Assalamualaikum! Yeeeee setelah satu semester terlewati gua baru bisa up wakakakak.
Gak banyak bacot, langsung aja sek.----
"Makasih ho," samar-samar dia denger jawaban guanlin.
Baru aja mau membuka mata, seonho merasa ada benda basah yang lagi nempel tepat diatas bibirnya.
Itu bibir guanlin. Sedang melumat bibirnya pelan tanpa tuntutan. Menyalurkan segala perasaannya dalam satu ciuman hangat.
Gue cinta lo, seonho.
.
Guanlin awalnya bersenandung ringan sambil membawa motornya dengan kecepatan sedang. Bibirnya asik senyum-senyum inget kejadian beberapa hari yang lalu, lebih tepatnya sih pas dia berhasil naklukin bibirnya seonho untuk yang keberapa kalinya.
Ehehehe, inget itu guanlin jadi mendadak gila sendiri. Manis sama lembut-lembutnya masih berasa.
Namun baru aja dia ingin berbelok masuk ke dalam suatu kompleks matanya menangkap seonggok manusia yang dikenalnya duduk sambil menggerak-gerakkan kakinya di halte bus tak jauh dari sana.
Dengan senyum mengembang cowok jangkung itu mendekat lalu berhenti tepat dihadapannya. Kaca helmnya terbuka memperlihatkan senyum guanlin yang mulai berkembang. Seonho yang sebenarnya udah ngeliat cowok itu dari jauh, buang muka aja pura-pura nggak lihat.
"nungguin gue ya? sorry ya lama" kata guanlin dengan nada yang dibuatnya menyesal. Nunggu apanya? Dia ke sini bahkan tanpa izin dari seonho.
"kepedean lu," seonho meliriknya sedikit lalu membuang mukanya lagi. Melihat hal itu guanlin turun dari motornya lalu ikut duduk di samping seonho.
Dia diem pandangannya lurus ikutin arah pandang seonho yang lagi ngeliatin ke ujung jalan ini. Nunggu bus yang ditunggunya dari tadi, mungkin. Sebagai informasi sebenarnya seonho udah duduk di sini sekitar 10 menit yang lalu buat nunggu bus lewat.
Tega banget Bundanya ninggalin dia di rumah sendiri tadi pagi tanpa satupun alat transportasi yang bisa dipakai buat berangkat sekolah. Mobil Ayah ya udah jelas dipakai Ayah, mobil Bunda dipakai Bunda tadi pagi entah kemana. Sebenarnya sih tadi Bunda bilang pengen ke mana, tapi karena seonho masih setengah sadar jadi masih gak konek diajak ngomong.
Mobilnya sendiri? baru aja diservis kemarin dan sekarang belum diambil. Lalu sialnya motor kesayangannya yang hari ini menjadi satu-satunya harapan seonho supaya bisa berangkat sekolah dini hari ditemukan tergeletak dengan ban belakang kempes tidak berdaya.
Bangsat.
Jadi pengen ngomong kasar aja. Eh tapi udah ya.
Melihat seonho yang masih aja diem, guanlin akhirnya beranjak.
"naik, yuk?" kata guanlin menyadarkan seonho yang tadinya asik ngelamunin kesialannya pagi ini.
Seonho menoleh, dapat dilihatnya guanlin udah duduk manis di atas motor sambil megang helmnya.
"naik ke atas lo maksudnya?"
Nggak nggak.
Emang salah orang lu kalau mau bercanda seonhoooo.
Niat hati pengen bercanda, tapi pas ngeliat muka guanlin jadi mesem-mesem bikin seonho jadi dongkol sendiri.
"Boleh kalo lu mau" kata guanlin sambil masang mukanya kayak meme Mr. Bean yang IYKWIM. Jancuk.
"Au ah"
"jadi nggak mau naik nih?" tanya guanlin sekali lagi.
"Kagak" tapi seonho tetap pada pendiriannya. Padahal kalau dipikir-pikir dia bakalan dapat banyak keuntungan kalau aja mau berangkat bareng guanlin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandalan ; GuanlinxSeonho
FanfictionDOUBLE UP! √√√ Naklukin Seonho si manis badung dan suka berkelahi? Emang bisa? "Jadi pacar gue ya?" -LGL "Menel lu, jauh jauh sana." -YSH Highest rank #196 on fanfiction 260817 ©siapbossque, 2k17