Menghargai Seorang Penulis

431 71 22
                                    

Hampir serupa dengan Menghargai Sebuah Tulisan. Bedanya, kita menghargai seseorang yang telah menciptakan karya tersebut, tulisan tersebut. Mengapa aku menulis chapter ini? Karena sekarang, kebanyakan manusia berbicara seenaknya. Seperti tidak pernah diajarkan untuk tidak mencela.

Seorang penulis membutuhkan dukungan. Siapapun itu. Entah yang baru mulai, atau yang sudah berpengalaman. Sangat disayangkan jika mereka mundur hanya karena celaan.

Begini ya, definisi mengkritik itu berbeda dengan mencela, meledek, dan meremehkan. Dunia sastra mengajarkan kita cara mengkritik yang benar, bukan cara meremehkan yang benar.

Bagi para pembaca, jika memang kalian menemukan cerita yang kurang menarik atau berantakan. Kalian bisa kritik dengan cara yang benar, namun kalian tetap memberikan dukungan, memberikan apresiasi kepada mereka yang telah berusaha membuat karya tersebut.

Kalian harus bisa memacu mereka untuk bangkit.

Sama halnya dengan antar penulis. Kalian bisa saling memberikan saran. Kalian bisa saling mengkritik dengan cara yang benar.

Tidak ada karya yang pantas untuk dicela. Semua karya itu pantas dihargai, pantas berkembang, pantas mendapatkan dukungan.

Setidaknya jika menurut kalian karya tersebut masih cukup berantakan, buatlah mereka berkembang. Karena seseorang yang sukses itu berawal dari karya yang jelek, atau dia sudah benar-benar menyiapkan dirinya sebelum menulis.

Aku nulis bagian ini benar-benar mendadak. Karena aku menemukan sesuatu yang kurang enak dibaca, jadi aku langsung mengutarakan pendapatku disini.

Intinya, menghargai seorang penulis bukanlah hal yang sulit. Jika kalian tidak bisa menghargai seorang penulis, ada baiknya kalian diam.

Memang, jika digaris besarkan dan jika disimpulkan secara kasar, karya yang berantakan adalah kesalahan penulis. Karena mereka belum belajar, tidak mau belajar, malas belajar, atau apapun itu. Jujur, karyaku juga berantakan dan masih jauh diantara yang lainnya. Karena apa? Karena aku malas belajar.

Tetapi tetap saja, memberi celaan itu tidak baik dan tidak benar. Profesi apapun yang ingin kalian capai dimasa depan, memang harus melalui kritikan. Tapi, tidak untuk celaan. Mimpi kalian besar, kalian perlu dukungan untuk itu, kritikan untuk itu agar karya kalian semakin berkualitas dan berkembang.

Jadi, sudah ya saling meremehkannya. Mari kita hidup damai, mendukung, menolong, membantu, layaknya pohon kecil yang dilindungi pohon besar digurun pasir.

Tapi disini aku tidak memaksa. Jika kalian pernah seperti itu dan tetap ingin melanjutkannya, itu hak kalian. Disini aku menyarankan tanpa menyindir siapapun.

Ini adalah pendapatku, mari sampaikan pendapatmu! Agar aku bisa belajar dari pendapat kalian juga.

Sekali lagi, aku hanya menyarankan. Selebihnya, itu tergantung kalian dan hak kalian juga.

(Aku jadi takut //plak😂)

Maaf jika tidak suka ya😭.

Terima kasih yang sudah membaca, aku sayang kalian!❤

xoxo,
Bitaa.

Menghargai Sebuah Tulisan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang