Sembilan belas

41 3 2
                                    


Hari terakhir Ujian Nasional, semua bersorak gembira karena mereka telah menyelesaikan Ujian Nasional dengan baik. Semua tengah bersiap melihat nilai yang akan terpampang di mading sekolah.

"Ayo cepetan" kata Audy gembira sambil mengajak Raja.

"Ga mau, nilai gue pasti kecil dy. Lo enak, pinter" kata Raja dengan tidak percaya dirinya.

"Ih apa sih, Ja. Jangan gitu ah. Ayo cepetan" ajak Audy kepada Raja.

Raja menghela nafasnya. Dan mengikuti keinginan Audy.

Mading Sekolah ramai dikunjungi banyak siswa dan siswi, mereka semua juga ingin melihat nilai yang mereka hasilkan saat Ujian Nasional.

"Misi misi" kata Audy sambil memasuki kerumunan orang orang itu.

Audy mencari nama nya, ia mulai melihat dari 20 kebawah.

"Kok gaada nama kita ya ja" kata Audy sambil cemberut.

"Dy"

"Apa sih ja, sabar gue lagi nyari ini" jawab Audy sambil terus menyipitkan namanya mencari nama mereka.

"Dy" panggil Raja lagi sambil menggoyangkan pundak Audy.
"Dy liat"

Raja menunjuk ke arah peringkat 1 dan 2, terpampang nama Audy Alviero dan Ardaraja di sana. Dengan nilai Ujian Nasional yang sempurna. Raja masih tidak percaya, mulutnya menganga lebar. Audy hanya terdiam dan mematung, tak percaya.

"Ini bener apa.. ja? Kayanya salah deh" kata Audy dengan ragu.
"Terus ko lu bisa jadi yang paling pertama sih ja, katanya lo itu bodo?" tambah Audy meledek Raja.

"Audy dan Raja"
Mereka menengok ke arah sumber suara itu. Dan itu adalah wali kelas mereka, Bu Suminem.

"Selamat, kalian mendapat NEM yang sempurna. Kalian berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi" kata Ibu Suminem kepada Raja dan Audy.

Raja dan Audy masih tidak percaya, benarkah?

"Saya mau bu!" ucap Raja dengan semangat.

"Ke ruangan saya ya" kata Bu Suminem, lalu pergi meninggalkan mereka.

"Dy, ayo dy. Kita kuliah bareng. Di Kampus yang sama. Gimana dy?" tanya Raja dengan penuh semangat.

Audy masih terdiam. Seperti tak tahu ingin berbicara apa. Spechless.

"Gue udah daftar beasiswa ke Harvard, Ja"

Raja tersentak dengan perkataan Audy itu.

"Terus kita engga bakal kuliah bareng gitu, dy? Lo tau kan, gue dari dulu pengen banget masuk HI nya UGM" kata Raja kepada Audy.

"Tapi gue dari dulu pengen ke Harvard. Walaupun emang kelihatannya ketinggian dan gue belum tentu dapetin itu. Tapi gue dari dulu juga punya impian kesitu Ja. Perjuangan gue juga engga gampang buat..."

"Terserah lah" kata Raja sambil meninggalkan Audy , dan Raja pergi ke ruangan Ibu Suminem.

"Ja, tunggu dulu" teriak Audy kepada Raja sambil mengejar Raja.

"Apalagi sih dy?"

"Jangan marah, ja. Kita semua punya impian masing masing kan?"

"Impian gue emang mau masuk UGM. Tapi impian gue juga pengen sama sama sama lo, Dy. Pengen selamanya sama lo. Bukannya kita juga janji bakal sama sama terus? Dari dulu bukannya kita janji kaya gitu? Tapi terus terusan lo yang ingkarin. Waktu itu lo malah pindah rumah yang bikin kita ENGGAK SAMA SAMA kaya janji lo. Sekarang, mau ingkar lagi dy?"

Love & LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang