Emm, gimana kalau abis ini bikin cerita fantasi lagi? PADA MAU BACA EMANG:(
Btw, itu kenapa pada ngakak sama kata-kata bucin:( dasar manusya manusya bucin.g
Votenya manaa :D ini updatenya udah lama jadi makin ngaret nanti hehe XD.
Yang pertama Hermione lihat adalah langit-langit bangunan berwarna coklat tanah dan merasakan nyeri yang sangat menyakitkan di dadanya. Hermione tidak ingat apa yang telah terjadi dengan dirinya sebelumnya, rasanya pusing jika ia berusaha mengingatnya kembali dan Hermione memilih untuk tidak berusaha mengingatnya karena itu benar-benar menyakitkan.
Hermione bangkit duduk, ia menatap penampilannya dari sini dan masih berpakaian sama seperti sebelumnya--walau ia tak ingat apa yang terjadi--tapi, suatu bercak berwarna merah tepat di bagian dada-nya membuatnya tertegun sejenak. Apa-apaan ini? batinnya. Darahnya sudah mengering ketika ia mengelusnya, kuku-kuku tangannya terdapat noda darah yang telah mengering juga. Hermione terkejut melihat penampilannya yang penuh darah.
"Astaga, apa yang terjadi?!" gumamnya frustasi.
"Hermione!" tubuhnya hampir saja jomplang jika ia tak menyeimbangkannya, Lucy-lah yang telah menerjang tubuhnya dengan pelukan layaknya kakak-adik. "Hermione, kau lama sekali penyembuhannya."
Hermione meregangkan pelukannya, ia mengeryit bingung. "Penyembuhan? Serius, aku tak mengerti apa yang kau bicarakan--dan, aku tak bisa mengingat apa yang terjadi sebelumnya."
Sekejap Lucy nampak bingung dengan raut wajah Hermione, tapi kedatangan Edmund membuyarkan semuanya dan terpaksa Lucy menjauh dari Hermione karena dirinya tahu Edmund akan terhalangi. Oke, maksudnya terhalangi dalam hal lain.
"Hai," sapa Hermione, bukan untuk Edmund saja tapi yang lain yang datang bersamaan dengan Edmund.
Edmund tersenyum lebar, nafasnya terlihat memburu. Ia berjalan mendekat kearah Hermione yang masih duduk di pinggir kasur tak empuk itu, lagi-lagi ia tersenyum memandang Hermione yang kini kembali sadar sepenuhnya. Tidak hanya reflek pergerakan tapi benar-benar sepenuhnya.
Senyumannya, mata coklat dan rambut bergelombang milik Hermione. Bahkan, Hermione sudah kembali nafas dengan normal Edmund sangat senang. Dia merasakan euforia.
Tunggu, tunggu.
KENAPA EDMUND BUCIN SEKALI, SIH?!
Ah, masa bodo dengan itu. Yang terpenting sekarang Edmund benar-benar bersyukur sekaligus senang melihat Hermione sudah pulih.
"Hai," sapa Hermione, kaku.
"Syukur kau tidak meninggalkan kami semua, Hermione," kata Edmund, berbarengan dengan datangnya Peter dengan luka lebam di wajahnya. Nampak masih baru membuat Hermione kembali mengeryit bingung.
"Apa aku meninggalkan sesuatu?" tanya Hermione. Semuanya terdiam beberapa saat dan di pecahkan oleh deheman Susan.
"Banyak," jawabnya pelan, "Tapi aku tidak akan menceritakannya sekarang, keadaan mu masih belum pulih total dan sepertinya selamat datang kembali, Hermione."
KAMU SEDANG MEMBACA
corridor and narnia ft. edmione ✔️
Fanfictionbahasa┋ft. hermione ❝Hermione, kau di takdirkan untuk ini.❞ ─ Aslan, 2O18. 〔arce cerebri universe.〕 Highest Rank : [#1 in narnia x 20.09.18/28.10.18/#NEW 11.06.19] [#2 in narnia x 24.08.18/1.12.18] [#2 in magicworld x 15.11.18]