ia berhasil membuat pipi Audy memerah lagi.

"Gue kangen liat blushing pipi lo" sambil mencubit pipi Audy

"Aku juga kangen kak Daniel"

Senyum Daniel menjulur dan merangkul Audy dengan erat. Rasanya perasaan itu kembali lagi kepada Audy.

"Semangat ya lomba nya kak!"

Daniel mengelus rambut Audy, "Maafin gue bikin sakit hati lo, kalau pun gue mau minta satu hal ini. Bisa lo kembali jadi matahari di hidup gue?"

Pertanyaan itu membuat mata Audy membulat. Pipi Audy memerah padam dan tak tahu harus menjawab apa,

Audy mengangguk. Disambut susulan pelukan dari Daniel dengan erat yang memamerkan senyuman nya.

Dari kejauhan sudah ada Raja yang menatap mereka. Bola ditangan Raja jatuh lemas seketika.









Oh,balikan lagi.







Terus gue selama ini apa?:)





Penyiksaan buat ngeringanin sakit hati lo doang?

Love & LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang