Tante quanyi hendak berjalan menghampiri kami ber 3 yang diem di depan pintu, tapi 2 polisi yang menjaga tante quanyi menahannya.
"han"
"ya?"
"gue... Gue mau pulang"
"lo gabisa jelasin dulu ini ada apa?"
"ngh, buka saatnya. Bye"
Guanlin pergi dengan tergesa gesa. Mata gue dan ka jihoon cuma bisa lihatin dia sampe akhirnya tubuhnya hilang di belokan lorong.
"permisi. Waktu anda tidak lama. 30menit dari sekarang" ujar salah satu polisi yang menjaga tante quanyi. Ka jihoon minta tolong polisi itu untuk keluar, karna kayaknya apa yang mau dibahas disini penting dan tertutup.
Gue dan ka jihoon sudah duduk menghadap tante quanyi. Entah kenapa, dari awal gue ketemu ini orang mukanya flat terus.
"sebenernya, saya disini mau bahas tentang kematian mama. Kenapa tiba tiba mama bisa meninggal? Beberapa hari sebelum meninggal, keadaan mama membaik"
Tante quanyi menjawab dengan tenang. Apa yang dia jelasin gue gapaham, intinya efek racun itu keluar maksimalnya setelah seminggu mengalir dalam darah, dan menyebabkan kerusakan syaraf syaraf otak.
Sempet gue denger istilah nya apa, but i don't get it.
Waktu berjalan begitu cepat, tersisa 10 menit lagi.
Gue rasa ka jihoon udah selese ngomong dan lagi berusaha ngontrol perasaannya. Jujur, gue marah banget sama ini tante, tapi ada sesuatu yang ngebuat gue mendem kemarahan yang hampir menyulut,
Siapa dan apa hubungan sebenarnya antara tante quanyi dan guanlin?
"tante"
"ya hana? Ada apa?"
Tch. Sok halus. Padalah picik.
"mungkin ini urusan pribadi anda... Tapi... Apa sebenarnya hubungan anda dengan guanlin?"
"saya rasa kamu gak berhak tau, hana"
Tapi gue bener bener kepo ajg.
"kenapa? Apa ada yang--"
"itu bukan urusan kamu" tiba tiba nada bicaranya menjadi dingin. Gue gak feel buat nanya nanya lagi, setelah akhirnya polisi masuk dan waktu kunjungan telah habis.
Dan gue sudah nyimpulin,
Guanlin anak tante quanyi. Guanlin, mama lo bikin mama gue mati.
Guanlin,
Gue gak sudi deket sama anak pembunuh.
🙌🙌🙌
Gue pulang dengan perasaan gak nyaman. Oke, hari ini. Malam ini. Beberapa menit yang lalu.
Mama. Gue ketemu mama.
Gue masih di mobil, belum beranjak sama sekali dari parkiran. Di kepala gue, terasa seperti ada rekaman kejadian yang terulang.
Terutama, disaat mama mengasingkan gue ke om yixing.
Sekian lama gue gapernah hubungin om yixing, dan kali ini saatnya gue ngabarin sesuatu.
"ya, halo?"
"om, ini guanlin"
"iya om tau. Om simpan nomer handphone kami kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
OCD
Fanfiction[COMPLETED] Starring by: LAI GUANLIN Guan sebagai "untouchable people" dan kehancuran hidup melatarbelakangi semuanya. Drama, slice of life, romance, comedy