Jadi, setelah berminggu-minggu tidak membahas sesuatu, kini aku kembali dengan tema dan tips yang semoga saja bisa membantu banyak orang.
Kasus monoton memang sering terjadi dikalangan penulis. Baik yang baru belajar maupun sudah berhasil mencetak bukunya. Memang, penyebabnya adalah kita kurang teliti dan menyepelekan alur. Sehingga alurnya terlihat begitu-begitu saja. Tidak ada yang berubah.
Nah manurut KBBI, monoton itu adalah ;
mo·no·ton a 1 berulang-ulang selalu sama nadanya (bunyinya, ragamnya); tunggal bunyi; 2 selalu sama dengan yang dulu; itu-itu saja, tidak ada ragamnya
Menurut bahasaku sendiri secara keseluruhan mengenai cerita yang monoton adalah cerita yang memiliki alur datar. Begitu-begitu saja, tidak ada yang berubah sejak awal.
Sebelumnya, aku juga pernah kena kasus monoton. Dimana ceritaku gak maju-maju. Aku terus menerus menceritakan tentang si tokoh dibanding memperhatikan alur yang sejak awal sudah ku rangkai.
Waktu itu, aku sama sekali tidak sadar. Hingga seseorang berkomentar bahwa cerita aku terlihat monoton. Aku bersyukur banget, mungkin kalau dia gak komentar, ceritaku tidak akan maju-maju. Tidak akan selesai, dan disitu-situ saja.
Nah kali ini aku bawa tips yang semoga aja dapat membantu, ya! Buat yang mau menambahkan, komentar aja ya.
1. Perbanyak Baca Buku
Ilmu itu luas. Bukan hanya apel yang jatuh karena gaya gravitasi. Kamu harus gali ilmu itu dari mana saja. Contohnya buku. Disini aku sarankan untuk membaca buku fiksi.
Liat, pahami, dan cermati bagaimana seorang penulis merangkai alurnya. Bagimana perubahan alur yang diciptakan oleh penulis tersebut. Kamu harus paham betul apa yang saat ini ingin kamu ketahui.
2. Ingat Alur Yang Kamu Ciptakan
Mengingat adalah hal yang cukup sulit bagiku. Mungkin bagi kalian yang mudah mengingat apapun, akan mudah menciptakan alur yang harus kamu ingat setiap kali kamu membuat cerita. Supaya alurnya tidak belok, tetap dalam garis yang aman.
3. Jangan Malas Menulis
Nah, kalau kamu sulit mengingat dan mudah lupa. Karena aku juga seperti itu, aku sarankan untuk menulis apa yang sedang kamu pikiran.
Begitupun dengan alur. Ketika kamu sedang berimajinasi, menciptakan dan merangkai sebuah alur, cepatlah menulis. Tulis apa yang baru saja kamu ciptakan.
Kamu harus mempunyai satu buku khusus yang isinya adalah ide dan alur cerita yang kamu ciptakan.
Aku sarankan untuk benar-benar menulis, bukan mengetik. Karena dengan menulis, secara tidak langsung kamu dilatih untuk mengingat.
4. Jangan Terpaku Pada Tokoh
Ini pengalamanku, aku terlalu terpaku pada tokoh. Menceritakan keseharian tokoh, sifat tokoh, dan sebagainya. Hingga melupakan tujuan dan inti dari ceritaku.
Jadi, aku harap kedepannya kita bisa menyeimbangkan keduanya. Baik alur maupun tokoh, kita harus bisa mengaturnya hingga menjari sebuah cerita yang utuh.
Tokoh juga perlu diperhatikan, meski begitu, tetap saja kita tidak boleh hanya memperhatikan tokoh saja.
5. Timbulkan Semangat Untuk Menulis
Nah, ini yang harus banget kita punya. Semangat, meskipun jalan kesuksesan beda-beda, tapi aku yakin siapa yang benar-benar serius untuk menulis, pasti akan sukses. Tuhan tidak tidur, kita harus percaya padanya.
Tentu saja diiringi dengan kerja keras. Nah kalau kamu lagi semangat nulis nih, yakin deh alur yang kamu buat pasti keren. Jadi, jangan patah semangat, ya!
6. Cari Referensi
Referensi adalah petunjuk. Kita harus cari petunjuk dari apa yang sedang kita buat. Aku biasanya menjadikan dunia luar sebagai petunjuk bagiku. Nah, yang sedang memperbanyak kosa kata, referensi yang tepat adalah kamus.
Begitupun dengan alur, kamu harus punya petunjuk dari alur kamu. Agar terlihat lebih nyata ketika kamu menciptakannya. Tetapi ingat, penulis yang cerdas adalah penulis yang tidak akan memplagiat karya penulis lainnya.
Dalam artian, kamu harus punya petunjuk sendiri sehingga menciptakan sebuah alur milik kamu sendiri. Bukan menjadikan karya orang sebagai petunjuk lalu menjiplaknya. Itu tidak benar dan tidak boleh, hehe.
7. Perhatikan Alur
Jangan menyepelekan alur. Jika dicermati, merangkai alur itu cukup sulit. Nah disini kita jadikan sebagai tantangan, bagaimana cara kita untuk membuat alur itu menjadi menarik.
Ketika sudah tercipta sebuah alur, kamu hanya perlu untuk mengasahnya menjadi lebih baik. Perhatikan alur yang kamu ciptakan ketika kamu sedang menulis bagian baru dari cerita itu. Sehingga kamu tetap ingat, inti dari cerita kamu itu apa.
Note ;
Holaa, maap karena tidak muncul selama beberapa minggu belakangan, kayaknya #hehe. Belakangan ini aku tidak enak badan, lemas gitu aja. Sulit juga mencari tema yang pas.
Jadi, jika tema dan tips ini kurang pas dan menarik, mohon maap, ya! Kalian bisa menambahkan tips kalian sendiri di kolom komentar. Karena ini adalah tips dari pandanganku, mungkin ada yang merasa kurang pas, silahkan komentar saja, ya.
Kemungkinan akan ada tips kedua dari part monoton, jadi nanti tips kalian akan aku masukan juga jika memang ada.
Terima kasih banyak telah menunggu!❤
XOXO,
Bita❣
KAMU SEDANG MEMBACA
Menghargai Sebuah Tulisan ✓
Non-FictionSaya dedikasikan tulisan ini untuk para penulis yang merasa tidak percaya diri dan merasa karyanya tidak dihargai. Saya dedikasikan tulisan ini untuk para pembaca yang merasa takut untuk memberikan masukan, dan untuk para pembaca yang ingin mengeta...