My Son

2.1K 111 0
                                    

Bayi itu membuka mata ketika diletakkan disamping Sari. Mata besar indah itu menatap sang ibu seolah tahu ia sudah dibicarakan.

"Nak, silahkan disusi terlebih dahulu supaya ia merasakan hubungan batin." ujar dokter Susi.

Baby itu diangkat oleh Andi dengan penuh kekaguman, ia membalikkan anaknya untuk diletakkan didada istrinya. Si baby merengsek mencari santapan lezat untuk dirinya itu.

Andi terkekeh pelan sambil menangis karena anaknya sangat tahu dimana dunianya akan berpusat. Si baby mengisap dengan pelan membuat si ibu muda itu ikutan menangis.

"Anak kita tampan ya Aa..?" suara Sari terdengar serak.

Andi tidak sanggup berkata-kata. Ia mengusap kepala anaknya itu dengan pelan. Air matanya masih mengalir dengan bahagia. My son batinnya bangga.

"Ia sangat tampan seperti diriku sayang. " suara parau Andi terdengar sombong membuat dokter serta Sari terkekeh pelan.

Andi tidak peduli karena tertawa mereka itu. Anaknya memang tampan seperti dirinya bukan?

"Nak, ibu mau membereskan yang lain ya. Buat baby itu senyaman mungkin." dokter Susi memerintahkan seluruh perawat dan yang lain mengurus ibu muda berserta sang baby dengan sangat baik.

Sari dan Baby dipersiapkan untuk dipindahkan ke ruangan khusus mereka. Andi berdiri dan membantu istrinya untuk pindah ke ruang lain.

"Nah, my boy.. kita akan menyongsong hidup yang baru. Bersama-sama." Andi mengangkat bayi lelaki itu dengan sangat bangga.

My son you are my love, my world, my heart, my everything! ucap Andi

***

Semua orang bersuka cita. Mereka bergantian datang ke rumah Andi di Bekasi.

Hari minggu rumah mereka kedatangan tamu karena teman terdekat Sari datang beserta rombongan si kembar yang mengemaskan itu.

Sari berada diruang keluarga. Mereka semua berkumpul disana. Ramai dan rempong.

"Mommy.. mommy.. baby.. mau lihat baby.. aunttiiieeee.. " Anna berteriak gemas pada ibunya membuat Rendy geleng-geleng kepala melihat tingkah anak perempuan mereka itu.

"Iyaa sayang.. sini mommy bantu liatin." Kusuma berujar sambil membimbing anaknya untuk duduk dekat si baby yang memandang semua orang dengan penasaran.

"Mommy.. siapa nama baby?" Anna bertanya dengan sangat pintar membuat semua orang tersenyum senang.

Umur para kembar itu sekitar 2 tahun yang sudah sangat pintar berbicara. Mereka anak cerdas semua.

"Nama baby auntie itu Karim Bramawijaya." jawab Sari dengan perasaan meluap-luap.

"Hmm.. baby Karim, I love you." tutur Anna sambil membungkuk dan mencium bibir Karim dengan suara berisik.

Semua orang tertawa berderai melihat tingkah Anna itu. Para kembar lainnya mau ikutan mencium tapi dicegah sang ayah.

"Nanti sayang, gantian ya.. " ujar Rendy lembut.

"Daddy, kami mau main mobil-mobilan. Anna tidak asik diajak main." jawab Amar dengan sangat jelas membuat sang Ayah tertawa terbahak-bahak.

Amar dan Amir menyeringai lebar melihat sang ayah tertawa itu.

"Sayannngg.. Karim belum bisa main." balas Andi dengan mengangkat Amar untuk duduk dipangkuannya.

"Uncle Ndi...saya mah sudah gede.. tidak mau dipangku lagi.." Amar beringsut dari paha Andi membuat Rendy dan Kusuma melonggo.

KAU KAH SEBELAH HATIKU? {Geng Rempong : 2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang