Hari ini, perasaan Rani tidak enak. Sejak pagi, perasaannya gelisah tak menentu.
“Kenapa, Nok?” tanya Arum sembari melahap makan siangnya.
Arum merasa calon adik iparnya itu tak seperti biasanya yang ceria dan ramai bercerita apa saja.
“Mbuh, Mba. Perasaanku nggak enak,” kata Rani lirih. “Takut terjadi sesuatu sama kakang atau emih.”
“Coba hubungi, Nok!” Arum memberi saran.
“Kakang ceklis satu, nggak biasanya. Emih beberapa kali ditelepon nggak diangkat.” Rani melahap nasi dengan malas.
“Ya udah, tunggu aja, Nok! Semoga nggak terjadi apa-apa.” Arum tersenyum menenangkan.
Saat pulang kerja, Rani mendapati sang ibu baik-baik saja. Karena ponselnya tertutup bantal, sehingga ia tidak mendengar panggilan dari anak gadisnya.
Tinggal kakang yang belum ada kabar, batin Rani cemas.
Namun, gadis itu tidak mengutarakan kecemasannya. Takut sang ibu khawair.
Rani sudah mengirim pesan singkat ke nomor Mubin. Namun, status pengirimannya masih dikirim, bukan diterima.
Gadis itu melihat chat room whatsapp Afkar, online.
Ada perasaan gengsi dan malas menghadapi pemuda dingin itu. Namun, di sisi lain ia ingin tahu kabar sang kakak.
“Assalamuallaikum. Mau nanya, apa Kang Mubin baik-baik saja? Kok hp-nya nggak bisa dihubungi,” tulis Rani.
“Hp-nya mati,” balas Afkar singkat.
Astaghfirullah, ini manusia es kok dingin banget, sih, gerutu Rani. Salam aja nggak dijawab.
Ia merasa harga dirinya ternodai. Pasalnya, Rani sudah bertekad tidak akan menghubungi pemuda menyebalkan itu.
Menahan diri agar tak membalas pesan itu, Rani memilih kembali menonton drama Korea. Setidaknya perasaannya kini lebih tenang.
***
“Maaf, Nok. Aku nggak mau kamu khawatir,” kata Afkar memandangi ponselnya yang menampilkan chat room Rani. “Lagian cuma kecelakaan kecil.”
Hari ini, memang ponsel Mubin benar-benar mati. Semalam, pemuda itu lupa mengisi daya.
Mubin pergi ke tempat kerja mengunakan bus antar jemput perusahaan dengan tidak menyadari kalau ponsel di sakunya berdaya baterai rendah.
Saat mau turun, bus belum sepenuhnya berhenti. Sehingga pemuda itu jatuh ke bahu jalan dan tak sadarkan diri.
Mubin bolos kerja sehari dan dipulangkan ke asrama.
Meski begitu, ada perasaan senang menyelinap di hatinya. Pasalnya, gadis yang ia cintai barusan mengirimkan pesan singkat.
Afkar membuka akun Instagram-nya, lalu mengunjungi akun Rani.
Kangen hasil jepretanmu, Nok, gumamnya.
Sebenarnya, Afkar sudah lama mengenal Rani--meski secara sepihak-- melalui akun Instagram.
Pemuda itu sudah sejak lama menjadi pengagum fotografi Rani. Bahkan, ia sampai tahu kalau gadis itu menjadi roleplayer artis Korea.
Tanpa bermaksud mengusik kehidupan pribadi gadis yang sudah ia sukai sejak masih berstatus tunangan. Namun, ia hanya merasa punya kewajiban mengingatkan Rani meski melalui sahabat barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raniway (Complete)
Spiritual"Kemana perginya jiwa-jiwa yang merasa sepi?" Namanya Rani, gadis yang cantik bak idol K-pop, memiliki suara merdu, jago dance, besar di keluarga yang harmonis, dan memiliki teman-teman yang seru. Sempurna? Tentu itu yang terlihat. Namun, hidupnya d...