Lanjutan tujuh belas

1K 57 5
                                    







"Pagi...." Sapa Audy datar sambil membawa handuk,

Raja mengangguk, lalu ia mendekat kepada Audy.

Cup!

Raja mencium kening manis Audy.

"Ih, baru mau mandi"

Raja melingkarkan tangannya ke pinggang audy. Lalu ia memeluk audy dan audy membalas pelukan hangat itu. Ia mengelus rambut Audy pelan dan mencium aroma buah segar. 

"Oh my goodness"

Dengan reflek, Raja dan Audy melepas pelukan itu dan melihat Vero yang menutup mulutnya.

"Lebay lo kaya nasi!" Jerit Raja,

"Sirik aja!" Tambah Audy.

Audy pergi ke kamar mandi. Lalu Vero mendekat kepada Raja.

"Lo apain ade gue? Hah?!"

"Gua cium terus gua peluk" Raja sambil mengangkat dua jarinya menjadi peace.

"Yaudah.."

"Hah? Cuma Yaudah?"

Vero mengangguk lalu meninggalkan Raja dan masuk kembali ke kamarnya. Raja merapikan dasi seragamnya lalu memakai parfum unggulannya.


"Sarapan dulu,..." Seru Raisha sambil mengambil roti dan selai,

Audy mengambil dua lembar roti lalu mengoleskannya dengan Nuttela. Lalu ia berikan kepada Raja. Dan ia mengoleskan roti keduanya untuk dirinya sendiri.

"Ini yang pacaran,makin so sweet aja" tembal Raisha,

Audy dan Raja tersenyum. Lalu melirik Vero dengan kompaknya. Vero yang baru saja memasukkan roti ke mulutnya akhirnya dikeluarkan kembali.

"Apa nih? Ngeliatin?"

"Kapan kamu bawa pacar kamu lagi ke rumah? Tiap ke rumah diajaknya main PS mulu!" Cibir Raisha kesal.


------------------------

Sorotan pandangan pandangan itu semakin tajam saat melihat Audy turun dari motor Raja. Yang benar saja, saat ini Raja sedang menjadi trending topic karena sudah membuat Tim basket sekolahnya memenangkan pertandingan tempo hari lalu. Adik adik kelas semakin hari semakin banyak mengirim surat cinta, cokelat. Ataupun yang lain.
Terkadang Audy tidak sengaja melihat notice instagram nya yang memperlihatkan bahwa adik kelas yang menyukai Raja sedang men stalk nya.

Audy tiba-tiba berlari terbirit melewati koridor dan langsung memasuki kelasnya. Raja hanya menggelengkan kepalanya.

Audy menunduk sedikit ke kolong meja tempat duduk Raja dan melihat beberapa surat dan makanan.

"Sudah gue duga....."

Audy membuka satu-satu isi amplop yang ada sticker berbentuk  hati. Raja ingin mencegah Audy membuka itu namun Audy sudah membuka terlebih dahulu. Raja menghela nafasnya karena setelah ini Audy pasti akan marah besar.

"Hmm. Let's reading it.. Kak raja please makan cokelat ini karena coklat ini manis dan  akan bertambah manis bila kak raja yang makan. Iw,please. Norak"

"Second, senyumanmu membuat hatiku berdebar hingga jantung ini hampir saja copot. Beberapa kali aku menahan detakan.... Jantung copot ya lu mati pea!"

"Third...."

Raja menepis tangan Audy, "dy.. Udah"

"Sejak kapan lo dapet ginian?" Audy mengangkat beberapa surat dan snack itu,

"Udah lama"

"Kenapa gak bilang?"

"Nanti lo marah"

"Jelas!" Audy meremukkan surat surat itu.

"Cuma adek kelas, lagian gua sukanya sama lo"

..

"Cinta nya  sama lo"
"Pacarannya sama lo"
"Nikahnya juga nanti sama lo"

Audy tersedak begitu mendengar perkataan Raja yang terakhir. Wajah Audy memerah namun Audy berusaha menenggelamkannya.

Raja mengambil coklat dan  snack lalu menyodorkan kepada Audy.
"Buat lo aja,lo kan suka" raja tersenyum,

Audy melirik, lalu langsung mengambil tanpa berpikir lagi. Ia langsung berjalan menuju kursinya sehingga rambutnya terurai rapih. Raja menggeleng lalu tersenyum manis.

Di jendela kanannya ia melihat adik kelas tampak sedang memperhatikan Raja yang tengah membersihkan kolong bangkunya. Audy berdiri lalu menggebrakkan mejanya, ia keluar kelas dengan muka kecutnya.

"Heh! Ngapain lo?" Nada bicara Audy sedikit tinggi,

"Mau ke kak Raja" Salah satu adik kelas itu menjawab dengan muka songong, sepertinya ia adalah pimpinannya.

"Dia gamau tuh ketemu sama lo"

"Siapa bilang? Kita mau ngomong sama dia!" Adik kelas itu membentak,

Pipi Audy memanas dan emosinya meluap. Ia memperhatikan anak itu dari ujung kaki hingga kepalanya dan nampak seperti.... Over...

"DIA JUGA GAK MAU KETEMU SAMA LO PADA!" Audy menunjuk anak itu dengan telunjuknya.

Sebagian adik kelas ketakutan dan memilih pergi namun beberapa masih bertahan dengan muka bruntal nya,

"Siapa sih lo? Ngatur hidup kak Raja? Gue ini, CALON PACARNYA!"

Audy sedikit ingin tertawa namun sudah terpendam oleh emosinya, "gue pacarnya"

Adik kelas itu malah membuang ludahnya di depan kaki Audy sendiri, "jijik!"

Audy baru saja ingin mengatakan sesuatu, namun satu tangan menyangkut di pinggangnya. "Iya, dia pacar gue"

Raja mempererat tangannya lalu mencium pipi Audy di hadapan mereka semua sehingga membuat suasana panas. "Calon tunangan gue tepatnya"

Adik kelas itu makin meluap, "kok kak Raja gitu sih, kenapa ngasih harapan kalo....."

"Gue sama sekali gak pernah ngasih harapan. Lo yang terlalu berharap dan over. Sikap lo tadi membuat semua orang jijik sama lo. Gue ini cowok brengsek. Mending pergi dan anggap kita gak pernah ketemu!"

Audy menganga mendengar perkataan Raja. Dirinya sudah puas. Adik kelas brengsek itu mencibir lalu meninggalkan tempat itu.

"Gue cuma sayang sama lo dy. Titik"

Love & LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang