bahasa┋ft. hermione
❝Hermione, kau di takdirkan untuk ini.❞ ─ Aslan, 2O18.
〔arce cerebri universe.〕
Highest Rank :
[#1 in narnia x 20.09.18/28.10.18/#NEW 11.06.19]
[#2 in narnia x 24.08.18/1.12.18]
[#2 in magicworld x 15.11.18]
An; cuma mau bilang; ini tuh cerita sebenernya lovestory Edmund dan Hermione, tapi biar lebih seru ditambahin petualangan gini. Ngerti kan?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hermione menggerutu melihat kesopanan Edmund berkurang, ternyata kesopanannya hanya berlaku pada makanan. Hermione mencibir pelan sambil menatap belakang tubuh Edmund itu, benar benar menyebalkan mencari Aslan dengan lelaki itu. Ngomong ngomong soal Aslan, singa itu tidak kunjung ditemukan padahal Hermione dan Edmund sudah berkeliling hutan ini tetapi tidak ada jejak kaki singa dimanapun. Sebenarnya kemana Aslan pergi dan mengapa tidak ada jejak kaki singa itu? Apa dia terbang?
Tiba tiba ekor mata Hermione menangkap seekor singa berwarna emas tengah menatapnya dari samping pohon, Hermione langsung menoleh kesampingnya tetapi tidak ada siapapun malah tidak ada jejak kaki diatas salju itu.
"Hei aku melihat Aslan," ucap Hermione membuat Edmund kearahnya, memberikan tatapan pertanyaan.
"Dimana? " tanya Edmund.
"Disamping pohon itu, dia sedang menatapku. " jawab Hermione.
Edmund berjalan mendekati pohon yang ditunjuk Hermione, ia mengeryitkan dahi. "Tidak ada apapun disini, bahkan jejak kaki singa tidak ada. Jangan berhalusinasi dan membuang waktu."
"Aku tidak berhalusinasi! Aku melihatnya, tetapi saat aku menoleh tidak ada apapun disana. tapi aku berani bersumpah aku melihatnya dan dia menatapku! " Jelas Hermione, berjalan kedepan Edmund bermaksud untuk menghadang jalannya.
"Itu artinya kau berhalusinasi, jangan membuang waktu saja hanya untuk mengecek kembali pohon yang dimana tempat Aslan berdiri dan menatap mu. " Edmund berjalan, tangannya mendorong bahu Hermione kesamping.
Hermione hanya terdiam, dia kembali menatap pohon tempat Aslan berdiri dan menatapnya. Perkataan Edmund ada benarnya juga, mungkin Hermione hanya berhalusinasi karena memikirkan Aslan sepenuhnya. Hermione menghela nafas lalu memutar tubunya dan kembali mengikuti Edmund dari belakang.
Hari sudah semakin gelap, Hermione dan Edmund juga sudah kelelahan berjalan didalam hutan tanpa arah. Mencari seekor singa Raja berbicara yang entah kemana perginya, seakan hilang tersedot bumi. Tiba tiba Hermione merasakan tubuhnya ditarik kebelakang, Hermione ingin menjerit tetapi mulutnya ditutup oleh sebuah tangan. Ia mendogak dan mendapatkan Edmund yang berada diatasnya sedang mengintip dari balik pohon, wajahnya menjadi tegang.
Hermione menyingkirkan telapak tangan Edmund, "ada apa?"
"Bisakah kau berjalan dibelakang ku saja? Kau hampir saja ketahuan oleh salah satu pasukan penyihir putih, ceroboh sekali. " jawab Edmund.
"Aku minta maaf, aku mengantuk dan kakiku mati rasa. Sejak pagi kita berjalan tanpa arah didalam hutan dan tidak menemukan Aslan, aku ingin pulang ke basecamp rasanya. " ucap Hermione sarkas, "kau seharusnya peka, kau ini sedang berjalan dengan seorang gadis yang bahkan baru berusia tiga belas tahun. " lanjutnya.