Sudah lebih dari satu jam gadis itu mengitari area sekolah demi menemukan pria itu. Rasanya juga sudah ribuan kali kalimat yang menanyakan keberadaan pria itu kepada semua mahluk yang ia temui di sepanjang koridor. Hasilnya nihil, tak ada satupun dari mereka yang tau akan keberadaannya.
Gadis itu mulai kesal, sesekali kakinya pun ikut menghentak marah pada lantai yang tak tau apa-apa.
Dimana sebenarnya pria-nya berada? Apa mungkin jika tiba-tiba alien datang untuk menjemputnya menuju mars? atau ia sedang bersama dengan suku minimoys untuk mengalahkan si jahat M? Ah gadis itu bisa gila dengan semua pemikirannya yang mulai tak masuk akal.
"Sebenarnya dia ada dimana?" Gadis itu mengumamkan kalimat itu berulang-ulang.
Sampai ia tiba di depan ruang musik. Ia berhenti saat mendengar lantunan suara piano yang begitu indah. Ia mulai mengintip disela-sela pintu yang tidak terkunci rapat. Ada dua orang di sana, tengah bercengkrama dengan sesekali tertawa karena salah satunya salah memencet tuts piano.
Gadis itu tertegun sejenak. Itu dia. Pria-nya tengah berdua dengan seorang gadis lain. Apakah itu pacarnya?, pikiran itu seketika muncul dalam benaknya.
Tapi jika mereka pacaran, kenapa aku tak pernah melihat mereka berdua? Tapi bisa jadi mereka selalu bersama tanpa sepengetahuanku kan? Gadis itu larut dalam pikirannya. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan lain yang mungkin saja terjadi.
Tapi otaknya mendadak buntu kala salah satu diantara mereka menoleh menyadari keberadaannya, dengan terkejut gadis itu mulai berlari menjauhi area itu. Terus berlari ke arah taman belakang yang menjadi tempat favorit mereka berdua. Ia dan pria-nya.
Tapi sepertinya tidak akan bertahan lama, saat ia menyadari sekarang ada tokoh lain yang mencoba masuk ke dalam zona nyaman mereka.
***
Love is..
When you see him with another girl (you don't know her) you feel bad.
***
el ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is..
Short StoryLove is.. Ku persembahkan padamu kisah tentang arti cinta. Lihat dan resapi agar kelak kau mengerti.