Masa Lalu?

2.1K 151 0
                                    

"Diam ditempat!" Andi bersuara tegas membuat Sari kalap.

"Lepaskan aku pak Andi?!" Sari berkata dengan nada dingin membuat Kiki tersenyum lebar.

Ia akan membuat Andi cekcok dengan wanita itu. Ia sudah dicampakkan seperti sampah, padahal ia dulu sangat mencintai lelaki itu. Mencintai uangnya, status serta tentu saja tubuh jantan itu. Ia meracik obat tidur ketika mereka minum teh dirumah lelaki itu diBekasi, lelaki itu tidak sadarkan diri. Ia berusaha membuat lelaki itu meniduri dirinya tapi karena obat itu bekerja dengan sangat kuat, lelaki itu tertidur tanpa sadarkan diri selama 8 jam membuat Kiki marah. Pengurus rumah tangga Andi menggedor pintu kamar tidur karena khawatir bahwa tuannya tidak turun sarapan.

Karena usahanya tidak berhasil, maka ia mencari cara lain yaitu pergi mencari lelaki hidung belang dicafe dan mereka melampiaskan nafsu berahi dikamar kost Kiki. Alhasil, Kiki hamil dan mendatangi Andi untuk minta pertanggungjawaban. Kiki tahu waktu itu pengurus rumah melihat dirinya berbaring disebelah Andi tanpa memakai baju. Itu cukup menjadi bukti.

Lagi-lagi usahanya tidak berhasil. Ayah lelaki ini sangat berkuasa. Ia tidak bisa berkutik karena ayahnya menyewa pengacara dan mencari bukti bahwa anak dalam kandungan bukanlah anak Andi. Well, itu memang benar bukan batin Kiki sinis.

"Sari, tenanglah dulu." pintu Andi karena sekarang semua orang memandang mereka. Anak lelaki kecil tadi berteriak, "Mommy, mommy.."

Sari menoleh ke arah anak lelaki itu dengan gemetar.

Anak itu terlihat tampan dengan memakai kemeja serta celana jeans. Babysitternya mengandeng tangan mungil itu dengan lembut.

"Nya.. Andri mencari nyonya nih." ujar si babysitter.

"Kemarilah anakku tampan." Kiki mengendong anaknya itu dengan memamerkan hasil kebusukan dirinya kepada Sari dengan senyuman lebar.

Andi melihat hal tersebut dengan geram. Wanita ular! Ia akan memastikan kepada pengacaranya agar wanita ini tidak bisa menganggu hidupnya lagi.

"Apa yang kamu lakukan disini Ki?"

"Minum teh, why?"

"Bukan itu maksudku! Kamu pasti tahu maksudku sebenarnya."

"Nothing. Hanya have fun saja."

Andi tidak mempercayai hal itu. Ia menatap Sari yang menundukkan kepalanya. Tubuh wanita ini bergetar. Ia akan memberikan pelajaran kepada wanita didepannya ini jika tidak didepan umum.

"Well, selamat berbahagia darling. Kami permisi untuk pergi dulu. Bye!" Kiki berlalu sambil mengedipkan matanya sebelah kepada Andi.

Wanita cantik penyebaran kebohongan itu berlalu dari hadapan mereka sambil melenggak-lenggokkan tubuhnya membuat para lelaki yang berada disana melotot seperti ikan mas koki kekurangan air.

"Aa..?" Sari menarik lengannya dengan kuat tanpa hasil.

"Kita akan pulang Sari, ke rumahku. Apapun yang aku lihat diwajah kamu ini harus kamu ceritakan kepadaku." suara Andi terdengar tegas.

Sari diam saja mendengar perkataan itu. Kakinya lelah menopang tubuhnya ini. Otaknya terasa buntu karena kejadian ini. Ia tidak ingin mempercayai perkataan wanita bernama Kiki.

Andi mengeluarkan dompet dan meletakkan uang 3 lembar pecahan seratus ribu dimeja kasir dan langsung pergi dari sana tanpa mengambil nota pembayaran lagi sambil memegang lengan Sari dengan erat. Ia membuka pintu penumpang dan langsung mengangkat Sari untuk didudukkan serta dipasang seat belt. Bergegas ia berlari menuju kursi kemudi dan keluar dari parkiran.

Suasana hening terjadi didalam mobil. Sari tidak mau berbicara dulu. Otaknya masih simpang siur menyerap berita wanita itu tadi dikamar kecil. Banyak sekali racun yang dilepaskan Kiki ke dalam hati serta pikiran Sari itu, membuat dadanya sesak.

KAU KAH SEBELAH HATIKU? {Geng Rempong : 2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang