Chapter 32: Come and Go

2.3K 276 126
                                    


Sedihhhh....


Seongwoo benci ketika memori itu muncul.

Couple

Malam itu, malam tahun baru. Di luar sana masih terdengar euforia orang-orang yang sedang merayakan kegembiaraan menyambut tahun baru. Cuaca sedikit dingin diluar, membuat orang-orang yang ada disana segera menyesuaikan pakaian mereka dengan baju dingin yang menghangatkan tubuh. Canda dan tawapun mengisi pembicaraan dan ruang mereka. 

Namun hal itu jauh berbeda dengan apa yang terjadi di ruang 502 itu. Seisi atmosfer ruangan terasa begitu panas. Hanya suara nafas yang beradu dapat terdengar disana.

Daniel, seorang lelaki kardus yang selama ini sudah biasa dalam mengurusi dan memberikan kepuasan bagi birahi wanita-wanita. Memang selama ini bukan hanya kemauan dia saja, namun memang wanita-wanita itu saja yang tidak bisa menjaga gejolak mereka ketika sedang berdua dengan Daniel. Bagaimana tidak? Kehangatan yang dipancarkan Daniel, suara yang rendah, bentuk lekuk bibir yang merona, tubuh tegap penuh otot, lekukan tubuh yang indah serta ketampanan wajah nomor satu, bagaimana kau bisa menghindari pesona seksi seorang Daniel?

Namun sekarang ini ia sedang berada dalam dilema, pasalnya bila melakukan hal itu, Daniel selalu menganggap enteng. Semua hanya dilakukan untuk memenuhi rasa nafsu dan birahinya saja. Ia tidak pernah terlintas bagaimana melakukan hal itu dengan menggunakan hati, bukan hanya sekedar nafsu semata.

Ketika kau cinta pada seseorang, sex bukan menjadi hal utama yang menarikmu, tapi memang hati. Meskipun memang sex tidak bisa dihindarkan bagi kedua sepasang kekasih, namun kali ini berbeda dengan kekasih Daniel yang sebelum-sebelumnya. Kali ini entah kenapa, ia lebih bisa menghargai seseorang, ia juga sedikit takut melakukan hal seperti ini, ia sampai harus berpikir dua kali untuk benar-benar menyiapkan seluruh hatinya melakukan ini. Apalagi kondisi lawan bermainnya saat ini masih dalam pengaruh alkohol.

Telerpas dari itu semua, sekarang sosok yang ada dihadapannya ini yakni sang kekasih benar-benar telah memicu gejolak dari dalam diri Daniel yang sudah tidak bisa dibendung lagi. Orang ini begitu indah, tidak hanya fisik, namun jiwa dan raga orang ini, begitu spesial untuk Daniel. Namun ia tidak bisa mengingkari, bahwa pria ini adalah tetap pria, dan ia jatuh cinta pada setiap lekukan tubuh seorang Ong Seongwoo yang kini sudah terpampang di depan matanya.

Saat ini kaki mereka sudah saling taut-menaut, perut mereka sudah saling bertemu, dada bidang mereka sudah saling menempel, nafas mereka kini sudah saling berhembus, dan bibir mereka masih saling mengunci satu sama lain.

Seongwoo menelusuri tubuh Daniel dengan tangannya, terasa naik turun jemarinya mengikuti topografi badan bidang Daniel. Seongwoo kemudian melepaskan bibirnya dari bibir Daniel, membuat saliva mengait antar lekuk bibir mereka.

Seongwoo menaruh bibirnya dekat pada telinga Daniel. Sesekali Seongwoo membiarkan nafasnya menyentuh daun telinga yang sedang berbaring di bawahnya itu, membuat orang itu melayang tidak karuan dengan bagian sensitifnya kini sedang dihujam dengan godaan hembusan nafas hangat seorang pria.

"masih tahan?" bisik Seongwoo sekejap membuat nafas Daniel megap-megap.

Seongwoo kemudian menaruh bibirnya pada leher Daniel, ia mencicipi sedikit dan menelusuri lekuk leher Daniel. Terus kebawah sampai pada bahu lebar Daniel. Seongwoo menurunkan wajahnya hingga sampai ke dada bidang Daniel. Oke ini adalah dada yang sangat menggoda, dada bidang dengan penuh otot, membuat lengkungan dan juram diantaranya.

Morphine | OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang