Tiga belas

1.2K 73 1
                                    

Kalo gak peka,jangan maksa orang untuk peka.
-Seranina Aufar-

Author

"Sampe kapan mau mogok makan?" Tanya Vero sambil membawa segelas susu, tepatnya masih berdiri didepan pintu kamarnya.

Audy menghela nafas panjang. Ia tetap terdiam dibawah selimut tebal yang ia lilitkan di sekujur tubuhnya. Tubuhnya sangat panas namun tak bisa ia ungkapkan karena sudah beberapa hari ini Audy memurung dikamarnya.

Anton yang berdecak kesal melihat putri satu-satunya mengurung dikamar langsung mendobrak pintu kamar Audy tanpa beberapa kata lagi. Sebenarnya,Anton bisa saja melakukan hal ini sejak kemarin.

"Ayah gasuka kamu kaya gini" sambil menyodorkan sesendok bubur,

Audy membuka mulutnya terpaksa, lalu mendengarkan ceramahan ayah nya.

"Udah,yah. Sama Vero aja" Tangan Vero mengambil mangkuk yang ada ditangan Anton.
Anton mengangguk dan keluar dari kamar,lalu menutup pintu kamar perlahan.

"Gimana sama Dara?" Audy sambil mengunyah buburnya yang mungkin sudah menjadi air dimulutnya,

Vero berdecak kesal dan mencubit betis Audy hingga kesakitan,"si bego! gue yang nanya harusnya ke elu kambew!"

Audy membuka mulut nya lalu Vero menyuapi bubur itu, "dimana Raja,bang?"

Vero mengangkat bahunya,lalu pandangan mereka teralihkan dengan seorang yang membuka pintu kamar Audy. Vero langsung menegakkan badannya dan tersenyum manis.

"AUDYY!! Gue kangen banget sama lo! Kenapa bisa gini sih. Kenapa ga cerita?"

Audy tersenyum,"..dar,gimana sama dia?"

Audy dan Dara langsung melihat Vero yang cukup polos sedang mengacak acak bubur.

"Woi!" Colek Dara kepada Vero,

Vero menoleh,"..hah? Kenapa?"

"ya.. Baik. Ya ga?" Dara yang melirik kepada Vero,

Vero langsung menaruh mangkuk bubur, lalu memeluk Dara yang sedang duduk diatas kasur Audy.

"Baik bangeeeettttt"  ucap Vero sok manis yang membuat Audy tertawa geli.


---<><>---

"Yakin mau sekolah?" Tanya Raisha yang sedang mencuci piring,

Audy mengangguk sambil memasang kaus kaki kanannya. Lalu mencium tangan Raisha dan Anton. Menaiki motor Vero.

"Bang ver,jangan tinggalin dydy ya?" Ucap Audy dengan poppy eye's

"Lah,emang gue mau kemana? Paling paling dirumah. Main Warnet. Sekolah. Makan. Tiap hari temu lo mulu" Vero sambil menyalakan mesin motornya.

"Pokonya jangan ninggalin Audy ya,bang"

Vero menghela nafas,lalu tersenyum. "Iya iya dech abang velo ganteung gabakal ninggalin audy busuk inieh" Vero yang berlagak  sok manis yang membuat Audy tertawa geli,

Love & LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang