Lanjutan tujuh belas

558 44 0
                                    

Audy masuk ke rumah tanpa berbalas terimakasih seperti biasa nya. Tidak mengajak Raja masuk untuk mampir ke dalam rumah nya.

Audy menutup pintu. Ia masih bisa melihat Raja yang sedang mengacak-acak rambutnya. Tak lama, Audy membuka pintu nya.

"Mau masuk?"

Raja menoleh, "gak usah,sayang" sambil tersenyum.

Audy dengan muka kecutnya berurung niat. "Lo kalo mau ngomong sesuatu mending pertimbangin dulu. Kasian tuh cewenya" yang Audy maksud adalah dirinya.

"Iya"

"Pikir pikir dulu kalo mau ngomong" Audy melipat kedua tangannya,

"Iya"

"Jangan suka ngekang"

"Iya" Raja sambil memasang helm nya,

"Aku sayang kamu"

"..iya" Jawab Raja ragu,

"Iya doang?"

"Mau nya apa?"

"Bodoamat!"

Raja tertawa renyah melihat tingkah Audy, lalu melihat punggung siswa SMA yang memakai rok selutut dan beranjak masuk ke dalam rumah. Raja tersenyum kecil. Namun senyum itu picik saat melihat mobil sedan hitam tepat nya mendarat di depan motor yang ia parkirkan.

Daniel.


-----------------------------

"Ok.."

Audy menghela nafasnya lalu menekan tombol merah untuk mengakhiri percakapan. Membuang ponselnya hingga terambang di tempat tidur nya. Lalu ia menjatuhkan tubuhnya hingga rambutnya terurai kemana-mana.

Krreekk!

Suara pintu kamar audy terbuka, ia langsung menoleh ke arah pintu dan seseorang tengah berdiri.

"Hai"

Mata mereka bertemu. Mata hangat itu menyapa Audy kembali. Teringat saat masa masa kecil bersamanya. Masa indah tanpa hambatan. Hingga dipertemukan dalam suatu cinta.

"Mau jalan?" Tanya Raja yang mendekat ke arah Audy,

Audy menggeleng lalu menghempaskan lagi dirinya ke kasur kesayangannya.

Raja semakin mendekat lalu akhirnya berbaring di kasur Audy, ia menatap Audy di sampingnya. Audy menatap kets Raja yang masih terpakai namun ia tidak pedulikan.

"Sebenernya tadi....."

"YO WHGATS UP GHUYS" Teriak Vero sambil memakan keripik yang penuh di mulutnya.

Vero meletakkan plastik keripik itu lalu berbaring di tengah Audy dan Raja yang tengah bertatapan. Karena kasur Audy sangat besar hingga mereka bertiga cukup tertidur disana.

"Haah, inget waktu kecil.. Sering bobo bareng kaya gini" seru Vero,

Audy mengangguk pelan lalu melihat langit langit kamarnya. Ia merindukan masa-masa itu.

"Iya tapi aku mau nya bikin bintangnya warna pink" Comel Audy,

"Gak, pasir yang ungu lebih bagus" raja yang tengah mencetak pasir mainan,

"Kuning aja" Vero menyodorkan pasir kuning,

"Kuning kaya... Pup kamu! HAHAHAHAHAHA" Audy tertawa begitu keras,

"Pup Vero! Ngapain udy nunjuk ke raja" raja cemberut,

"Abis aku pernah liat pup kamu warna kuning"

"Kata bunda itu sehat namanya"

"Emang pup nya kamu makan?" Tanya Vero penasaran,

Mereka sedang berbincang seperti biasanya. Bermain playground yang Audy miliki di halaman rumahnya dahulu. Lalu pandangan mereka teralihkan saat melihat Sierra dan Lala berbicara dengan Raisha.

"Audy, Raja, mau pindah" Sierra ragu,

Audy melirik kepada Lala, adik kecilnya Raja yang tengah membawa ransel dan memeluk bonekanya erat.

"Tapi kenapa? Kenapa Raja pindah? Audy kan, pengen main juga. Sama Lala" Audy meneteskan airmata,

"Ayah Raja pindah kerjanya sayang" Siera mengusap rambut Audy pelan.

Audy melirik kepada Vero yang tengah menganga. Dan hari itu.....


"Ngelamun aja lu kaya nasi!" Bentak Vero asal,

"Yeh,emang nasi ngelamun?" Cibir Audy,

"Emang lu pernah liat nasi lirik lirik hah?" Nada Vero tinggi.

Semua hening.

"Lo ngapain disini nyet?" Tanya Vero kepada Raja,

"Lo yang ngapain anying" jawab Raja datar,

"..mending nginep ae, toh seragam lo masih ada di lemari gua"

Raja mengangguk, "tapi tidur sama Audy ya?" Raja dengan poppy eye nya,

Baru saja Audy ingin berbicara. Tetapi sudah terpotong oleh kakak nya ,

"ENAK AJA! NANTI ADEK GUA HAMDUL LAGI SAMA LO! NIKAH DULU BARU BOBOBARENG!"

Raja tertawa, "iya abangku sayang. Abis sma langsung nikah,ya ga dy?"

Wajah Audy tersipu, blushing..

Love & LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang