Insting detektif Rani muncul kembali. Gadis itu mencari tahu tentang pemuda yang mengaku mencintainya.
Mencari di media sosial, gadis itu merasa bodoh karena tak sadar bahwa nama Afkar itu pasaran.
Ia akhirnya memberanikan diri bertanya kepada Mubin perihal nama lengkap Afkar.
Awalnya, Rani ragu jika bertanya kepada sang kakak. Ia takut pemuda itu meledeknya. Namun, yang diperoleh adalah rasa bingung Mubin karena sang adik hanya bertanya nama lengkap.
Rani merutuk kembali ketika tak mendapati akun sosok yang ia maksud.
Masa dia pake nama alay? Gadis itu menertawakan pikirannya sendiri.
Ia membanting ponselnya ke kasur. Tidak seperti sebelum-sebelumnya, kali ini seseorang yang dekat dengannya sungguh misterius dan begitu dingin.
Dia beneran suka sama aku nggak sih? Wajar jika Rani sangat meragukan ketulusan Afkar. Pasalnya, pemuda kelahiran tahun 1994 itu sama sekali belum menghubunginya secara pribadi.
Menurut gadis bergigi gingsul itu, biasanya laki-laki akan sering menghubungi gadis yang dicintainya. Jangankan yang benar-benar cinta, yang modus pun sering mengontak gadis yang sedang didekati.
Merasa menemukan jalan buntu, ia memilih memejamkan mata.
Lima menit berlalu, Rani tiba-tiba membuka mata lebar-lebar.
Kemurang, kan, yah? Tanyanya kepada diri sendiri. Kemurang kan desanya Mba Arum juga. Gadis itu teringat akan sesuatu.
Rani kembali meraih ponsel pintarnya, bermaksud menghubungi gadis bertubuh mungil yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri.
“Mba?” tulis Rani di pesan whatsapp.
”Ya, Dek?” jawab Arum.
Menarik napas, Rani berusaha menenangkan diri. ”Mba kenal sama yang namanya Afkar?” Gadis bergigi gingsul itu langsung membicarakan maksudnya.
”Afkar siapa?”tanya Arum.
”Muhammad Afkar, Mba. Orang Kemurang. Kenal?” Ada sedikit keraguan muncul dalam diri Rani. Gadis itu takut Arum tak mengenal Afkar lalu menginterogasinya.
Arum mengingat-ingat sesuatu.
”Yang kerja di Korea?” balas gadis itu akhirnya.
Rani memekik kegirangan. Perasaannya seperti mendapatkan rejeki nomplok.
Setelah meredam rasa senangnya, adik dari Mubin itu mengiyakan.
”Kenal, Dek. Dia temen SMP Mba.”
Rani melongo. Ia terkejut dengan semua kebetulan itu.
”Dia orangnya gimana, sih, Mba?
”Dia itu baik, seru, rajin, gigih dan penyayang,” jawab gadis bernama lengkap Sekar Arumi.
Rani mengerutkan dahi. Seru? Apa jangan-jangan salah orang?
”Dia itu cuek, ya, Mba?” tanya Rani.
”Yap. Dia itu emang cuek, terkesan tidak peduli sama di sekitarnya. Tapi sebenarnya dia itu peduli, perhatian banget, malah.” puji Arum.
Sadar akan sesuatu, gadis itu bertanya, “Kenapa, Dek? Kok tanya-tanya tentang dia?”
Gelagapan, Rani buru-buru mengetik balasan, “Nggak papa, kok, Mba. Cuma pengin tau aja.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Raniway (Complete)
Spiritual"Kemana perginya jiwa-jiwa yang merasa sepi?" Namanya Rani, gadis yang cantik bak idol K-pop, memiliki suara merdu, jago dance, besar di keluarga yang harmonis, dan memiliki teman-teman yang seru. Sempurna? Tentu itu yang terlihat. Namun, hidupnya d...