Guanlin sudah berulang kali membanding harga detergen satu dengan merek lainnya. Tujuannya hanya satu. Agar uang yang tadi dikasih sama mamahnya bersisa lebih banyak. Lumayan bisa dia beliin Banana Coklat kesukaannya besok.
Setelah cukup puas dengan segala pemikiran matang mengenai detergen mana yang akan dibelinya, Guanlin berjalan menuju kasir dengan keranjang belanjaan di tangannya. Dia berdiri mengantri untuk bayar sembari menyibukkan dirinya dengan ponselnya. Yakali sama ponsel orang, dikira maling ntar dia.
Dia melangkah maju selangkah, antriannya menjadi nomor dua dari kasir sekarang. Baru dia akan melanjutkan permainan Mobile Legend di ponselnya saat suara orang yang ia kenal terdengar di depannya.
“berapa?” Guanlin tau ini suara siapa. Suaranya lembut tapi memekakkan telinga kalo udah ikutan gila bareng temen-temennya.
“enam ribu lima ratus rupiah, apa ada tambahan lagi mas?” Tanya penjaga Betamart malam itu sambil masih memegang minuman kaleng di tangannya.
“nggak.” Orang di depan Guanlin merogoh saku kiri celananya. Merasa sesuatu yang dia cari tidak ada di sana, tangannya beralih ke saku sebelah kanannya. “Mampus ketinggalan.” Gumannya pelan. Ya walaupun kedengeran sampe tempatnya Guanlin, kan dia berdiri tepat di belakang laki-laki ini.
Karena paham situasi Guanlin langsung meletakkan keranjang belanjaannya di atas meja kasir. “Hitung ini, sekalian yang punya dia juga mba.” Dengan suara gentlenya ia berkata bangga. Seakan-akan ia telah melakukan aksi superheronya. Sedangkan orang yang ditolongnya hanya bisa diam, speechless mungkin karna saking kagetnya dia dapat bantuan dari seseorang bak superhero.
“totalnya lima puluh dua ribu rupiah mas.”
.
Seonho tanpa permisi langsung membuka penutup kaleng minumannya, lalu meneguknya dengan cepat. “Gue kira lo om-om mana gitu yang sengaja pengen modusin gue pake ngebayarin minum gue.” Anak itu masih sempet-sempetnya ngoceh disela dia minum. Dilihat dari pakaiannya sih dia baru aja selesai olahraga, terlihat dari keringatnya yang masih bercucuran. Mana bau lagi. Halah.
“lo bukannya terimakasih sama gue, ini malah ngatain gue. Walaupun gue beneran om-om, gue juga mikir kali nyari mangsa. Gak yang kaya lo gini.” Jawab Guanlin acuh tak acuh. Ia mendengus pelan.
“Tai lo. Udah ah gue cabut dulu. Bhay ketua OSIS.” Selanjutnya Seonho berjalan menuju motornya sesudah menepuk keras pundak Guanlin.
Dengan segala ke-tengsin-annya Guanlin meringis pelan. “Sakit anju.”
.
"Pembacaan amanat oleh Pembina upacara. Barisan diistirahatkan.” Suara pembawa acara terdengar nyaring dengan mikropon ditangannya. Setelah itu disusul dengan pemimpin upacara yang mengistirahatkan seluruh barisan.
Seonho awalnya mengikuti upacara dengan khidmat sampai sebelum dua teman yang berdiri disampingnya cekikikan tidak jelas. Dia berdehem pelan berniat bertanya apa yang dilakukan teman di sampingnya. Namun hanya dibalas cengiran jahil temannya sembari mengangkat tali yang lumayan panjang di tangannya.
Seonho yang paham hanya menganggukkan kepalanya sembari ikut tersenyum jahil. Setuju dengan pemikiran teman-temannya itu.
“Hwi lo urus yang sebelah kanan. Gua yang kirinya.” Daehwi mulai mengikat tangan pergelangan gadis di depannya dengan hati-hati. Ini sedang dalam posisi istirahat ingat?
“pelan-pelan bego.” Temannya yang tadi mengoceh lagi. Bukannya membuat Daehwi semakin tenang dalam melaksanakan tugasnya, orang ini malah menghancurkan konsentrasinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/114228105-288-k467133.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Berandalan ; GuanlinxSeonho
FanfictionDOUBLE UP! √√√ Naklukin Seonho si manis badung dan suka berkelahi? Emang bisa? "Jadi pacar gue ya?" -LGL "Menel lu, jauh jauh sana." -YSH Highest rank #196 on fanfiction 260817 ©siapbossque, 2k17