Kepo (1)

2.9K 142 2
                                    

Sari mengecup pelan pipi suaminya itu lalu beringsut turun untuk buang air kecil. Ia bergegas mencari pintu yang terlihat kamar mandi.

"Mau kemana liliput?" suara Andi terdengar serak.

"Mau pipis." balas Sari cepat sambil berlari menuju kamar mandi membuat Andi terkekeh. Ia menutup matanya dengan lengan kanan.

Ohh ya ampun! batin Andi mengerang. Ia sudah mempunyai seorang istri yang ia dapatkan dari perjanjian karena peminjaman uang.

Cinta? Ia rasa tidak ada cinta diantara mereka berdua. Rasa itu masih jauh dari pikiran mereka berdua. Mereka baru mengenal dalam kurun waktu 2 bulan. Rasa saling memahami dan mempercayai belum terlalu terjalin antara dirinya dengan Sari.

Sari mungkin melayani karena memang kewajiban dirinya sebagai seorang istri. Tapi kalau untuk melayani secara cinta ia rasa itu tidak mungkin batin Andi muram.

Andi beranjak dari kasur dan menuju ke kamar mandi. Ia ingin pipis juga seperti perkataan istrinya tadi.

Sari sedang gosok gigi ketika Andi masuk dengan tubuh telanjang mempesona bak seorang dewa dalam mitos Yunani. Ia. mengamati dari cermin suaminya itu berjalan menuju tempat buang air khusus pria.

"Jangan memandang bokong seksi milikku ini liliput." suara dalam Andi menyentak Sari dari pandangan matanya itu.

Sari tersenyum dalam hati lalu menjawab suaminya itu.

"Ini mah salah Aa' sendiri karena mempunyai tubuh bagian belakang yang keren." rutuk Sari sambil berkumur dengan obat kumur mulut.

Andi diam saja mendengar istrinya itu mengoceh.

Andi menyelesaikan urusan dan segera mencuci tangan serta muka di wastafel sebelah istrinya yang masih memandangi dirinya lewat cermin.

"Aa.. sebaiknya aa.. hmm.. memakai jubah atau apalah gitu."

"Hmm.." balas Andi sambil mengosok giginya.

"Aku ambilin ya handuknya."

"Hmm.." lanjut Andi kali ini dengan berkumur-kumur.

Sari bergegas mencari handuk didekat kaitan shower. Handuk putih yang lembut.

"Aa.. ini handuknya."

Andi menarik handuk itu dengan sentakan agak keras sehingga istrinya terbentur ke tubuh depannya itu.

Andi lalu memegang pinggang Sari dengan lengan kirinya. Ia melepaskan pegangan dihanduk dan dengan tangan kanan ia menarik leher Sari supaya condong ke atas. Lalu, ia memcengkram rahang istrinya itu dan mencium bibir Sari dengan menyeluruh.

Sari mendesah dicium oleh suaminya itu. Handuk terlepas dari tangannya ke lantai. Ia refleks menjulurkan kedua tangannya ke atas bahu Andi untuk berpegangan karena kaki terasa lemas. Tubuh berotot suaminya menekan tubuhnya dengan pas.

Morning glory kembali berulah dengan menyentak perut Sari berirama. Andi mengeram ketika menyesuaikan rahang istrinya itu untuk mengeksplore lebih dalam. Lidahnya menjilati bibir Sari dengan rakus, mulutnya mengisap lidah istrinya itu dengan kasar.

Sari mencengkram bahu suaminya dengan agak kasar ketika suaminya itu mengangkat dirinya untuk bersandar dimeja wastafel tanpa menghentikan permainan mulutnya panas tersebut. Andi bergerak diperut Sari seirama dengan gerakan lidahnya itu.

**Steamy**

Punggung Andi meremang ketika rasa istrinya ini masuk ke dalam otaknya. Ia sepertinya tidak puas dengan hanya mencicipi manis bibir penuh Sari itu. Ia memantapkan posisi istrinya dimeja wastafel lalu mulai mencium dahi lebar itu, perlahan mencium kedua bola mata terus ke pipi, rahang, telinga dan tentu saja ke leher imut milik Sari. Ia berlama-lama memanjakan istrinya itu dileher karena ia juga menyukai leher lembut tersebut.

KAU KAH SEBELAH HATIKU? {Geng Rempong : 2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang