sebelas

1.5K 215 64
                                    

“Samuuuueeeeeeel” Teriak Seonho dan Daehwi dengan nada seperti anak-anak. “main yuuukk."

Ini emang kebiasaan dua anak manusia itu jika memanggil Samuel dari depan rumahnya. Mereka terlalu malas untuk sekedar ngechat Samuel.

Tak mendapat respon dari orang yang dipanggilnya mereka kembali berteriak, “Samuuueeeeeeel”

Biasanya jika Seonho dan Daehwi memanggilnya begini, sang pemilik rumah langsung keluar dari tempat persembunyiannya. Biasanya, kepala Samuel akan langsung keluar dari balkon kamarnya. Tapi tidak kali ini.

Niat hati ingin kembali berteriak ternyata keburu mamah Samuel membukakan pintu dan mendekat membukakan pagar untuk mereka. “eh ada dek Seonho sama dek Daehwi.” Jangan bingung, kita udah beratus-ratus kali main ke rumah Samuel, gak mungkin mamanya Samuel masih gak kenal sama Seonho dan Daehwi.

“assalamualaikum tante.” Seonho dan Daehwi menyalimi mamah Samuel.

“nyari Samuel pasti ya?”

“iya tante, Samuelnya ada?” Seonho tersenyum manis semanis madu di depan mamahnya Samuel. Pencitraan.

“ada kok, langsung naik aja ke kamar Samuelnya aja ya.” Mamah Samuel menggiring dua anak curut itu masuk kedalam rumah, kemudian meninggalkan keduanya saat mendapat anggukan dari mereka berdua.

Setelah naik ke lantai atas, dan tanpa permisi masuk begitu saja ke dalam kamar Samuel. Terlihat kamar ini begitu suram. Dengan gorden yang masih belum terbuka dan sebuah gundukan di atas kasur sang empu kamar. Seonho dan Daehwi saling memandang sejenak lalu mengangguk bersamaan.

“Kebakaraaaaannnnnnn woyyyyyy kebakarannnnnnnn.”

“Bangun keboooooo bangunnnnnnnnn Samuel kebooooo.”

Kamar yang tadi sepinya mengalahkan kuburan sekarang mendadak rame begini. Seonho berteriak sambil membuka gorden lebar-lebar dan Daehwi yang membuka paksa selimut tebal yang tadi menutupi seluruh tubuh Samuel. Memamerkan wajah kusut dengan mata merah terlihat dari sana.

“Berisik banget anjeeeengggg. Gue baru tidur setengah jam yang lalu setelah semaleman insom gue kumat. Sekarang udah dibangunin aja, tai lo semua keluar sana keluaarrrrrrr.” Balas Samuel dengan suara nyaringnya.

Bukannya malah keluar karna udah diusir, mereka berdua malah ketawa-ketawa ngakak. “lagian lo udah jam 1 siang gini malah tidur.” Seonho sekarang duduk di sofa samping tempat tidur Samuel dengan tangannya yang sudah memegang remote tv super lebar milik Samuel. Sedangkan Daehwi, yang dilakukannya sekarang ialah melompat-lompat diatas kasur empuk agar Samuel tidak dapat melanjutkan tidurnya lagi.

“Jangan. Tidur. Terus. Kebo.” Ucap Daehwi sambil masih melompat-lompat.

“pergi sana wi. Gue ngantuk banget ini sumpah elah, ke Seonho aja sana lu ah jangan ganggu gue.” Teriak Samuel masih dengan nada kesalnya. Emang siapa yang gak kesel dibangunin pas lagi enak-enaknya tidur.

“gamau ah. Pengennya disini sama aa Samuel.” Balas Daehwi santai. Masih dengan kegiatannya yang tadi.

“jangan ganggu gue kampreett.” Teriakannya kali ini beserta bonus tendangan sempurna Samuel di kaki Daehwi yang sukses nyungsep ke lantai keramik kamar Samuel. Setelah itu terdengar suara ringisan Daehwi dibarengi dengan Seonho yang ngakak melihat penderitaan Daehwi.

“Sial lo tai.” Daehwi memukul keras kasur empuk Samuel sambil tangan sebelahnya mengusap-usap pantatnya yang sakit.

“bodo.” Kemudian Samuel menutup tubuhnya kembali dengan selimut yang tadi sempet dibuka paksa Daehwi.

"Sam video game yang baru lo umpetin dimana?" Seonho mengobrak abrik di lemari samping televisi. Dari tadi yang dia temui cuman game-game yang pernah dia mainin doang, gak ada yang baru.

Berandalan ; GuanlinxSeonhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang