Bab 13: When Falling In Love With A Friend

2.2K 52 2
                                    

Semakin Rani mengenal Irul, semakin jatuh cinta ia. Pasalnya, pemuda itu memiliki banyak kesamaan dengan dirinya.

Selain sama-sama K-popers dan suka bernyanyi.  Mereka juga memiliki banyak pengagum karena fisik mereka yang menawan, kepribadian yang menyenangkan dan kemampuan yang patut diacungi jempol.

Sudah setahun mereka dekat. Padahal, Rani tahu betul perihal kabar yang menyatakan kedekatan Irul dengan teman sebangkunya, Yuni.

Namun, ia pikir itu hanyalah kedekatan karena memang sebangku. Gadis bergigi gingsul itu merasa Irul lebih menaruh hati kepadanya karena mereka memiliki banyak kesamaan.

Eh, enyong ke-gr-an nggak, sih? tanyanya dalam hati.

Kadang, gede rasa adalah bentuk perasaan ingin diakui dan dianggap penting. Selain itu juga sebagai penghibur diri bahwa rasa yang ia miliki tidaklah sepihak.

Wajar pula jika Rani menerka bahwa pemuda itu ditakdirkan untuknya karena menilik banyak kesamaan di antara mereka.

''Ran! Kamu mau nggak duet bareng aku di acara perpisahan kakak kelas nanti?'' tanya pemuda yang tiba-tiba sudah ada di dekat mejanya.

Rani yang sedang melamun itu kini tersentak.

''Eum ... Kenapa aku? Bukan Vika, misalnya? ''

Tiba-tiba gadis itu merutuki diri sendiri yang keceplosan. Seharusnya yang ditanyakan judul lagunya, bukan alasan pemuda itu memilih dirinya.

''Kayaknya aku lebih cocok nyanyi sama kamu, sih.''

Eh.

Tiba-tiba pikiran gadis itu kian porak-poranda. Jantungnya seakan berhenti berdetak dan bibir pun kelu.

Di sana memang ada kata 'nyanyi'. Namun, Rani lebih fokus dengan kata 'cocok' dan 'sama kamu'.

''Kamu bisa lagu apa aja?'' tanya Irul memecahkan hayalan Rani.

''Eh? Eumm... Lagu-lagunya Choco. Hehe,'' jawab Rani kaku.

Pemuda itu tersenyum singkat. ''Selain Choco?''

Gadis itu menimang.

''Paling 'From You'-nya SuJu.'' Rani nyengir.

Hening. Tak ada tanggapan dari pemuda itu.

Asli, Rul. Kowen tah nggawe enyong deg-degan bae (Serius, Rul. Kamu bikin aku deg-degan aja), batin gadis bergigi gingsul itu.


''Kamu nggak tau OST Dream High, sih, ya,'' kata pemuda itu lirih.

Rani hanya mengangguk kecil.

''Nanti aku bikin list dulu deh kira-kira lagu apa yang akan kita nyanyikan,'' putusnya. ''Eh, tapi serius, ya, kamu mau?'' Pemuda itu memastikan.

Rani hanya membalasnya dengan anggukan  kecil.

Gadis yang sedari tadi mati-matian menahan rona di pipinya kini mengembuskan napas lega. Pasalnya, Irul kini meninggalkannya di kelas setelah pamit.

***

Berduet di acara pelepasan kelas XII nanti membuat mereka akan sering menghabiskan waktu bersama untuk latihan.

Raniway (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang