Debt

2K 100 1
                                    

Malam hari Andi sudah santai berbaring dikasurnya dengan cara biasa yaitu menonton TV saja.

Sari sudah menyelesaikan urusan bayi mereka. Anak mereka diletakkan diruang bayi disebelah kamar ini. Sehingga kalau malam tiba ia akan menyusui anaknya itu. Sang baby sitter akan membunyikan bel ketika anak mereka bangun untuk kegiatan itu.

Sari mengenakan tank top tidur warna hitam. Suaminya juga hari ini tumben mengenakan pakaian tidur sutra warga hitam. Mungkin tadi ia keluar untuk menemui bayi mereka sehingga tidak enak dengan si baby sitter.

Sari naik ke kasur dan mendekati suaminya yang menonton TV. Ia langsung duduk diperut keras Andi membuat suaminya mengeluarkan napas tersentak.

"Huufft.. " Mata Andi membelalak memandang istrinya yang duduk diperutnya itu.

"Aa..? Saya mau membayar bunga dari hutang saya pada aa.." ucap Sari dengan suara mendayu.

"Hutang? Kamu ngomong apa cintaku?"

"Hutang saya Aa.. pinjaman itu.. " ungkap Sari sambil membuka kancing baju baju tidur Andi.

"Sayannngg.. tidak usah dipikirkan hal itu. Tidak ada lagi nama pinjaman itu diantara kita. Itu semua untuk kamu, untuk keluarga kamu." balas Andi dengan tidak bisa konsentrasi karena pinggul istrinya mengesek sang 'glory'

Andi memang berpuasa selama 40 hari karena masa nifas istrinya belum selesai. Ia selalu mandi air dingin selama 3 minggu ini, tinggal sekitar 2 minggu lagi ia bebas. Tapi, kenapa istrinya ini malah memancing glory ya batin Andi gelisah.

"Aa.. Aa pasti kelaparan, iya kan?"

**Steamy Chapter**

Sari mengusap-usap dada kekar suaminya itu memakai wajahnya itu. Andi mendesah panjang. Glory sudah tersentak dengan riang seolah tahu kekasihnya telah kembali.

"Saya tahu Aa tidak bisa menahan lapar selama itu. Hmm.. sudah 3 minggu bukan? seperti glory akan meledak jika tidak diberi relaksasi." tutur Sari sambil menjilati leher Andi dengan jilatan panjang.

Andi mengeram dan mendonggakkan kepalanya supaya Sari bisa memberikan kenikmatan lebih padanya.

"Dan saya juga tahu aa terlalu lama bermain sabun dishower." lanjut Sari parau sambil menjilat telinga Andi.

Ia memang tidak akan menyatu seperti biasa tapi bercinta itu banyak caranya bukan? untuk memenuhi kewajiban dirinya sebagai seorang istri itu sudah sangat ia pikiran secara cermat.

Sari terus melanjutkan ciuman basahnya di wajah Andi. Suaminya mengeram dan mengerang dalam waktu bersamaan.

Andi mengusap-usap dada istrinya yang penuh dengan air susu untuk anak mereka itu. Ia tahu dada istrinya sudah ranim tapi dengan ada bayi mereka maka dada ini terlihat lebih wah membuat Andi merinding senang.

"Cintaku.. apa yang mau kamu lakukan. Kita masih belum bisa menyatu sayang.. " ucap Andi di dada Sari itu.

Sari mengangkat tank top hitam yang dipakainya itu. Dadanya membusung dari Bra yang khusus ia pakai untuk ibu menyusui.

Andi terkesiap membuat Sari terkekeh pelan.

"Apa aa haus?" Sari menaikkan alis sambil membuka kait bra didepan dadanya, mengangkat gunung kembar itu didepan wajah Andi.

Andi melotot melihat gunung kembar itu mencuat didepan wajahnya.

"Yakin tidak haus?" ujar Sari sambil menarik-narik ujung dadanya itu membuat leher Andi tersentak ke depan.

Sari menyeringai seperti serigala betina. Ia menarik leher suaminya itu dan membenamkan wajah Andi ke dadanya itu.

Andi mengeram dengan parau. Ia menghisap dada ranum itu dengan semangat membuat Sari mendesah senang.

KAU KAH SEBELAH HATIKU? {Geng Rempong : 2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang