Bab 10: Eoljjang

2.6K 58 4
                                    

Zia mengamati layar ponselnya. Membaca dengan seksama sebuah pengumuman. Di sana tertulis informasi pembukaan kontes Ulzzang.

Ulzzang, atau dalam bahasa Korea disebut eoljjang adalah sebutan bagi mereka yang memiliki wajah cantik atau tampan, alias good looking.

Di kalangan K-Popers, menempati gelar tersebut adalah kebanggaan tersendiri. Selain karena diakui keelokan rupanya dan mirip orang-orang yang diidolakan, mereka pun akan tenar.

Di kalangan orang-orang di dunia make-up, menjadi Ulzzang juga sebuah kebanggaan. Keberhasilan dalam merias alasnnya. Karena untuk seseorang dengan muka kurang jjang-keren, bisa dimanipulasi dengan riasan yang sesuai. Hanya yang andallah yang bisa melakukannya.

Dalam pengumuman di halaman facebook itu terdapat berbagai kriteria. Dari mulai best face, aegyo alias cute, boyish, best model, hingga best fashion.

Aku ikut, ah ..., gumam gadis itu.

Ia lalu mengisi formulir pendaftaran. Dan mengirimkannya ke pihak penyelenggara.

Pendaftaran akan ditutup seminggu lagi. Dan lomba akan dimulai tiga hari berikutnya.

Masih ada waktu buat latihan, batinnya.

Kontes Ulzzang adalah kontes yang hanya di lakukan di media sosial. Jadi, peserta hanya cukup mengisi data diri dan mengirimkan foto terbaik yang akan dilombakan.

Berpotensi kecurangan, memang. Namun, cukup bagus bagi mereka yang menginginkan popularitas secara instan, tapi memiliki keterbatasan akses.

Kontes ini biasanya diadakan oleh sebuah komunitas. Jadi, meski hadiahnya standar, ajang ini sangat banyak peminatnya.

Namun, kontes yang Zia ikuti sekarang ini hadiahnya lumayan. Selain karena diadakan oleh komunitas besar, ajang ini juga didukung oleh sposor.

Di Indonesia sendiri biasanya terdapat kontes kecil-kecilan yang hanya boleh diikuti oleh satu negara.

Zia membuka google dan YouTube untuk mencari referensi sebanyak-banyaknya karena saingannya tersebar di seluruh negara-negara di Asia.

***

Menutupi mata panda, Zia meratakan concealer menggunakan spons. Lalu, ia mengaplikasikan foundation dan bedak di wajah putih bersihnya.

Dengan menggunakan pensil alis, gadis itu mempertegas alisnya.

Setelah mengaplikasikan eyeshadow dan highlight, ia mempertegas matanya menggunakan eyeliner dan maskara.

Untuk mempertegas muka, Zia menggunakan blush-on di pipinya dan highlight di area hidung dan jidat.

Untuk hasil akhir, gadis itu mengaplikasikan lipstik cair berwarna pink di bibir indahnya.

Dengan menggunakan kaus hitam dan topi berwarna senada serta aksesoris yang melekat indah di tubuhnya, Zia bersiap memotret.

Setelah puas dengan hasil jepretannya, gadis itu langsung mengirimkannya ke pihak lomba.

Semoga aku menang, batinnya penuh harap.

***

Zia mengamati daftar nama di pengumuman kontes Ulzzang.

Medegus sebal karena tak kunjung menemukan namanya, gadis itu bergumam, kenapa nggak ada namaku?

Bukannya terlalu percaya diri, hanya saja ia sangat berharap masuk dalam daftar nama tersebut.

Pasrah. Zia akhirnya mengembuskan napas.

Namun, di ujung kepasrahannya, ia mendapati sebuah nama di barisan terakhir.

Zia Pao. Ia menjadi juara utama. Dan menyabet gelar best looking kontes Ulzzang tahun 2013.

"Hah? Beneran? Padahal aku cuma berharap juara di fashion, tapi ini di luar dugaan," pekik Zia girang.

Rasanya, ia ingin menceritakan keberhasilan itu kepada sang Oppa. Namun, Zia tidak yakin pemuda itu senang dengan yang telah dilakukannya.

Mendesah, gadis itu bergumam, mending disimpan sendiri aja.

Selalu begitu. Ia tidak berani terbuka dengan pemuda yang tinggal di Gangseo itu. Bukan hanya masalah rindunya, Zia pun tak punya nyali menceritakan semua yang dilakukannya selama ini.

Alasannya lagi-lagi karena takut. Takut menambah pikiran pemuda itu apalagi hingga membuatnya marah.

Adakalanya, memendam sesuatu sendiri itu bukan karena tak mempercayai siapa pun. tapi karena terlalu takut dengan penilaian orang lain dan keseringan kecewa terhadap reaksi orang yang mendengarkan kisahnya.

Foto para juara akan di-posting besok, Zia tidak sabar melihat foto-foto juara di kategori lain. Terutama kategori boyish. Ia penasaran. Enah mengapa, gadis itu bahkan mulai tertarik memelajari make-up agar dirinya terlihat maskulin.

***

Waahh ... cakep-cakep, batin Zia yang tengah melihat foto-foto pemenang kontes Ulzzang.

Best aegyo tentu saja disabet orang Korea asli. Dan boyish dimenangkan oleh orang Thailand.

Rasa ingin mencoba mempraktikkan make-up maskulin kian merasuki jiwa Zia. Namun, ia memilih untuk menunda keinginan itu. Karena ada yang lebih penting, merayakan kemenangannya.

Menyadari fotonya tidak hanya mendapatkan banyak like, tapi juga komentar, ia penasaran dan mulai membaca semua komentar itu.

Komentar itu tidak hanya berbahasa Inggris, tapi juga bahasa Indonesia, China, Thailand, dan negara-negara lain.

Zia mendesah berat. Lagi-lagi komentar-komentar itu meragukan keaslian dirinya.

Menurut mereka, wanita secantik Zia pasti sudah menjadi model. Dirinya pun dianggap bebohong karena mengaku masih SMA. Padahal, dia tidak berbohong. Semua itu hanyalah ilusi make-up. Bukankah banyak wanita usia tiga puluhan terlihat seperti masih belasan?

Banyak yang menuntut bahwa juara utama harus diganti karena menurut mereka, Zia telah menipu.

Zia mengacak-acak rambut hitamnya.

"Kenapa selalu begini, sih?" geramnya.

Tiba-tiba, ia dihubungi pihak penyelenggara. Paket juara yang sudah direncanakan akan dikirim besok terancam gagal. Sebenarnya mereka konsisten dengan keputusan. Namun, desakan dan protes itu mau tidak membuat mereka turun tangan.

"Saya bisa mengirimkan bukti bahwa itu foto saya," terang Zia melalui inbox facebook.

Gadis berkulit kuning langsat itu akhirnya mengirimkan foto tanpa make-up dan video klarifikasi yang berdurasi 30 detik.

Pihak penyelenggara akhirnya menjelaskan ke semua orang tanpa membagikan foto dan videonya dengan alasan menjaga privasi Zia.

Banyak yang akhirnya meminta maaf. Namun, tak sedikit pula yang masih meragukan dirinya-mungkin merasa dengki.

Raniway (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang