Kebenaran Feedback

502 69 74
                                    

Secara keseluruhan, tentu saja ini tentang menghargai. Bentuk rasa menghargai si B atas si A yang sudah memberikan vote dan komentar di karya si B. Dalam antropologi budaya, namanya timbal balik.

Sebenarnya aku tidak bisa menyalahkan fitur buatan para penulis wattpad yang ada secara tiba-tiba ini. Karena tentunya semua penulis menginginkan vote dan komentar sebagai apresiasi dari pembacanya.

Tapi bagi aku sendiri, vote dan komentar itu jadi terpandang beda ketika dilakukan timbal balik.

Kembali lagi pada tujuan kita menulis, bukankah untuk menghibur pembaca dengan cerita kita yang menarik? Bukankah vote adalah bentuk rasa menghargai dari pembaca yang sukses dibuat penasaran oleh penulisnya?

Coba kita bedakan perasaan ketika di vote oleh pembaca yang benar-benar tertarik sama cerita kita dan vote yang diberi dari hasil feedback. Beda, serius.

Kayanya kalau pembaca yang ngasih itu kita justru dapat dorongan untuk melanjutkan cerita yang lebih menarik. Karena bagiku, vote yang berasal dari feedback itu kosong. Tidak ada isinya. Berbeda dengan vote yang berasal dari pembaca, didalamnya ada semacam segelintir harapan dari mereka agar kita menunjukkan bahwa, "Ini lho cerita gue, cerita yang kalian tunggu-tunggu."

Kurang lebih seperti itu, hehehe.

Aku tidak bilang bahwa kita tidak boleh menggunakan atau mencantumkan kata feedback di profil kalian, ya. Karena ini pendapatku dan semuanya tetap pilihan dari diri kalian masing-masing.

Sebenarnya sisi baik dari feedback ini juga ada. Jika rekomendasi dipilih berdasarkan cerita populer yang mostly dihitung dari vote dan komentar, cerita kita akan mudah ditemukan.

Tapi tetap saja, apakah kita akan terus menerus melakukan feedback hingga ribuan pembaca, vote, dan komentar? Melelahkan, bukan?

Kesimpulannya, buatlah cerita yang menarik dan anggaplah vote sebagai bonus dari kemenarikan cerita kalian. Pembaca tau mana yang menarik, pembaca tau mana yang menantang, dan pembaca tau mana yang asik untuk diikuti.

Kecuali ketika konten dewasa yang sangat keterlaluan itu semakin beredar, pasti mengikat pembaca, hehehe.

Bicara soal konten dewasa, menurutku konten dewasa itu adalah pengingat yang baik. Tetapi tetap saja bagiku sangat keterlaluan jika menunjukkan secara menyeluruh apa saja adegan dewasa yang dilakukan tokoh.

Terimakasih untuk para penulis konten dewasa yang masih sewajarnya saja, untuk terus mengingatkan kami mengenai batas umur sekalipun ceritanya didalamnya tidak terlalu vulgar.

Kesimpulan mengenai feedback adalah, perasaan yang kita dapat dari hasil feedback dan pembaca itu pasti akan beda. Tapi semuanya tetap pilihan kalian, karena ini hanya pendapatku.

•••

NOTE

Selamat bulan Mei! Sesuai janji, aku sudah siapin topik ini dari beberapa hari yang lalu. Maaf jika ada kesalahan kata atau kalimat yang menyinggung. Disini aku tidak menyinggung siapapun, karena kita berteman.

Oh iya... ini adalah pendapat dari sudut pandang ku, sama sekali tidak masalah jika kalian memiliki pendapat sendiri. Jika kalian memiliki pendapat sendiri, kalian bisa komentar agar aku bisa belajar dari pendapat kalian.

Semoga kalian sehat selalu dan lancar menjalani ibadah puasa, mohon maaf lahir dan batin semuanya 🖤🙏.

hug,
Bita👻.

Menghargai Sebuah Tulisan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang