Saat ini gadis itu dengan rempongnya tengah memasukkan berbagai jenis makanan ringan berserta berbotol-botol minuman dingin ke dalam keranjang yang ia bawa.
Bukan apa-apa, tapi hari ini ia berniat ingin membelikan jajanan untuk pria-nya. Sekarang prianya tengah belajar untuk test besok dan ia dengan senang hati ingin membelikan camilan untuk pendamping belajar.
Karena ia tak tau snack mana yang pria itu sukai maka ia memasukkan semua yang ia lihat ke dalam keranjang itu. Tak ia hiraukan tatapan-tatapan orang yang memandangnya aneh karena mengambil makanan secara brutal. Ia hampir terlambat.
Dengan terburu-buru ia menuju kasir dan menyerahkan satu keranjang penuh makanan ringan. Gadis itu mengetuk meja kasir dengan tak sabar karena lambatnya pegawai itu dalam menghitung semua jumlah makanan yang ia beli.
Pegawai itu meliriknya sinis karena suara ketukan jarinya di meja kasir sangat mengganggu. Bukan salahnya kan kalo ia tak sabaran? Seharusnya pegawai itu bersyukur karena ia memilih membeli banyak makanan di supetmarketnya ini bukan malah menggerutu.
Dengan tergesa gadis itu segera memberikan beberapa lembar uang dan mulai mengambil semua barang belanjaannya. Terdengar teriakan pegawai itu yang mengatakan jika kembaliannya masih ada tapi ia tetap berlari tanpa menghiraukanya lagi. Anggap saja sedekah, begitulah pikirnya.
Gadis itu menghentikan taksi yang lewat dan mulai melaju ke tempat yang ingin ia tuju. Taman kota. Entah apa yang dipikirkan pria-nya sampai ia belajar di tempat seperti itu.
Setelah sampai, gadis itu segera melompat turun dan tak lupa memberikan ongkos pada taksi yang ditumpanginya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling sampai ia menemukannya tengah duduk lesehan di dekat kolam air tepat di bawah pohon. Ia mendekatinya dan menyodorkan bawaannya padanya. Pria itu mengernyit heran.
"Ini semua untukku?" Gadis itu mengangguk. "Kenapa banyak sekali?"
"Habisnya aku tidak tau makanan mana yang kamu suka, jadi aku ambil saja satu-satu yang ada di supermarket."
Pria itu menghela nafasnya dan mulai memakan makanan itu karena tak tega melihat raut sendu yang diperlihatkan gadis itu kala ia menanyakan hal tadi.
"Duduklah."
"Apa kau marah?" Cicit gadis itu takut-takut.
"Tentu saja tidak, hanya saja ini terlalu banyak jika hanya untukku seorang, bukan begitu?"
"Iya," suara lirih gadis itu membuatnya tak tega.
"Hey sudahlah, bagaimana jika kita membagikannya pada anak kecil yang ada di sini? Pasti mereka akan senang."
Gadis itu menoleh kepadanya dengan anggukan semangat, "boleh, ayo."
Anak-anak kecil itu tak kalah semangat dengan mereka sampai saling berebut saat dibagikannya jajanan itu. Mereka pun tertawa bersama melihat tingkah polos anak-anak itu. Mereka menggemaskan.
***
Love is..
when I buy you snacks, just to see you full and content.
***
el ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is..
Short StoryLove is.. Ku persembahkan padamu kisah tentang arti cinta. Lihat dan resapi agar kelak kau mengerti.