Menerbitkan Karya #Tips

474 69 77
                                    

Some people said, "Gue merasa takut untuk mencoba mengirim naskah, karena gue sendiri gak yakin sama karya gue,"

Or, "Jangankan penerbit mayor, kayaknya nerbitin karya gue dengan sistem indie juga gak akan laku,"

That's why we will not progress.

Aku sangat mengerti bahwa menerbitkan karya bukanlah hal yang dapat dipermainkan, bukan hal yang sekadar dijadikan lelucon, dan kita tau betapa seriusnya hal itu.

Jangankan menerbitkan karya, untuk membuat satu pembaca tertarik pada karya kita aja tentu akan sulit, bukan?

Disaat bersamaan aku beruntung karena diusia ku aku masih bisa banyak belajar dan belum disibukkan dengan pekerjaan. Tapi disisi lain aku merasa pesimis begitu melihat karya milik orang lain yang ditolak penerbit hingga belasan atau puluhan kali meski karyanya sangat-sangat-sangat bagus.

Semacam, "Karya sebagus itu saja sulit untuk naik cetak, apa kabar dengan karya aku yang berantakan tidak karuan."

Untungnya semakin kesini, aku tidak seberat itu memikir bagaimana caranya agar karya aku naik cetak. Aku hanya terus memikirkan, bagaimana caranya agar karya aku berkualitas dan menarik.

Jika aku terus memikirkan bagaimana caranya agar karya aku naik cetak dan bagaimana caranya agar aku mendapatkan berjuta-juta pembaca, aku semakin merasa tidak suka menulis karena sesulit itu untuk memikirkan beragam 'bagaimana caranya'.

Hampir semua penerbit memiliki kriteria masing-masing dalam memilih karya yang akan diterbitkannya. Mungkin penulis yang aku bilang belasan kali ditolak penerbit itu karyanya tidak cocok dengan kriteria penerbit, bukan tidak pantas atau tidak layak.

Waktu itu aku juga sempat baca, beberapa penerbit menaruh syarat agar kita mengutarakan pendapat kita di satu dokumen mengenai 'apa yang membuat penerbit harus menerbitkan karyamu'.

Result,

1. Jangan pikirkan 'bagimana caranya' ini dan itu yang menuntut dan menekan kita. Cukup pikirkan bagaimana caranya agar karya kita berkualitas dan tentunya jawabannya akan selalu belajar, belajar, belajar, dan banyak membaca.

2. Pahami kriteria penerbit yang tidak semua sama. Masing-masing memiliki kriteria tersendiri berdasarkan karya pilihannya.

3. Penuhi syarat-syarat naskah seperti font, jarak spasi, ukuran font, banyak halaman, dan sebagainya.

4. Jangan terburu-buru, ambil waktu minimal satu bulan untuk mengkaji ulang naskah kalian seperti seorang editor.

5. Cari inti yang akan meyakinkan penerbit, mengapa karya kalian pantas diterbitkan.

6. Kirim karyamu. Sembari menunggu jawaban dari penerbit, jangan bersantai. Terus cari penerbit kedua selagi karya kamu masih di nilai sesuai kriteria atau tidak oleh penerbit pertama.

Hanya cari, jangan mengirimkannya sebelum ada konfirmasi.

7. Berdoa, berdoa, berdoa, dan siapkan mental untuk kembali menulis jika gagal.

Note : Beberapa link dari penerbit yang berisi syarat-syarat atau step penerbitan akan aku post di wall, ya!

—oOo—

Halo, semua! Maaf banget kalau bab ini kurang membantu atau terbelit-belit. Mohon diingatkan jika ada yang salah dengan apa yang aku ketik, atau dengan informasi yang aku beri.

Kalian bisa komentar mengenai pendapat kalian agar aku bisa belajar juga dari sudut pandang kalian. Disini aku tidak menyinggung siapapun, ya🙏...

Makasih sudah membaca🖤. Semoga membantu...

much loooveee,
Bita👻.

Menghargai Sebuah Tulisan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang