Love & Lost

Lanjutan empat belas

Buat apa nunggu kalo sama sekali gaada tindakan?

"ZAHRAAAA!! Gue kangen banget sama lo!" teriak Audy yang disambut dengan pelukan,

"Gue juga kangen sama kalian berdua!!!"

Dara mengangkat telpon nya yang tidak jauh dari Vero, "gue,duluan ya?"

Audy dan Zahra mengerti,lalu mengangguk riang dan berbincang.

"So?"

"Kenapa?"

"Sama Raja atau Daniel?"

Audy menghela nafasnya "maybe.. I pick Daniel"

Zahra menganga dengan jawaban Audy tadi, "Gila lo ya? Dia yang nyakitin lo berkali-kali dan Raja yang ngebahagiain lo ber kali-kali. Diantara mereka? Lo gabisa milih yang bener?"

"...malah kebaikan Raja semakin ngekang gue"

Zahra langsung tertuju kepada ponsel nya yang muncul bahwa Malik sudah bersiap mengantarkannya pulang,

"Eh,dy. Gue udah di tunggu Malik, gue boleh duluan?"

Audy mengacungkan jempol nya. Lalu secepat kilat sudah tidak ada Zahra didepan matanya.

Saat Zahra baru saja melewati koridor,sekilas ia melihat Daniel dan Yolanda yang berbicara dibawah tangga.

Zahra berjalan mundur dengan perlahan lalu menyipitkan mata layaknya detective conan. Ia menyondongkan bagian telinganya,

Daniel yang bersikeras membungkuk sambil berpikir. Lalu, Yolanda bergegas datang.

"Ada apa,sih?" Tanya Yolanda,

"Lo yakin suka sama Raja?"

Yolanda membentuk matanya menjadi bulatan o, "emang kenapa?"

"Gue pengen sekarang lo ajak Raja jalan. Gue nyuruh Audy dateng ke rumah sakit"

"Apa yang lo rencanain kali ini?"

"Hasut Audy sampai ga percaya sama Raja. Lalu bunuh keduanya"

Zahra yang mendengar sedikit pembicaraan itu langsung meneguk lidahnya. Saat ia hendak mendengar lagi, seorang Yolanda sudah melihat keberadaan Zahra.

Zahra yang sempat terpergok akhirnya bisa memilih cara untuk purapura sedang menelpon lalu langsung pergi ke arah luar sekolah.

"Fuck is it. Kayanya gue tau apa yang harus gue lakuin sama anak itu"

Zahra grisham

Dengan secepat kilat Zahra menaiki motor Malik yang sampai tidak bisa menjaga keseimbangannya. Zahra mengeluarkan buku catatannya dan mencatat sesuatu hal penting.

"Bangke, kalo mau naek bilang bilang sumpa badan lo makin makin"

Zahra tidak menanggapi.