Sudah tiga hari Hermione dan Edmund berjalan didalam hutan tanpa arah untuk mencari Aslan, yang singa itu tak kunjung muncul juga. Hermione juga sudah memeriksa setiap gua-saat dia atau Edmund menemuinya- tetapi singa itu tidak ada sama sekali didalam gua. Hermione sempat berfikir apa singa itu sudah mati, tetapi ia tidak boleh berfikiran negatif seperti itu terlebih lagi Aslan adalah singa yang agung yang dapat berbicara.
"Hermione,"
Hermione menoleh ketika indra pendengarnya mendengar suara berat seperti suara pria paruh baya, tetapi disana tidak ada siapapun terkecuali Edmund dan Hermione disini.
"Hermione berhati hatilah, dear one.."
"Ed! Apa kau mendengar suara itu? " Hermione menyamakan langkahnya dengan Edmund, tampak lelaki itu tengah menusuk nusuk salju dengan pedangnya.
"Jangan berhalusinasi," jawab Edmund datar.
Hermione memutar bola matanya, dia sudah tahu dia akan dijawab dengan kata kata menyebalkan itu dengan Edmund, tetapi apa salahnya mencoba? Kalau tidak bertanya Hermione akan mati penasaran dengan tidak ada jawaban ketika dia mati nantinya, sia sia.
"Ed, tapi kali ini aku benar benar mendengar suara. Aku tidak berbohong, itu sungguhan dan aku tidak mengada - ada! " Ujar Hermione, kini tatapannya mengembara dimana mana.
"Entahlah Hermione, aku percaya omongan mu atau tidak. " ucap Edmund, suaranya dimanis maniskan secara paksa.
Menyebalkan!
Bruk! ,"Aduh"
Hermione segera menoleh dan mendapatkan Edmund yang tiba tiba saja terjatuh tengkurap, Hermione berusaha untuk tidak menertawainya dan segera berlari kecil untuk membantu Edmund.
"Bagaimana rasanya? " Hermione berlutut disamping Edmund, Edmund yang sudah merubah posisinya menjadi duduk memberikan gelar tajam kepada Hermione.
"Kau ingin mengejek ku, ya? Kalau itu niat mu, maka tidak usah bertanya. " ucap Edmund tajam.
Hermione berdecak lidah, "aku menanya-kan keadaan mu, apakah itu termaksud untuk mengejek? Bodoh."
"Nada mu seperti ingin mengejek," gumam Edmund tidak menatap Hermione melainkan menatap kakinya.
Hermione tidak mengacuhkan, ia menatap pergelangan kaki Edmund yang sepertinya terkilir karena saat Edmund menggerakannya ia meringis kesakitan.
"Apa sakit? " tanya Hermione, menyentuh pergelangan kaki Edmund.
Edmund mendesah kesakitan, "kau mendengar aku meringis kesakitan, kan? Berarti rasanya sakit. Jangan tanya tanya karena itu hanya membuang buang waktu."
Hermione memukul pergelangan kaki Edmund cukup keras, menurutnya Edmund sama sekali cuek, dingin dan sepertinya acuh terhadap perempuan.
"Awww," ringis Edmund, "kau menyebalkan, jika kau ingin menyakiti ku untuk apa kau bertanya seperti tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
corridor and narnia ft. edmione ✔️
Fanfictionbahasa┋ft. hermione ❝Hermione, kau di takdirkan untuk ini.❞ ─ Aslan, 2O18. 〔arce cerebri universe.〕 Highest Rank : [#1 in narnia x 20.09.18/28.10.18/#NEW 11.06.19] [#2 in narnia x 24.08.18/1.12.18] [#2 in magicworld x 15.11.18]