Raniway (Complete)

Bab 9: Chokollit

"Kenapa kalian bisa suka mereka, sih?" tanya Rani heran. Saat ini ia dan para K-Lovers, geng para pecinta hal-hal yang berbau Korea tengah duduk bergerombol karena jam kosong.

"Ganteng," celetuk Mala pecinta Drama Korea itu.

Negeri Ginseng memang terkenal dengan kesuksesannya di dunia operasi plastik. Namun, tidak semua idol di sana melakukannya. Banyak yang memang terlahir dengan fisik rupawan. Seperti Siwon Super Junior, Yoona SNSD, Taecyeon 2PM, Song Hyekyo dan masih banyak lagi.

"Multitalenta," imbuh Fatimah, gadis berkacamata yang sangat tertarik belajar Bahasa Korea itu.

Masing-masing artis, dituntut untuk multitalenta. Tidak cuma bisa nyanyi dan nge-dance, tapi juga akting dan presenter. Meski begitu, tetap saja ada bidang yang lebih difokuskan yaitu di bakat paling menonjol.

Vika, gadis paling fashionable di kelas itu tak mau kalah. "Fashion-nya kece, make-up yang terlihat natural, dan musiknya juga eassy listening."

Sepertinya Korea Selatan sangat totalitas. Mereka tidak hanya menciptakan tren busana baru, tapi  juga riasan yang menawan.

Selain musik yang mudah diterima anak muda, Drama Koreanya juga tidak membosankan. Karena ide yang segar dan alur yang tidak bertele-tele. Rata-rata episode hanya berkisar 12-24.

Siti, gadis kutu buku itu terlihat berpikir sejenak. "Kegigihan mereka."

Sebelum debut, mereka di-training terlebih dahulu dengan waktu yanh lumayan lama. Bukan mingguan, tapi tergantung masing-masing member. Bahkan ada yang sampai 5 tahun. Sebelum di-training pun biasanya ada seleksi yang diadakan setiap agensi hiburan.

Persaingan mereka sungguh ketat. Bukan hanya gigih dalam mengasah bakat, mereka pun sangat peduli dengan penampilan. Rela diet ketat supaya kurus, rajin nge-gym agar bertubuh six-pack, ada pula yang sampai melakukan operasi plastik demi memenuhi hasrat kesempurnaan fisik.

Entah kenapa, Rani mulai tertarik dengan dunia mereka.

"Banyak Agensi yang menerapkan dating ban. Mereka melarang anak-anaknya pacaran. Bukan karena melanggar hak asasi, sih. Namun, mereka tidak mau fokus anak-anaknya terpecah. Itu semua akan mengganggu promosi mereka di awal-awal debut," terang Sri.

Fatimah membenarkan letak kacamatanya. "Biasanya sih hanya 3 sampai 4 tahun sejak mereka debut. Namun, idol sekelas Super Junior yang memiliki banyak penggemar juga tidak berpacaran. Demi menjaga agar penggemar mereka tetap banyak."

Rani meringis. Gitu banget, ya, batinnya.

Di sana juga terdapat penggemar garis keras, yang disebut Sasaeng Fans. Mereka bukan hanya menguntit idolanya, tapi juga sering kali mempunyai niatan untuk menculik.

Penggemar militan ini jelas sangat mengganggu kehidupan pribadi para idol. Karena dikuntit hingga 24 jam. Mereka tahu apa saja infrormasi pribadi para artis. Mulai dari tempat tinggal, hingga nomor penerbangan. Sasaeng Fans juga rela menunggu berjam-jam di depan agensi demi bertemu sang idola.

Korea Selatan juga memanfaatkan ketenaran artis-artisnya dengan mempromosikan budaya dan objek wisatanya.

Mendengar penuturan teman-teman sekelasnya, Rani tersenyum singkat. Ia merasa menemukan secercah harapan.

Karena terlalu muak dijadikan pelarian, gadis berkulit kuning langsat itu berinisiatif melabuhkan hatinya pada idol K-Pop yang tidak akan meninggalkan dia.

***

Aku bertanya padamu.
Mengapa kamu berbeda dari yang lainnya.
Dan aku hanya membutuhkanmu.
Rasa cinta ini berbeda, saat aku mengenalmu.
Kerinduan yang tak dapat diubah lagi.

Rani membaca terjemahan lirik lagu yang direkomendasikan Siti. Pipi gadis itu tersipu membaca kata-kata yang menurutnya romantis itu.

Banyak hal di dunia ini yang ditularkan oleh teman. Seperti Rani misalnya, virus K-Pop mulai merasuki jiwanya yang sebenarnya enerjik itu.

Lagu berjudul 'You' yang kabarnya lagu paling romantis dari boyband Choco itu telah diputarnya sebanyak lima kali.

Tak ada rasa bosan, yang ada rasa tertantang ingin segera menaklukkannya. Terlebih lidah gadis itu belum terbiasa mengucapkan Bahasa Korea.

Entah kenapa gadis itu merasa nyaman dengan jalan barunya. Mungkin karena merasa diutamakan.

Pasalnya, lagu-lagu yang mereka bawakan romantis semua. Para member boyband yang debut 5 tahun lalu itu juga belum ada kabar tentang asmaranya dengan seorang gadis.

***

Di sebuah mal, Rani dan Siti, tengah menunggu seseorang.

"Dia orang mana, sih, Sit?" tanya Rani yang tengah mengaduk-aduk minumannya.

"Sutamaja, Ran. Lebih tua 3 tahun." Siti masih mengedarkan pandangannya mencari sosok teman yang sudah akrab dengannya di media sosial.

"Sepertinya itu dia," ujar Siti.

Gadis berpipi tembab itu melambai.

Sosok yang dimaksud tersenyum dan mendekati mereka.

Stelah duduk dan memesan makanan di restoran mal, mereka pun berbincang.

"Ini namanya Rani, Mba. Dia newbie, cuman sudah lumayan akrab dengan fashion sana. Soalnya kakaknya kerja di sana." Siti memperkenalkan Rani kepada Arum, wanita ayu yang saat di media sosial ia panggil Eonni itu.

Dalam bahasa Korea, Eonni berarti kakak perempuan dan yang memanggil adalah perempuan pula.

"Bangapseumnida¹, aku Arum." Gadis bertubuh mungil itu tersenyum ramah.

Rani hanya tersenyum dan mengangguk kecil.

"Bias Rani itu Yunsu, lho, Mba," terang Siti.

"Oh, iya? Berarti kita bukan TaeJun Shipper lagi, tapi YunTaeJun."

Shipper adalah sebutan bagi para penggemar yang menyukai pasangan tertentu.

Di dalam tubuh boyband, ada yang disebut couple. Pasangan ini terjadi secara alamiah. Biasanya mereka dekat karena sudah berteman sejak masih trainee, bisa juga karena mereka satu kamar di dorm.

Dan bukan rahasia umum lagi di kalangan K-Popers bahwa Taesun dan Juna Choco itu sangat dekat.

Bukan hanya kepada Juna, Taesun pun sangat dekat dengan Yunsu. Sampai-sampai di kalangan Choco Straw—sebutan bagi para pengemar wanita—sering ribut tentang mana yang lebih cocok. Padahal mereka hanya bersahabat.

Meski baru pertama kali bertemu, mereka langsung akrab. Karena bagi para K-Popers, hal itu sangat mudah. Apalagi jika satu fandom—klub penggemar. Terlebih jika bias—anggota favorit—mereka sama, atau minimal dekat.