Menghargai Sebuah Tulisan ✓

Tak Menuntut Vote And Comment

Ini adalah hal pertama yang aku benci, melihat orang berkomentar bahwa seorang penulis wattpad yang mencantumkan kalimat 'ditunggu vote and commentnya guys!' seperti seorang pengemis.

Sulit rasanya bagi kami mengingat pembaca sedikit, gak ada kemajuan, dan sebagainya. Dan berbanding jauh dengan orang yang berkomentar bahwa cara itu disebut cara mengemis. Mereka publish setiap chapter saja orang pada berdatangan, bahkan karya yang bisa disebut 'lebih berkualitas' malah terlantarkan.

Aku tidak membahas masalah orang yang mempromosi ceritanya di wall orang. Aku hanya membahas masalah orang yang hanya mencantumkan kalimat vote and comment lalu dicap sebagai PENGEMIS VOTE.

Jujur, aku gak minta kalian buat vote. Aku hanya meminta kalian untuk sedikit menghargai. Kalian tau? Bahwa satu pembaca membuat perutku lebih mengelitik dari pada orang yang jatuh cinta.

Mungkin bagi kalian para penulis yang karyanya sudah ramai, kalian tidak perlu mencantumkan kalimat tersebut.

Kalian taulah rasanya digituin, please deh jangan pernah lagi berkata seseorang seperti itu. Karena yang jelas kalian tidak tau apa yang dirasakan oleh sang penulis.

Jangan minder, tulis saja semua yang ingin kau katakan, dari mulai baju kesukaan dan sepatu juga gak apa-apa.

Itu hak kita, so? Buat apa takut? Seharusnya mereka yang beranggapan seperti ini berpikir lebih dalam. Mengemis jelas berbeda dengan author's note yang isinya cuma curhat singkat, kegabutan, bercanda layaknya berbicara langsung, dan secara tersirat kita meminta dukungan mereka juga.

Pandangan orang beda-beda ya guys, aku nulis ini bukan mau bikin kalian down. Aku cuma menginginkan karya seseorang yang tak kalah berkualitas juga tidak dianggap remeh hanya karena mencantumkan kalimat tersebut.

AYO BUKTIKAN BAHWA KALIAN ITU BUKANLAH PENULIS YANG GAMPANG BERKOMENTAR. Seorang penulis adalah orang yang banyak bertindak namun tidak banyak bicara. JADILAH PENULIS YANG BERKUALITAS, BERMAIN SECARA KECE💗💗.

P/s : Tergantung sang penulis dengan cara berbicaranya, jika ia sudah memaksa, itu lain cerita dengan apa yang aku bicarakan.