Let's Play

2.5K 130 0
                                    

**Steamy Chapter**

Sari melepaskan rasa yang memuncak didalam dirinya ini. Ia berpegangan kepada suaminya yang kuat itu ketika gelombang besar menerjang dirinya. Hatinya terasa sesak. Entah rasa apa yang mengalir didalam hatinya itu. CINTA? saya rasa bukan batin Sari yang masih berkabut karena suaminya itu.

Andi berdiri dan mencengkram rahang istrinya. Ia mencium Sari dengan pelan dan menyeluruh. Rasa wanita itu dilidahnya begitu menggoda. Ia tidak pernah puas mengecap wanita ini. Istrinya yang manis.

Sari berdiri dengan kaki gemetaran. Untungnya sang suami memegangi pinggangnya sehingga ia tidak jatuh ke lantai. Ia mengaitkan lengannya dileher Andi untuk menahan tubuhnya juga.

"Hmm.. hhmm.. " Andi bergumam pelan di mulut Sari.

Sari juga merespon dengan gumaman tanpa arti. Ia mengusap wajah tampan milik suaminya ini dengan lembut. Punggung belakang Andi sangat kokoh dan keras. Apa saja yang dikerjakan suaminya sehingga mendapatkan tubuh seperti ini. Apa suaminya bekerja sebagai kuli? Sari terkekeh membuat Andi menarik mulutnya dari sang istri.

"Apa kamu mentertawakan kemampuanku, Liliput?" mata Andi mencari mata Sari untuk mengamati wanita itu yang bersinar lembut.

"Tidak.. tidak.. " balas Sari cepat sambil nyengir.

"Lalu, kenapa kamu tertawa. Aku tersinggung istriku."

"Bukan begitu Aa.. Saya mah hanya mengira apa yang Aa lakukan sehingga mempunyai tubuh sekeras ini."

"Keras? Seperti yang ini?" tunjuk Andi sambil mendorong maju pinggulnya ke perut lembut Sari.

"Bukan itu! Dasar!"

Sari memukul bahu suaminya dengan main-main membuat Andi terkekeh.

"Jadi, apa sih yang keras itu selain si 'glory'?"

"Ini.. maksud saya mah punggung belakang atuh.."

"Ohhh... kalau itu sih rajin olahraga. Kamu mau nggak jadi beban untukku kalau latihan angkat beban?"

"Nggak mau ahh.. " rutuk Sari di leher suaminya.

"Loh.. kenapa tidak mau.. Kamu akan mendapatkan banyak keuntungan dari hal itu." Andi membisikkan sesuatu ditelinga Sari membuat istrinya itu merah padam. Padahal, wanita ini sudah mengenal tubuhnya dengan baik, tapi masih saja malu. Hmm.. wanita polosku yang manis batin Andi.

"Karena itulah saya tidak mau membantu Aa menjadi beban.."

"Hmm.. well, kalau begitu karena si 'glory' sudah tidak sabaran. Kita mandi saja pakai air dingin supaya ia tidak hilang kendali."

Dengan berkata seperti itu, Andi menyetel air shower ke suhu dingin membuat istrinya menjerit seketika karena memang air diBandung ini dingin. Apa mungkin dekat pegunungan batin Andi geli sambil mengusap-usap rambut ikal Sari yang menutupi dahinya.

Mereka berdua saling membantu dalam memakai shampoo dan sabun cair. Kegiatan didalam shower itu murni dengan rasa pemahaman yang baru, walaupun terkadang tangan jahil Andi tetap bermain ditubuh istrinya yang dibalas Sari dengan meremas tubuh suaminya membuat Andi mengeram dileher Sari dengan serak.

"Aaa...?"

"Yaa..?"

"Sudah yuk.. Saya kedingingan nih, keriput semua nih.."

"Keriput.. Bagian mana?" periksa Andi ke dada, perut, serta pusat tubuh Sari.

Sari lagi-lagi memukul bahu suaminya dengan geram ketika Andi memeriksa seluruh tubuh yang ditunjuk suaminya itu karena ia bilang tadi mengkerut.

KAU KAH SEBELAH HATIKU? {Geng Rempong : 2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang