Gak, lo liat gue double up? Lo gak lagi mimpi kok.
.
Hari-hari berlalu setelah insiden itu, entah perasaannya saja atau bagaimana —SMU Produce 101 rasanya lebih tenang, senyap dan suram disaat bersamaan.
Terlepas dari kenyataan kalau awal Desember masih berada dalam pertengahan musim hujan—dengan guyuran hujan yang hampir setiap hari menemani mereka saat berangkat, di sekolah, bahkan pulang sekalipun. Suasana yang tak kalah dingin dan beku pun selalu terjadi setiap kali Guanlin si cowok dari kelas A dengan paras tampan yang dianggap pacarable oleh banyak cewek, berpapasan dengan Seonho si badung dan usil dari kelas E. Tak ada sapaan. Tak ada senyuman. Tak ada apa-apa.Interaksi mereka yang pernah intim, walaupun sepertinya lebih tepat dikatakan kalau guanlin yang sering memulai, baik dalam makna 'mengajaknya bicara' maupun sekedar 'menyapa' dan berlanjut mengekorinya seperti anak ayam. Nyatanya, itu sudah tidak pernah terjadi. Selalu ada alasan untuk sama-sama menghindar. Baik seonho yang mengobrol dengan daehwi ataupun samuel, guanlin yang pura-pura asik dengan ponselnya —yang ini masih wajar—atau yang lebih aneh seperti guanlin mendadak mengambil jalan memutar atau membenarkan tali sepatu
Yah, masih tanpa mengalihkan perhatian tentu saja—
dan seonho yang tiba-tiba menepuk atau menyikut salah satu temannya lalu tertawa —mengalihkan perhatian.
Kalau yang itu masih belum ekstrem, maka ada hal-hal lain yang memperjelas dinding tinggi di antara mereka. Seonho lebih banyak menghabiskan waktunya bersama kedua cs nya, melakukan kejahilan yang menjadi-jadi persis seperti saat tahun pertama mereka. Batang hidungnya absen dari kantin tempat biasanya mereka bertemu. Cowok itu memilih untuk membeli segala macam cemilan yang dia inginkan lalu membawanya kekelas —atau bahkan lebih sering nongkrong seperti dulu di kantin belakang yang memang tidak banyak pengunjung.
Sementara guanlin— terhitung sejak hampir seminggu yang lalu dia tidak pernah lagi menjejakkan kakinya di kelas E. Di kelas pun, ia lebih sering memilih fokus pada pelajaran dengan selalu menandai atau menambahkan catatan khusus saat gurunya menerangkan dibuku catatannya—kembali pada kebiasaannya dahulu. Seburuk-buruknya kejadian pasti ada baiknya kan?
Well, sebenarnya itu juga terlepas dari pikirannya yang kadang mendadak teralihkan oleh sesuatu tidak penting. Seperti kerjaannya di osis, jinyoung yang sering mengajaknya bicara —atau seseorang yang ntah sedang apa yang ada diruangan terpisah beberapa petak dari sini.
Kegaduhan–kegaduhan mulai mewarnai SMU Produce lagi dan hal itu cukup untuk membuat seluruh sekolah mengeluhkan hal yang sama. Koridor kelas yang tak lagi tenang seperti biasa, lapangan sekolah yang tak pernah lagi sepi, serta pagar sekolah yang setiap pagi selalu ditemani oleh orang-orang yang sama. Terlambat seperti dulu, seonho dan samuel sering tertawa atau bahkan mengeluh panjang —mencari jawaban yang tepat agar daehwi yang nanti akan mengoceh panjang lebar karna sendirian di kelas tanpa mereka pada jam pertama.
Namun yang paling mencolok dari sedikit banyaknya yang berubah adalah—kehadiran gadis-gadis dimanapun ketua osis berada. Hampir setiap saat, cowok jangkung itu dikelilingi perempuan. Di parkiran. Di koridor. Di lapangan. Di ruang osis. Di kelas. Bahkan—di kantin setiap jam istirahat datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandalan ; GuanlinxSeonho
FanfictionDOUBLE UP! √√√ Naklukin Seonho si manis badung dan suka berkelahi? Emang bisa? "Jadi pacar gue ya?" -LGL "Menel lu, jauh jauh sana." -YSH Highest rank #196 on fanfiction 260817 ©siapbossque, 2k17