➖ spin off, HERMIONE (1/2)

1.2K 144 27
                                    

Iya iya maafin aku udah buat kalian nunggu lama, ngeraung-ngeraung penasaran sama kelanjutannya yang aku bikin gantung Hermione yang berakhir tragis di ep sebelumnya. Jujur aja ideku lagi mampet-mampetnya nulis hal berbau fantasi, bahkan mood menulis fantasi ku bener bener mampet banget gak kayak dulu lagi.

yEp, aku ngerasa bersalah banget ngegantungin kalian disini. Maaf banget semuanyaa, kumpulin ide ide sama mood menuliss itu susahnya minta ampun. Tapi aku harap kalian masih ada yang nungguin cerita ini, mulai dari pembaca lama ku sampai yang baru ke lapak ini.

Yang tetep stay tune nungguin hubungan Hermione sama Edmund yang menggantung ini, sehabis spin off ini aku bener-bener berusaha supaya nggak ngegantungin cerita ini lagi! Pokoknya nggak boleh ngegantungin pembaca lagi!!

Yang tetep stay tune nungguin hubungan Hermione sama Edmund yang menggantung ini, sehabis spin off ini aku bener-bener berusaha supaya nggak ngegantungin cerita ini lagi! Pokoknya nggak boleh ngegantungin pembaca lagi!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau yakin ingin mempertaruhkan nyawamu dengan ini?


"Aku siap seratus persen." Hermione nampak mantap dengan keputusannya, bukan karena ia tidak tahu apa yang terjadi setelah ini. Jelas dia telah mengetahuinya lebih dulu.


Hanya saja, dia memang sudah siap. Jika takdir sudah mencatat perjalanan hidupnya, apa boleh buat? Hermione pikir melawan takdir tertulis adalah suatu kemustahilan. Bahkan saat Aslan kini berdiri di hadapannya dengan berwibawa, Hermione akan tahu ke depannya.


Sementara, keempat Pevensie sibuk merangkai strategi perang dengan pasukan Telmarine yang tertunda akibat Hermione sendiri. Kini, Hermione sedang berada jauh di dalam hutan bersama dengan Aslan di hadapannya, Hermione diam-diam menyelinap pergi tanpa sepengetahuan siapapun kesini.


"Kau sudah tahu apa yang terjadi ke depannya, kan, Aslan?" Hermione tiba-tiba murung, terduduk di depan Aslan yang sedari tadi memandangnya hangat. Ia menunduk memandang rerumputan, "Masalah takut atau tidaknya, aku pasti takut. Tapi apa alasanmu untuk memilihku? Maksudmu, disana jelas masih ada Peter, Susan yang lebih ahli soal ini."


"Dear, Poseidon tidak main-main dengan orang yang akan bersepakat olehnya nanti. Keempat Pevensie jelas bukan tandingan untuknya, kau yang terpilih. Kau sepadan dengannya."


Hermione diam tidak yakin merespon Aslan, meski khawatir apa boleh buat? Dirinya akan perang duluan sebelum pasukan Telmar menyerang Narnia habis-habisan.















"Mione," panggil Edmund, pemuda itu menaiki tangga batu menuju puncak goa pemakaman. Jelas untuk menghampiri Hermione yang termenung di atas sini.


Hermione berbalik memandang Edmund yang kini memilih duduk di sampingnya, kedua kakinya menggantung ke bawah seperti yang dilakukan Hermione. Sejenak tidak ada yang berani membuka pembicaraan sampai senja terlihat di langit.

corridor and narnia ft. edmione ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang