16. Love is..

28 6 2
                                    

Menyebalkan, sungguh sangat menyebalkan. kalimat itu terus berputar di kepala gadis itu hingga rasanya ingin meledak. Ia mulai geram dengan segala tingkah lelaki itu yang semakin menjadi-jadi. Tentu saja kalian masih ingat dengan lelaki urakan itu, bukan? Ya dia. Lelaki gila yang sekarang suka sekali membuntuti dan menjailinya dimana pun ia berada.

"Apa kau ingin aku membunuhmu?!" Pekik gadis itu. Ia sudah tak tahan lagi dengan lelaki yang sekarang ini tengah memilin-milin rambutnya dari belakang.

"Tentu saja tidak, aku hanya ingin bersamamu, apa itu salah?"
"Tentu saja itu salah!"

"Kenapa?"

"Karena aku tak suka dengan keberadaanmu."

Lelaki itu diam sebelum memutar gadis itu agar menghadapnya. Ia mendekat ke arahnya dengan mata yang terpaku pada kedua bola mata gadis itu. Semakin dekat, dekat, dan makin dekat. Gadis itu tak berkutik di tempatnya. Tangan lelaki itu mencakup seluruh wajahnya dan mendorongnya mundur sambil terkekeh.

"Memangnya apa yang kau harapkan gadis muda?" Tanyanya dengan nada jenaka yang terselip di sana.

Gadis itu memberontak dan mulai mencoba melepaskan cakupan tangan itu pada wajahnya. Karena tak kunjung dapat melepaskannya. Ia mulai menjilat tangan lelaki itu dengan lidahnya.

"Sial, kau jorok sekali." Lelaki itu mulai mengibas-ibaskan tangannya dan mengusapkannya pada seragam yang ia pakai.

Gadis itu segera meludah beberapa kali dan mengelap lidahnya sendiri dengan sapu tangan yang ia dapat dari saku roknya.

"Apa kau tak pernah mencuci tanganmu? Cuih, rasanya bahkan lebih buruk dari air toilet." Gadis itu segera berlari ke arah keran air yang berada di dekatnya.

Ia berkumur beberapa kali sebelum membuka bungkus permen lolipop yang ada di kantung seragamnya lantas makannya.

"Dasar kurang ajar. Memangnya kau pernah meminum air toilet?"

"Itu hanya perumpamaan, dasar bodoh." Gadis itu berdiri dari jongkoknya sebelum memutar tubuhnya ke arah lelaki itu, dengan kesal ia melemparkan sapu tangan yang ia bawa tadi lalu pergi menjauh.

"Jauhi aku." Teriak gadis itu.

Lelaki itu mengambil sapu tangan berwarna biru muda itu. Ada sebuah huruf di salah satu ujungnya. Lebih tepatnya sebuah insial. A? Kira-kira siapa nama gadis galak itu?, pikir lelaki itu dengan tawa kecil.

Ia mulai beranjak pergi dengan pikiran yang masih terfokus pada pertanyaan tadi.

***

Love is..

When i wanna write your name deep in my heart.

***

Hayoo ada yang mau nebak kira-kira siapa nama nona A ini ngak??

el ♡

Love Is..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang