2OO2, Platform 9 ¾ Kings Cross Station

1.5K 153 94
                                    

"Kau yakin meninggalkan Ginny sendiri di The Burrow, Harry?" tanya Hermione, sesaat matanya memandang Harry juga ikut berkunjung ke Hogwarts sedang mengekori Ron.


"Aku tidak tinggal di Hogwarts lagi, Mione," tuturnya, "Banyak orang di The Burrow, tidak ada pelahap maut lagi yang akan menyerang. Bellatrix? Sudah menjadi abu."


Tidak ada yan merespon lagi, ketiganya bergenggaman dan Hermione melakukan apparate ke stasiun King Cross guna mengunjungi kembali sekolah lama mereka. Sudah 5 tahun semenjak pertempuran Hogwarts, kastil itu kembali di bangun oleh para guru dan Professor Mcgonagall resmi menggantikan Professor Snape sebagai kepala sekolah Hogwarts.


"Aku berharap kita tidak dilarang masuk seperti tahun kedua, Harry," kata Ron, saat mereka bertiga berdiri di hadapan tembok peron sembari mengingat kenangan di tahun keduanya.


"Sadly, Dobby is gone," gumam Harry.


"Now?"


"Now."


Ketiganya menembus masuk kedalam dinding peron, dihadiahi oleh ramainya orang-orang yang hendak menaiki kereta Hogwarts. Pemandangan yang mereka rindukan, semuanya masih nampak sama namun sejarah baru kini tercatat.


"Look, that's the golden trio!" seruan seorang anak membuat semua mata tertuju pada mereka bertiga.


"Here we go again," bisik Ron, tau apa yang terjadi ke depannya. Mereka akan ramai di kelilingi semua orang yang minta tanda tangan.


Beberapa orang kini telah mengerubungi mereka, dengan pena yang bergilir di julurkan pada ketiganya untuk menorehkan tanda tangan di barang-barang mereka. Hermione harus berjongkok saat ada dua anak tahun baru yang meminta tanda tangannya.


"Are you Hermione Granger?" tanya si lelaki kecil bersurai emas, tangan kecilnya setia menggenggam gadis di sampingnya.


"Yes, and you are?" Hermione sengaja memperlambat gerakan tangannya pada buku kecil pemuda itu. Memandangnya membuat Hermione mengingat seseorang.


"I'm Aragus, you are so beautiful!" katanya tersipu malu, Hermione terkikik gemas memandangnya.


Di berikannya buku itu padanya, Hermione tersenyum. "Is she your twins? You both look same."


Dia mengangguk sembari menerima kembali bukunya. "Iya, namanya Hermione. Ayah sengaja memberikannya nama yang sama denganmu, dia bilang kalau kembaranku mirip dengan dirimu!"


"Oh, really? That's sweet! Kau pernah bertemu dengannya?"


Aragus menggeleng. "Belum, Ayah bilang dia sudah lama meninggal karena insiden tsunami di kotanya. Sayang sekali, aku dan Hermione ingin sekali bertemu dengannya."


Dahi Hermione berkerut, hatinya merasa ada yang janggal. "Boleh tahu nama belakangmu, dear?"

corridor and narnia ft. edmione ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang