Engagement (2)

2K 140 0
                                    

Rendy dan Kusuma serta ibu Widya pamit duluan untuk pulang. Mereka bergegas karena harus mengontrol anak kembar Kusuma yang sedang masa aktif itu yaitu merambat serta berjalan dalam langkah pelan membuat semua orang gemas.

"Kami permisi pulang dulu ya jeng, akang, ibu, ayah, semuanya deh." kata Kusuma sambil memeluk Sari dan bergumam selamat menikmati lelaki tinggi kekar disampingnya itu yang membuat Sari mencubit pinggang Kusuma dengan geram.

"Awww..! Saya kan berkata jujur. Weekk" ujar Kusuma lagi kepada sahabatnya itu membuat semua orang berpandangan seolah Kusuma berkata dengan bahasa alien.

"Ayolah mungil, jangan diolok terus teman kamu itu." Rendy berkata dengan menarik lengan istrinya itu supaya cepat menyelesaiikan acara perpisahaan ini.

"Iya..iya.. bye semua."

Rendy menepuk bahu Andi dengan pelan dan bergumam 'congrats Bro!'. Syarif juga mengekor dibelakang mereka, karena Syarif yang mengemudikan mobil milik Rendy bergantian dengan Rendy tadi pagi.

Semua keluarga satu persatu juga permisi pulang untuk kegiatan masing-masing meninggalkan keluarga kecil Andi dan Sari yang sekarang duduk diruang keluarga.

"Nak, bagaimana kalian akan memilih tema pernikahan nanti?" ibu Ratna bertanya lembut.

"Hmm.. yang mana menurut ibu baik?" balas Sari.

"Kalau mau yang akrab ya kita meniru cara Kusuma saja, rumah kami ada taman belakang yang luas di Bekasi. Tapi, kalau mau ditempat lagi ya terserah kalian mana bagusnya."

Andi berpikir juga ide pesta digarden itu bagus.

Dengan pohon rindang, udara segar, semua tamu undangan akan menikmati suasana santai serta akrab diantara mereka nanti.

"Kami akan bicarakan ini lagi nanti ibu." jawab Andi pelan.

Sari menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan Aa Andi itu si tunangan kilatnya.

"Baiklah kalau begitu. Ibu mau permisi ke belakang sebentar untuk cuci tangan." ibu Ratna beranjak ke kamar kecil meninggalkan mereka berdua yang ayah serta ibu Sari duduk agak jauh dari mereka.

"Hei.. jangan dipegang terus tuh cincin, nanti copot berliannya. Ehh.. gelinding lagi ke bawah sofa ini. Runyam kan urusannya." canda Andi untuk membuka suasana hati Sari yang terlalu cuek dengan dirinya ini.

"Iya..tidak akan hilang. Ugghh.. Saya malah takut ini hilang. Aa' apa ini tidak terlalu besar ya?"

Andi memegang tangan kiri Sari yang memakai cincin itu dengan pelan dan memandangi cincin bermata berlian itu terlihat memukau bagi mata orang yang memandang.

"Iya juga sih. Kamu biasa pakai cincin yang didapat dari shack anak-anak sih." ujar Andi dengan terkekeh geli membuat Sari kalap dengan mencubit lengan kekar lelaki itu dengan keras.

Andi tersentak dan mengeram didekat Sari membuat wanita itu terkejut tapi tersenyum lebar.

"Rasain tuh. Enak saja bilang pakai cincin dapat dari snack." rutuk Sari sambil mengusap-usap lengan yang ia cubit tadi tanpa sadar.

Andi menatap tangan kanan Sari itu dilengannya. Listrik menjalar dipusat tubuhnya ketika wanita itu mengusap-usap lengannya dengan lembut dan perlahan.

Andi mengangkat tangan kiri Sari itu dengan pelan menuju mulutnya dan memandang mata wanita itu terkesima takjub ketika ia mengecup jari yang terdapat cincin berlian besar itu. Napas Andi memburu memandang wajah manis didepannya ini. Ia membalikkan tangan itu dan membuka telapak tangan harum milik Sari itu dan kembali mengecup dengan perlahan. Ia tidak bisa menahan dirinya dengan menjulurkan lidah keluar menjilat telapak tangan lembut itu membuat tubuh mereka berdua bergetar.

KAU KAH SEBELAH HATIKU? {Geng Rempong : 2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang