Chapter 11: Yesterday

2.5K 373 31
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yesterday all my troubles seemed so far away

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yesterday all my troubles seemed so far away.
Now it looks as though they're here to stay.
Oh, I believe in yesterday.

Suddenly I'm not half the man I used to be.
There's a shadow hanging over me.
Oh, yesterday came suddenly.

Why she had to go, I don't know, she wouldn't say.
I said something wrong, now I long for yesterday.

Seongwoo bersenandung di sebuah kelas kosong. Suaranya menggema dengan merdu mengisi seluruh ruangan kelas. Saat tadi di kantin, Seongwoo enggan menyanyi, Jonghyun yang ngerti pun akhirnya ngajak anak-anak panitia ke ruangan kelas yang kosong.

Di situlah Seongwoo kemudian berdiri di depan menghadap kearah pasang mata anak-anak yang menunggu Seongwoo menyanyi.

Ini pertama kalinya Seongwoo bernyanyi di depan orang selain mamanya. Dia gugup banget, karena ia selalu ingin ngelakuin yang terbaik.

Sepanjang hidupnya, Seongwoo selalu memiliki dorongan dalam dirinya. Dia yang selalu bersembunyi dari dunia, ingin untuk diterima oleh dunia. Dia ingin bisa dalam segala hal, baik dalam segala hal, dan ingin merasa berguna.

Setiap Seongwoo berpindah sekolah, ia akan selalu menyesuaikan dengan kondisi sekolah. Tidak jarang juga dia harus mengikuti tradisi dan kultur orang-orang setempat. Melakukan itupun tidaklah mudah, karena seiring berjalannya waktu tidak jarang juga Seongwoo dikucilkan karena dianggap berbeda. Namun, semua diambil Seongwoo secara positif, ia berusaha sebisa mungkin supaya keberadaannya bisa di terima oleh orang-orang itu.

Bayangkan saja Seongwoo sudah berpindah sekolah berkali-kali, lebih dari 4 kali dalam 2 tahun terakhir ini. Tidak cuman sekolah yang beda, bahkan juga beda kota dan provinsi, membuat Seongwoo merasa sepi dan asing.

Sesaat sebelumnya, Seongwoo masih berdiri di depan kelas, yang berisi anak-anak OSIS dan Panitia. Ia masih berpikir lagu apa yang ia harus nyanyikan, namun setelah berpikir keras, Seongwoo kemudian menatap Daniel, ia mengingat pembicaraan mereka semalam.

Seongwoo pun menemukan lagu yang tepat, yang mewakili perasaanya.

Yesterday, lagu legendaris dari the Beatles menjadi lagu andalan Seongwoo yang dengan tulus ia nyanyikan. Bagaimana Yesterday (kemarin) – merujuk pada masa kecil Daniel dan Ong, hidup begitu indah dan mudah, namun sekarang semua tidak berjalan seperti apa yang mereka harapkan. Sekarang mereka seperti harus bersembunyi, mengenakan topeng, dan bertingkah seolah semua baik-baik saja.

Morphine | OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang