17 - fieldtrip; last

16.9K 2.6K 183
                                    

"mau kemana lo" tanya samuel pas gue lewat ruang tv dengan berpakaian rapi.

"mau jual nasgor keliling"

"yaAllah temen gue sudah bisa menghasilkan uang sendiri"

"lo liat guanlin gak?" tanya gue.

"15 menit yang lalu dia keluar, rapi gitu dandanannya"

"eh... Jangan jangan lo mau keluar sama guanlin lagi?" lisa menghadang gue pas mau jalan keluar.

"enggak lah. Guanlin sehari hari juga dandanannya rapi" duh. Gamau jujur sekarang gue kalo hampir ada apa apa di antara gue sama guanlin.

"iya juga si"

"han, titip belikan masker dongg muka gue kering" kata daehwi ngerengek.

"yoi gampang. Duluan ya gue"

"tiati bol" bol? Cebol maksut lu? Kampret emang si seonho.

But i really feel good he didn't ignore me.

Di depan, sudah ada mobil mewah menunggu. Gila ini anak emang kaya raya ya? Nyewa mobil aja sebagus itu.

Gue masuk ke dalam mobil.

"udah lo steril in nih?" gue berniat bercanda.

"udah, gue siram alkohol sama minyak tanah, tinggal di bakar"

Lah.

Mobil pun melesat ke tempat yang gue gatau. Iya lah gue gapernah kesini. Sedangkan guanlin nyetir mobil tanpa lihat gps.

"lo tau tempat di sekitar sini?"

"engga"

"lah trus lo nyetir gapake gps, gimana lo tau?"

"kira-kira"

"sampek kita nyasar dan gabisa balik, gue ngambek"

"gapapa kali, jadi bisa berduaan kita nya" yaAllah ini guanlin kesambet apa jadi ngelantur ngomongnya.

20 menit hingga akhirnya kita sampe di sebuah bukit. Pemandangan yang indah... Di malam hari.

Gue keluar dari mobil, duduk di kap mobil yang ngehadep ke bawah bukit. Sembarangan ya gue sama mobil mahal ehe.

Dari atas sini gue bisa ngelihat gemerlap cahaya lampu kota, dipadukan dengan bintang yang bertabur di langit malam.

"nemu dimana tempat kayak gini?"

"petanya dora" guanlin menyandarkan punggungnya di pintu mobil.

"lo mah kalo gue ajak ngomong gapernah serius"

"hubungan aja belom di seriusin"

"..."

"gue tau kok, gue baru ngungkapin perasaan gue ke lo 3 hari yang lalu. Tapi untuk semuanya... Teruntuk gue yang gak mau lagi kehilangan orang yang gue sayang..."

"gue mau milikin elo"

Hati gue berdesir. Oemji merah ini pasti wajah gue. Utung guanlin gak madep gue.

"makan yok. Laper gue" guanlin mengalihkan pembicaraan. Nyatanya dia masuk lagi ke mobil, ngeluarin kotak bekal.

"ini bikinan lo?" tanya gue pas dia nyodorin kotak makannya ke gue.

"iya"

"hmm" enak fak. Cowo idaman nih, jago masak.

"hm doang. Gaenak ya?"

"enak banget woy, belajar masak dari mana lo? Mama"

"ngh"

Bego. Bego. Begoooo. Gue lupa.

OCDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang