OCD

35

Bingung kan lo pada

HAHAHAHAHAHA MAMPOS. MAKAN TU TEORI SE MBULET TEORI BTS.

🙌🙌🙌

"han? Lo udah tanya ke guolian?" guanlin tiba tiba masuk ke kamar gue.

"udah. Lancar jaya" ... "eh tapi... Gue juga kepoin satu orang lagi"

"siapa?"

"pak jin"

"ngapain lo kepoin?"

"di dalam masalalu guolian, ada nama pak jin yang dia inget"

Guanlin ngangguk ngangguk aja.

"apa jangan jangan dia ayah lo?"

"gue... Gayakin"

*flashback taman kota

"guo mau main sama mama nggak?"

"mauuu maa" guolian yang saat itu masih berumur 3 tahun, mengaanggukkan kepalanya dengan semangat.

"kita main petak umpet ya sayang"

"ayokk guo itung yaaa satuuu duaaaa"

"eh, main di taman aja. Kalo di rumah gaenak, gaada tempat sembunyi"

"nanti kalo di taman guo di culik gimana ma?"

"enggak kok" kata quanyi sambil tersenyum. Senyum liciknya itu benae benar menunjukkan dirinya yang tidak punya hati. Sudah ada rencana jahat yang terbesit di otaknya.

Sepasang ibu dan anak itu berjalan beriringan menuju taman kota. Dengan wajah guolian yang sumringah-- tak kalah juga ibunya. Sumringah akan hal jahat yang segera ia jalankan.

"nah, guo disini ya. Tutup mata, hitung sampai sepuluh"

"mama sembunyinya jangan jauh jauuuuh"

"iyaaa"

"kalo guo temuin mama, dapet hadiah apa?"

"apapun" senyum quanyi kembali mengembang. Senyum liciknya.

"saaatuuuuu"

"duuuaaaaa"

Quanyi mulai berjalan menjauh setelah perlahan mengelus punggung guolian. Ah, ada sesuatu yang ia tempelkan di sana.

"tiiigaaaaa"

Kakinya melangkah mundur. Meninggalkan guolian yang asyik menghitung di balik pohon sembari menutup matanya.

"mama sudah sembunyi beloooom" tepat pada hitungan ke sembilan, guolian bertanya.

Mendengar tidak ada jawaban, ia segera menamatkan hitungannya hingga sepuluh, lalu mulai berjalan mencari mamanya.